Skuat Persib Bingung Tunggu Kepastian Kontrak
A
A
A
BANDUNG - Pelatih Persib Bandung Djadjang Nurdjaman menunggu kepastian mengenai kelanjutan kontrak pemain dari pertemuan dengan manajemen PT. Persib Bandung Bermartabat (PT PBB). Setelah ada instruksi dari manajemen, kata Djanur, pihaknya bisa memutuskan apakan skuatnya diliburkan sementara atau bahkan dibubarkan. "Kita tunggu saja nanti hasilnya seperti apa. Semuanya tergantung hasil meeting manajemen,"singkatnya.
Djanur mengaku sedih dan terpukul dengan jatuhnya sanksi dari FIFA. Namun, dia sudah memprediksi terhadap sanksi yang akan dijatuhkan FIFA. Padahal tim Maung Bandung sudah mulai berbenah untuk bisa menorehkan prestasi.
"Hanya saja tetap saat sanksi turun kami merasa sedih, shock, terpukul. Hasil perjuangan pembentukan tim hingga menjadi juara terasa sia-sia. Insan sepak bola yang lain pun pasti merasakan hal yang sama,"ujar pelatih yang akrab disapa Djanur.
Padahal dari performa, kata Djanur, sejak meraih juara pada ajang ISL 2014 lalu ia terus membangun tim sehingga penampilan terbaik tim tetap terjaga. "Semenjak juara saya mencoba untuk terus membangun tim, menjaga performanya sampai saat ini dalam kondisi baik. Sepak bola merupakan sumber penghasilan kami, pelatih dan juga pemain. Tapi sekarang kondisinya berbeda, sumber penghasilan kami hilang, kasihan kan pemain,"ujarnya.
Djanur mengaku akan Kehilangan waktu banyak, sambil menunggu apakah pihak Kemenpora akan melakukan langkah lain supaya kompetisi tetap berjalan atau memang tidak sama sekali. "Masih bingung arahnya ke mana, kami tidak tahu masih belum jelas. Kalau sanksinya nanti sampai lama bingung juga kita mau ngapain. Ini yang kita khawatirkan,"terangnya.
Djanur mengaku sedih dan terpukul dengan jatuhnya sanksi dari FIFA. Namun, dia sudah memprediksi terhadap sanksi yang akan dijatuhkan FIFA. Padahal tim Maung Bandung sudah mulai berbenah untuk bisa menorehkan prestasi.
"Hanya saja tetap saat sanksi turun kami merasa sedih, shock, terpukul. Hasil perjuangan pembentukan tim hingga menjadi juara terasa sia-sia. Insan sepak bola yang lain pun pasti merasakan hal yang sama,"ujar pelatih yang akrab disapa Djanur.
Padahal dari performa, kata Djanur, sejak meraih juara pada ajang ISL 2014 lalu ia terus membangun tim sehingga penampilan terbaik tim tetap terjaga. "Semenjak juara saya mencoba untuk terus membangun tim, menjaga performanya sampai saat ini dalam kondisi baik. Sepak bola merupakan sumber penghasilan kami, pelatih dan juga pemain. Tapi sekarang kondisinya berbeda, sumber penghasilan kami hilang, kasihan kan pemain,"ujarnya.
Djanur mengaku akan Kehilangan waktu banyak, sambil menunggu apakah pihak Kemenpora akan melakukan langkah lain supaya kompetisi tetap berjalan atau memang tidak sama sekali. "Masih bingung arahnya ke mana, kami tidak tahu masih belum jelas. Kalau sanksinya nanti sampai lama bingung juga kita mau ngapain. Ini yang kita khawatirkan,"terangnya.
(aww)