Kekalahan dari Kitchee Bikin Sesak Pelatih Persib Bandung
A
A
A
BANDUNG - Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman, masih belum menerima kekalahan timnya oleh Kitchee SC di babak 16 Besar AFC Cup 2015, Rabu (27/5) lalu. Kekalahan 0-2 di Stadion Si Jalak Harupat itu membuat perasaan Djadjang terpukul.
Padahal menurut Djanur, pasukannya bisa saja memenangkan pertandingan, jika beberapa peluang yang didapatkan membuahkan gol. Namun pada kenyataannya, beberapa peluang tidak bisa dikonversi menjadi gol dan bahkan beberapa kali tertahan tiang gawang lawan.
"Jujur mereka (Kitchee) tim bagus, melawan tim bagus cukup menyesakkan kalau kalah karena kita juga bagus. Saya akui musuh bagus daripada lawan-lawan sebelumnya (babak penyisihan grup). Tapi kita juga punya peluang untuk menghindari kekalahan," ujar Djanur saat ditemui dikediamannya, Jalan Antapani Bandung, Jumat (29/5).
Sebelumnya, pelatih yang berhasil membawa Persib juara di kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2014 ini mengaku telah memperhitungkan dan melakukan antisipasi sebaik mungkin guna meredam kekuatan Kitchee SC.
Namun, rupanya perkiraan yang dilakukan jauh dari harapan. Skuatnya harus rela tersungkur dengan kekalahan skor 2-0 tanpa balas. "Sebelumnya permainan mereka (Kitchee) sudah diantisipasi saat briefing, kita sudah menduga mereka bermain seperti itu, dan itu kejadian. Tapi di kita (Persib) sendiri tidak bisa membuat gol,"katanya.
Bukan hanya itu, lanjut Djanur, Persib sendiri memiliki kesempatan untuk mencetak gol jika saja wasit pertandingan jeli melihat pelanggaran yang dilakukan lawan."Seharusnya kita sudah dapat dua penalti karena di televisi terlihat jelas. Seharusnya tidak kalah walaupun kita akui mereka kuat,"tegasnya.
Kendati demikian, Djanur menerima kekalahan tersebut. Justru kata dia kekalahan di laga tersebut akan memberikan pelajaran berharga pada skuatnya dalam menghadapi pertandingan ke depannya. "Tapi gak apa-apa, di era sekarang pertama pengalaman di Asia, melangkah cukup bagus. Dan mudahan-mudahan di tahun berikutnya bisa lebih bagus," harapnya.
Padahal menurut Djanur, pasukannya bisa saja memenangkan pertandingan, jika beberapa peluang yang didapatkan membuahkan gol. Namun pada kenyataannya, beberapa peluang tidak bisa dikonversi menjadi gol dan bahkan beberapa kali tertahan tiang gawang lawan.
"Jujur mereka (Kitchee) tim bagus, melawan tim bagus cukup menyesakkan kalau kalah karena kita juga bagus. Saya akui musuh bagus daripada lawan-lawan sebelumnya (babak penyisihan grup). Tapi kita juga punya peluang untuk menghindari kekalahan," ujar Djanur saat ditemui dikediamannya, Jalan Antapani Bandung, Jumat (29/5).
Sebelumnya, pelatih yang berhasil membawa Persib juara di kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2014 ini mengaku telah memperhitungkan dan melakukan antisipasi sebaik mungkin guna meredam kekuatan Kitchee SC.
Namun, rupanya perkiraan yang dilakukan jauh dari harapan. Skuatnya harus rela tersungkur dengan kekalahan skor 2-0 tanpa balas. "Sebelumnya permainan mereka (Kitchee) sudah diantisipasi saat briefing, kita sudah menduga mereka bermain seperti itu, dan itu kejadian. Tapi di kita (Persib) sendiri tidak bisa membuat gol,"katanya.
Bukan hanya itu, lanjut Djanur, Persib sendiri memiliki kesempatan untuk mencetak gol jika saja wasit pertandingan jeli melihat pelanggaran yang dilakukan lawan."Seharusnya kita sudah dapat dua penalti karena di televisi terlihat jelas. Seharusnya tidak kalah walaupun kita akui mereka kuat,"tegasnya.
Kendati demikian, Djanur menerima kekalahan tersebut. Justru kata dia kekalahan di laga tersebut akan memberikan pelajaran berharga pada skuatnya dalam menghadapi pertandingan ke depannya. "Tapi gak apa-apa, di era sekarang pertama pengalaman di Asia, melangkah cukup bagus. Dan mudahan-mudahan di tahun berikutnya bisa lebih bagus," harapnya.
(aww)