Juventus vs Barcelona: Peluang Morata Samai Eks Bomber Barca
A
A
A
TURIN - Partai Final Liga Champions antara Juventus vs Barcelona, Sabtu (6/6) di Olympiastadion Berlin, Jerman menjadi peluang bagi bomber Juve, Alvaro Morata untuk mencetak sejarah. Ya, Morata berpeluang untuk bergabung dengan Marcel Desailly, Paulo Sousa, dan Samuel Eto'o sebagai pemain yang pernah memenangkan gelar Liga Champions dua musim berturut-turut dengan dua tim berbeda.
Morata yang bergabung dari Real Madrid sebelumnya memenangkan gelar juara Liga Champions musim lalu bersama El Real. Hanya saja, kala itu dia berstatus sebagia pemain pengganti dan tidak berperan banyak.
Kini, hanya satu musim berselang Morata bisa mencetak sejarah. Bisa saja, Morata tampil sebagai pemain utama mengingat perannya begitu krusial di partai semifinal melawan Real Madrid.
Berikut tiga pemain yang pernah memenangkan dua gelar Liga Champions dua musim berturut-turut dengan dua tim berbeda.
1. Marcel Desailly (Olympique de Marseille 1993, AC Milan 1994)
Bek legendaris asal Prancis, Marcel Desailly menjadi pemain pertama yang memenangkan dua gelar Liga Champions berturut-turut dengan dua tim berbeda.
Desailly memenangkan gelar Liga Champions di musim 1993 bersama Marseille. Di final, Marseille uniknya mengalahkan Milan, klub yang menjadi tujuan berikutnya dari Desailly.
Jika di final kala itu dia tak berperan banyak, Desailly menjadi bintang di final musim 1994. Satu gol Desailly membantu Milan mengalahkan Barcelona 4-0 sekaligus membuat Milan merengkuh gelar Liga Champions kelima mereka.
2. Paulo Sousa (Juventus 1996, Borussia Dortmund 1997)
Jika Desailly mengalahkan Milan lebih dulu baru kemudian membantu Milan memangkan Liga Champions, maka Sousa sebaliknya. Pemain asal Portugal ini lebih dulu membantu Juventus memenangkan gelar juara Liga Champions 1996 untuk kemudian mengalahkan Juve satu musim setelahnya.
Di final musim 1996 bersama Juve, Sousa turun tidak penuh. Di meenit 57 dia digantikan oleh Angelo Di Livio. Ini berbeda saat dia turun bagi Dortmund di final satu musim setelahnya.
Bermain sebagai gelandang tengah, Sousa tampil 90 menit penuh kendati tidak mencetak satu gol pun dari kemenangan 3-1 Dortmund atas Juventus.
3. Samuel Eto'o (Barcelona 2009, Internazionale Milan 2010)
Samuel Eto'o memenangkan gelar juara Liga Champions kedua pada musim 2009. Dia sukses menyumbang satu gol dari dua gol kemenangan Barcelona atas Manchester United di Fiinal yang berlangsung di Roma.
Tidak lama setelah membantu Barca, Eto'o harus menerima keputusan manajemen yang melegonya ke Inter Milan, sebagai bagian dari transfer Zlatan Ibrahimovic. Namun hal ini justru berbuah keuntungan bagi Eto'o.
Di bawah asuhan Jose Mourinho, Eto'o meraih treble winners termasuk gelar Liga Champions keempatnya selama berkarir sebagai pemain.
Morata yang bergabung dari Real Madrid sebelumnya memenangkan gelar juara Liga Champions musim lalu bersama El Real. Hanya saja, kala itu dia berstatus sebagia pemain pengganti dan tidak berperan banyak.
Kini, hanya satu musim berselang Morata bisa mencetak sejarah. Bisa saja, Morata tampil sebagai pemain utama mengingat perannya begitu krusial di partai semifinal melawan Real Madrid.
Berikut tiga pemain yang pernah memenangkan dua gelar Liga Champions dua musim berturut-turut dengan dua tim berbeda.
1. Marcel Desailly (Olympique de Marseille 1993, AC Milan 1994)
Bek legendaris asal Prancis, Marcel Desailly menjadi pemain pertama yang memenangkan dua gelar Liga Champions berturut-turut dengan dua tim berbeda.
Desailly memenangkan gelar Liga Champions di musim 1993 bersama Marseille. Di final, Marseille uniknya mengalahkan Milan, klub yang menjadi tujuan berikutnya dari Desailly.
Jika di final kala itu dia tak berperan banyak, Desailly menjadi bintang di final musim 1994. Satu gol Desailly membantu Milan mengalahkan Barcelona 4-0 sekaligus membuat Milan merengkuh gelar Liga Champions kelima mereka.
2. Paulo Sousa (Juventus 1996, Borussia Dortmund 1997)
Jika Desailly mengalahkan Milan lebih dulu baru kemudian membantu Milan memangkan Liga Champions, maka Sousa sebaliknya. Pemain asal Portugal ini lebih dulu membantu Juventus memenangkan gelar juara Liga Champions 1996 untuk kemudian mengalahkan Juve satu musim setelahnya.
Di final musim 1996 bersama Juve, Sousa turun tidak penuh. Di meenit 57 dia digantikan oleh Angelo Di Livio. Ini berbeda saat dia turun bagi Dortmund di final satu musim setelahnya.
Bermain sebagai gelandang tengah, Sousa tampil 90 menit penuh kendati tidak mencetak satu gol pun dari kemenangan 3-1 Dortmund atas Juventus.
3. Samuel Eto'o (Barcelona 2009, Internazionale Milan 2010)
Samuel Eto'o memenangkan gelar juara Liga Champions kedua pada musim 2009. Dia sukses menyumbang satu gol dari dua gol kemenangan Barcelona atas Manchester United di Fiinal yang berlangsung di Roma.
Tidak lama setelah membantu Barca, Eto'o harus menerima keputusan manajemen yang melegonya ke Inter Milan, sebagai bagian dari transfer Zlatan Ibrahimovic. Namun hal ini justru berbuah keuntungan bagi Eto'o.
Di bawah asuhan Jose Mourinho, Eto'o meraih treble winners termasuk gelar Liga Champions keempatnya selama berkarir sebagai pemain.
(rus)