Adu Gengsi Dua Kutub Sepak Bola Eropa

Sabtu, 06 Juni 2015 - 10:01 WIB
Adu Gengsi Dua Kutub...
Adu Gengsi Dua Kutub Sepak Bola Eropa
A A A
SPANYOL dan Italia sama-sama memiliki sejarah besar di Liga Champions. Sejak era Piala Champions, klub-klub dari kedua negara selalu bersaing ketat mengumpulkan trofi.

Terbukti, Spanyol menjadi pengumpul terbanyak dengan 14 trofi (10 Real Madrid, 4 Barcelona) diikuti Italia dengan 12 trofi (7 AC Milan, 3 Inter Milan, 2 Juventus). Dengan 26 trofi yang dihasilkan tim-tim Primera Liga dan Seri A, banyak prediksi menyebut Juventus kontra Barcelona di Berlin, dini hari nanti, menjanjikan permainan berkelas. Berikut sejarah final Italia versus Spanyol di kompetisi sepak bola antarklub paling bergengsi di dunia itu.

PIALA CHAMPIONS 1956/1957 Real Madrid 2 vs Fiorentina 0
Setelah sukses memenangkan Piala Champions untuk pertama kali pada 1955/1956, Madrid sukses mempertahankan status juara bertahan dengan melibas Fiorentina. La Viola dipaksa menyerah lewat penalti Alfredo di Stefano dan chip Francisco Gento. Namun, penilaian khusus diberikan kepada penjaga gawang Fiorentina, Giuliano Sarti, yang tampil luar biasa. Dia dengan gemilang sukses menyulitkan trio lini depan Madrid yang saat itu diisi Di Stefano, Raymond Kopa, dan Gento.

PIALA CHAMPIONS 1957/1958 Real Madrid 3 vs AC Milan 2
Hattrick Piala Champions diukir Madrid dengan Di Stefano yang kembali menjadi motor utama. Pada laga final, Los Blancos menundukkan Milan lewat perpanjangan waktu. Ketika itu, I Rossoneri diperkuat Cesare Maldini dan Nils Liedholm. Dalam partai final itu, Di Stefano mencetak dua gol.

PIALA CHAMPIONS 1963/1964 Inter Milan 3 vs Real Madrid 1
Satu tahun setelah Milan sukses menjadi klub Italia pertama yang tampil sebagai juara Piala Champions, giliran Inter di bawah kendali Helenio Herrera yang unjuk gigi. Dengan ciri khas permainan catenaccio dan contropiede (bertahan total dan serangan balik), I Nerazzurri sukses mengalahkan Madrid. Tiga gol Inter dihasilkan Sandro Mazzola (2 gol) dan Aurelio Milani.

PIALA CHAMPIONS 1991/1992 Sampdoria 0 vs Barcelona 1
Wembley Stadium menjadi sanksi sejarah sukses Barcelona untuk pertama kali keluar sebagai juara Piala Champions. Tampil di final kontra Sampdoria, yang kala itu diperkuat Gianluca Vialli dan Roberto Mancini, kedua tim tampil alot sehingga laga harus melewati babak perpanjangan waktu. Momen extra time dimanfaatkan Barcelona, yang saat itu diperkuat Michael Laudrup dan Hristo Stoichkov. Gol kemenangan El Barcatercipta lewat tendangan bebas Ronald Koeman.

LIGA CHAMPIONS 1993/1994 AC Milan 4 vs Barcelona 0
Milan membayar lunas kegagalan di final Liga Champions 1992/1993. Pada final 1993/1994, I Rossonerimenghajar Barcelona empat gol tanpa balas lewat Daniele Massaro (2 gol), Dejan Savicevic, dan Marcel Desailly. Yang menarik adalah Milan menyandang status bukan unggulan. Saat itu mereka dilatih Fabio Capello dan diperkuat Franco Baresi, Demetrio Albertini, Paolo Maldini, serta Alberto Donadoni.

LIGA CHAMPIONS 1997/1998 Real Madrid 1 vs Juventus 0
Butuh waktu 32 tahun bagi Madrid untuk me - lengkapi koleksi juara Liga Champions ke tu juh. Los Blancosmenjadikan Amsterdam Arena se - bagai tonggak kebangkitan di kompetisi ter tinggi Benua Biru. Gol tunggal Predrag Mi ja to vic membuat Juventus, yang dilatih Mar cello Lippi, menyerah 0-1. Padahal, Si Nyonya Be sardiperkuat Zinedine Zidane dan Alessandro del Piero.

Decky irawan jasri
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0683 seconds (0.1#10.140)