PSM Makassar Serukan 18 Klub Boikot Piala Kemerdekaan
A
A
A
MAKASSAR - PSM Makassar menyerukan 18 klub QNB League tetap solid untuk tidak mengikuti alias boikot Piala Kemerdekaa produk Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sebelum Ramadan. Pasalnya, Piala Kemerdekaan tidak ada restu dari PSSI yang merupakan induk organisasi sepak bola nasional.
Direktur Klub PSM Makassar Sumirlan mengatakan, saat ini seluruh klub harus tetap satu komitmen untuk tetap mengikuti PSSI yang merupakan induk mereka. "Kita semua harus solid. Karena saat ini belum ada kejelasan sama sekali, kalau salah ambil keputusan tim akan disanksi,"kata dia.
Untuk menyatukan suara klub yang berkompetisi di pentas sepak bola tertinggi di tanah air tersebut. Pihak PSM intens melakukan komunikasi. Termasuk membahas langkah Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) membuat kompetisi. "Kalau mau dilakukan sebelum Ramadan, kami mau ambil pemain di mana. Sekarang sudah libur panjang,"ungkapnya.
Untuk saat ini, belum ada respons positif dari seluruh klub di Indonesia, terkait dengan itikad baik Kemenpora yang akan menggulirkan Piala Kemerdekaan tersebut. Bahkan, Persipura Jayapura lebih memilih membubarkan timnya ketimbang ikut kompetisi yang digagas oleh Kementrian yang dinahkodai Imam Nahrawi tersebut.
Untuk itu, lanjut Sumirlan, seharusnya Kemenpora bisa berkordinasi dengan PSSI terkait dengan sanksi FIFA yang jatuh sejak 30 Mei lalu. Agar persoalan ini bisa selesai dan sanksi dicabut serta kompetisi resmi bisa digulirkan. "Susah kalau kondisinya seperti ini terus. Harus ada solusinya," jelas dia.
Direktur Klub PSM Makassar Sumirlan mengatakan, saat ini seluruh klub harus tetap satu komitmen untuk tetap mengikuti PSSI yang merupakan induk mereka. "Kita semua harus solid. Karena saat ini belum ada kejelasan sama sekali, kalau salah ambil keputusan tim akan disanksi,"kata dia.
Untuk menyatukan suara klub yang berkompetisi di pentas sepak bola tertinggi di tanah air tersebut. Pihak PSM intens melakukan komunikasi. Termasuk membahas langkah Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) membuat kompetisi. "Kalau mau dilakukan sebelum Ramadan, kami mau ambil pemain di mana. Sekarang sudah libur panjang,"ungkapnya.
Untuk saat ini, belum ada respons positif dari seluruh klub di Indonesia, terkait dengan itikad baik Kemenpora yang akan menggulirkan Piala Kemerdekaan tersebut. Bahkan, Persipura Jayapura lebih memilih membubarkan timnya ketimbang ikut kompetisi yang digagas oleh Kementrian yang dinahkodai Imam Nahrawi tersebut.
Untuk itu, lanjut Sumirlan, seharusnya Kemenpora bisa berkordinasi dengan PSSI terkait dengan sanksi FIFA yang jatuh sejak 30 Mei lalu. Agar persoalan ini bisa selesai dan sanksi dicabut serta kompetisi resmi bisa digulirkan. "Susah kalau kondisinya seperti ini terus. Harus ada solusinya," jelas dia.
(aww)