Terjang Badai!

Selasa, 02 Juni 2015 - 12:30 WIB
Terjang Badai!
Terjang Badai!
A A A
KALLANG - Tim nasional Indonesia U-23 diharapkan tak terpengaruh situasi persepakbolaan di Tanah Air setelah disanksi FIFA. Garuda Muda harus fokus menatap laga pembuka Grup A SEA Games 2015 kontra Myanmar, malam ini.

Indonesia memang masih beruntung tetap bisa tampil di ajang SEA Games 2015 walau sanksi sudah dijatuhkan FIFA. Event dua tahunan itu pun bisa dibilang jadi ajang internasional terakhir yang bisa dimainkan Indonesia di semua level, jika sanksi dari FIFA terus membelenggu persepakbolaan Tanah Air. Kondisi itu pun memengaruhi mental pasukan Garuda Muda.

Karena itu, Manajer Timnas U-23 Gede Widiade berharap Evan Dimas dkk melupakan badai yang menerpa persebakbolaan di Tanah Air. “Soal sanksi, itu jelas sekali menjadi problem di timnas U-23. Tapi, saya sudah berusaha meminta kepada semua pemain, pelatih, dan seluruh ofisial tim untuk tetap fokus ke tim. Ya, semoga saja anak-anak bisa tetap fokus dan tidak banyak terganggu,” tutur Gede.

Pelatih Timnas U-23 Aji Santoso pun berharap senada. Dia ingin anak asuhannya konsentrasi penuh di ajang ini demi target emas pada SEA Games tahun ini. “Pemain telah diberi tahu situasi terakhir. Saya meminta kepada mereka tetap meletakkan masalah di luar lapangan pada tempat yang seharusnya. Saya paham ini masalah besar dan pemain melihat itu dari berbagai perspektif masing-masing,” ungkap mantan pemain timnas yang mempersembahkan medali emas pada SEA Games 1991 itu.

Ya, Garuda Muda harus fokus 100% untuk bisa memastikan angka maksimal. Pasalnya, Myanmar bukanlah lawan yang mudah dijinakkan. Tim berjuluk The White Angels itu bukanlah lawan asing bagi timnas Indonesia U- 23 di ajang SEA Games. Tepat dua tahun lalu saat Myanmar bertindak tuan rumah SEA Games 2013, kedua tim juga berhadapan di fase grup.

Kala itu, keduanya tergabung di Grup B bersama Thailand, Timor Leste, dan Kamboja. Pertemuan kedua tim terjadi di laga pamungkas Grup B. Menariknya, sempat terjadi perbedaan persepsi di antara kedua tim, sistem apa yang digunakan untuk bisa menemani Thailand yang sudah lebih dulu lolos dari persaingan Grup B sebagai juara grup.

Myanmar berpatokan pada selisih gol, Indonesia memegang sistem head to head. Akhirnya, Indonesia yang akhirnya menang tipis 1-0 lewat gol penalti Alfin Tuasalamony melenggang ke semifinal. Myanmar sempat kaget karena menilai merekalah yang layak melaju ke babak berikutnya karena unggul selisih gol dengan poin sama. Namun, setelah dijelaskan oleh otoritas SEA Games, kekecewaan pun tidak bisa lagi ditahan.

Imbasnya, seluruh pendukung Kyaw Ko Ko dkk mengamuk dan melampiaskan kemarahan dengan merusak dan membakar fasilitas Thuwunna Stadium, Yangon. Tidak hanya itu, jabatan Pelatih Myanmar asal Korea Selatan Park Seong-hwa pun dicopot satu hari setelah kekalahan menyakitkan itu. Dari beberapa nama pemain yang tersisa dari pertemuan Indonesia kontra Myanmar dua tahun lalu, hanya ada nama Manahati Lestusen dan penyerang asal Persib Bandung Yandi Sofyan Munawar.

Sementara posisi Aji saat itu masih bertindak asisten dari Pelatih Rahmad Darmawan. Malam ini, formasi 4-3-3 sepertinya akan dimainkan Aji. Formasi ini dianggap ideal untuk memaksimalkan potensi pemain gelandang dan winger berbakat di skuad Garuda Muda seiring dengan minimnya stok striker murni. Yandi dan Muchlis Hadi akan bersaing menempati posisi targetman.

“Yandi dan Muchlis punya kualitas yang sama. Jadi, mereka punya peluang seimbang untuk menjadi starter di laga perdana nanti. Kami memang hanya punya dua striker setelah (Ferinando) Pahabol mundur. Kami akan tetap memaksimalkan kekuatan yang ada,” ujar Aji.

Decky irawan jasri /rachmad tomy
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3836 seconds (0.1#10.140)