Persipura Tohok Menpora: Lebih Terhormat Dibantai Lawan Ketimbang Dibantai Negara Sendiri

Senin, 01 Juni 2015 - 16:43 WIB
Persipura Tohok Menpora:...
Persipura Tohok Menpora: Lebih Terhormat Dibantai Lawan Ketimbang Dibantai Negara Sendiri
A A A
JAKARTA - Kicauan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi terkait sanksi FIFA kepada Indonesia mendapat reaksi keras dari Persipura Jayapura. Tak hanya menyindir pemerintah, tim Mutiara Hitam yang menjadi korban sanksi tersebut juga menagih janji pembenahan kongkret seperti yang digembar-gemborkan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Menpora Imam Nahrawi berkicau di sosial media Twitter, Minggu (31/5/2015), menyusul sanksi FIFA kepada Indonesia. Sepak bola Indonesia dihukum setelah Komite Eksekutif FIFA menggelar pertemuan di Zurich, Swiss, Sabtu (30/5/2015).

Hukuman itu berupa isolasi terhadap aktivitas internasional dalam lingkup kompetisi FIFA dan AFC, baik untuk timnas dan klub. FIFA menyatakan PSSI telah melanggar pasal 13 dan 17 Statuta FIFA, soal campur tangan pihak pemerintah. Akibat hukuman ini, Persipura yang semestinya bisa tampil di babak 16 besar Piala AFC 2015 kontra Pahang FA, terkena imbasnya. (Baca juga: Inilah Bentuk Hukuman FIFA Terhadap Sepak Bola Indonesia)

Menanggapi itu, Imam langsung berkicau. Dalam akun resminya (@imam_nahrawi), dengan kalimat puitis, Imam menyatakan lebih baik Indonesia disanksi FIFA ketimbang sepak bola Indonesia terus menelan kekalahan. "Lebih baik berputih rasa, daripada hidup selalu dicerca, lebih baik kita di sanksi FIFA, daripada dibantai tiap tanding bola," (Baca juga: Menpora Kembali Berkicau Kontroversial di Twitter)

Namun, selang beberapa jam Persipura membalas kicauan Menpora. Dalam akun resmi Persipura (@persipura_), tim Mutiara Hitam membalas pernyataan Imam dengan kalimat yang menohok: "... Daripada dibantai tiap tanding bola",... mending dibantai sama lawan. Lebih terhormat, daripada dibantai negara sendiri. Aib ah! :D."

Melalui akun itu, pemain Persipura juga mengungkapkan unek-uneknya dan menagih janji pemerintah terkait pembenahan sepak bola nasional. "Selamat siang Indonesia! Pemain sampaikan perasaan mereka: Jangan terlalu banyak mengumbar janji prestasi kalau bisanya merusak prestasi."

"Sanksi FIFA bukan kiamat. Tapi kiamat bisa semakin dekat kalau setelah dihukum pun tak ada pembenahan kongkret seperti yang dijanjikan."
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2104 seconds (0.1#10.140)