Sepak Bola Indonesia Harus Tiru Eropa
A
A
A
MAKASSAR - Pelatih Kepala PSM Makassar Hans Peter Schaller menyayangkan jatuhnya sanksi FIFA kepada sepak bola Indonesia. Menurut Peter, sanksi tersebut menjadi pukulan tersendiri untuk sepak bola Indonesia yang berupaya bangkit dari keterpurukan.
Peter juga menyayangkan keputusan Menpora Imam Nahrawi yang membekukan PSSI sehingga jatuhnya sanksi dari FIFA. "Saya kira Menpora melakukan kesalahan. Tapi saya kira kedua belah pihak (PSSI-Menpora) harus duduk bersama untuk mencari solusi terbaik untuk sepak bola Indonesia,''kata Hans Peter saat dikonfirmasi.
Peter mengatakan, dengan kondisi seperti ini, Indonesia harus membangun sepak bola profesional mulai dari bawah yakni dengan program usia dini di seluruh Indonesia. "Indonesia harus memiliki sepak bola profesional," katanya.
Sanksi yang dijatuhkan FIFA kepada sepak bola Indonesia memang tidak memiliki batas waktu tertentu. FIFA hanya akan mencabutnya jika pemerintah tidak mengintervensi lagi PSSI sebagai induk organisasi sepak bola di Indonesia
Namun, sanksi tersebut terlihat tidak diindahkan oleh pihak Kemenpora. Buktinya, saat ini Kementrian yang dipimpin oleh Imam Nahrawi tersebut, bahkan akan mengambil alih PSSI yang sudah dibekukan sebelumnya. Selain itu, tim transisi bentukannya juga bakal menggelar turnamen untuk menjaga kompetisi di Indonesia.
Peter mengatakan, untuk memperbaiki sepak bola Indonesia harus dimulai pada usia dini. "Tanpa mulai dari usia dini, Indonesia tidak akan pernah berkembang sepak bolanya. Makanya harus saling bekerja sama," ungkap dia.
Untuk itu, pelatih asal Austria ini mengatakan, seharusnya Indonesia mengambil contoh pembinaan sepak bola yang ada di Eropa, agar prestasi timnya bisa membanggakan. "Membangun sepak bola sama seperti membangun sebuah rumah. Harus ada pondasinya dulu, bukan langsung memasang atap. Timnas itu bagai atap, sayang dasarnya tidak kuat. Dasar itu berarti membangun sepak bola di daerah. Level amatir dulu, seperti di Eropa," jelasnya.
Peter juga menyayangkan keputusan Menpora Imam Nahrawi yang membekukan PSSI sehingga jatuhnya sanksi dari FIFA. "Saya kira Menpora melakukan kesalahan. Tapi saya kira kedua belah pihak (PSSI-Menpora) harus duduk bersama untuk mencari solusi terbaik untuk sepak bola Indonesia,''kata Hans Peter saat dikonfirmasi.
Peter mengatakan, dengan kondisi seperti ini, Indonesia harus membangun sepak bola profesional mulai dari bawah yakni dengan program usia dini di seluruh Indonesia. "Indonesia harus memiliki sepak bola profesional," katanya.
Sanksi yang dijatuhkan FIFA kepada sepak bola Indonesia memang tidak memiliki batas waktu tertentu. FIFA hanya akan mencabutnya jika pemerintah tidak mengintervensi lagi PSSI sebagai induk organisasi sepak bola di Indonesia
Namun, sanksi tersebut terlihat tidak diindahkan oleh pihak Kemenpora. Buktinya, saat ini Kementrian yang dipimpin oleh Imam Nahrawi tersebut, bahkan akan mengambil alih PSSI yang sudah dibekukan sebelumnya. Selain itu, tim transisi bentukannya juga bakal menggelar turnamen untuk menjaga kompetisi di Indonesia.
Peter mengatakan, untuk memperbaiki sepak bola Indonesia harus dimulai pada usia dini. "Tanpa mulai dari usia dini, Indonesia tidak akan pernah berkembang sepak bolanya. Makanya harus saling bekerja sama," ungkap dia.
Untuk itu, pelatih asal Austria ini mengatakan, seharusnya Indonesia mengambil contoh pembinaan sepak bola yang ada di Eropa, agar prestasi timnya bisa membanggakan. "Membangun sepak bola sama seperti membangun sebuah rumah. Harus ada pondasinya dulu, bukan langsung memasang atap. Timnas itu bagai atap, sayang dasarnya tidak kuat. Dasar itu berarti membangun sepak bola di daerah. Level amatir dulu, seperti di Eropa," jelasnya.
(aww)