De Oranje Dapat Pelajaran Berharga
A
A
A
AMSTERDAM - Inkonsistensi Belanda di bawah komando Guus Hiddink terus berlanjut. Tim berjuluk De Oranjetersebut menuai hasil mengecewakan seusai tunduk 3-4 dari Amerika Serikat (AS) pada laga uji coba di Amsterdam Arena, dini hari kemarin.
Belanda sebenarnya mendominasi jalannya permainan. Terbukti, mereka mampu unggul 3-1 hingga menit ke-70 lewat dua gol Klaas Jan Huntelaar (27,49) dan Memphis Depay (53). Namun, keunggulan tersebut rupanya membuat Belanda terlena. AS yang sempat memperkecil kedudukan lewat gol Gyasi Zardes (33) justru bangkit, lalu membalikkan keadaan menjadi 4-3 melalui John Brooks (70), Danny Williams (89), dan Bobby Wood (90).
Bagi Belanda, kekalahan tersebut seolah menjelaskan bahwa mereka memiliki permasalahan dalam hal konsistensi. Padahal, pada uji coba sebelumnya, 1 April lalu, Robin van Persie dkk sukses mengalahkan Spanyol 2-0. Hasil buruk itu juga membuat Hiddink berada dalam sorotan. Pasalnya, dari sembilan pertandingan sejak resmi menggantikan posisi Louis van Gaal, September 2014, De Oranjetelah menelan lima kekalahan.
Mereka baru mengemas tiga kemenangan dan satu imbang. Tak pelak, kekalahan tersebut membuat Hiddink kecewa lantaran timnya tidak mampu mempertahankan keunggulan. Dia menilai Belanda seperti tidak memiliki keinginan yang kuat untuk memenangkan pertandingan. “Jika Anda melihat babak pertama, kami membuat beberapa peluang. Anda mengetahui, seharusnya Anda memperlambat tempo permainan jelang akhir pertandingan. Kami seharusnya tetap unggul 4-2. Namun, sebaliknya kami seolah memberikan kemenangan kepada lawan (AS),” kata Hiddink, dilansir Goal.
Hiddink juga menyoroti lemahnya konsentrasi dan koordinasi, terutama lini belakang membuat AS leluasa hingga akhirnya mampu membalikkan keadaan. “Kami harus membunuh pertandingan dan hal itu tidak kami lakukan. Saya tidak ingin membicarakan tentang kesalahan individu, tapi kami memang memberikan kesempatan terlalu mudah,” ujarnya.
“Kami harus berusaha meningkatkan dengan enam pemain bertahan yang kami miliki. Tapi, mereka sepertinya berada dalam kesulitan jika meningkatkan kecepatan.” Hasil buruk kontra AS membuat situasi Belanda semakin sulit. Terlebih mereka bakal melakoni pertandingan babak kualifikasi Piala Eropa 2016 melawan Latvia, Jumat (12/6).
De Oranje membutuhkan kemenangan guna memelihara peluang melaju ke putaran final Piala Eropa 2016. Saat ini Belanda berada di peringkat 3 klasemen sementara dengan koleksi tujuh poin. Karena itu, Hiddink berharap pasukannya tampil lebih baik sehingga dapat kembali mendulang kemenangan.
“Semua orang mengetahui betapa pentingnya laga melawan Latvia. Kebugaran tim baikbaik saja. Namun, saya mengkhawatirkan bagaimana cara kami menyelesaikan permainan. AS berjuang sepanjang pertandingan dan kami tidak melakukan itu. Semoga ini menjadi pelajaran berharga,” pungkasnya.
Alimansyah
Belanda sebenarnya mendominasi jalannya permainan. Terbukti, mereka mampu unggul 3-1 hingga menit ke-70 lewat dua gol Klaas Jan Huntelaar (27,49) dan Memphis Depay (53). Namun, keunggulan tersebut rupanya membuat Belanda terlena. AS yang sempat memperkecil kedudukan lewat gol Gyasi Zardes (33) justru bangkit, lalu membalikkan keadaan menjadi 4-3 melalui John Brooks (70), Danny Williams (89), dan Bobby Wood (90).
Bagi Belanda, kekalahan tersebut seolah menjelaskan bahwa mereka memiliki permasalahan dalam hal konsistensi. Padahal, pada uji coba sebelumnya, 1 April lalu, Robin van Persie dkk sukses mengalahkan Spanyol 2-0. Hasil buruk itu juga membuat Hiddink berada dalam sorotan. Pasalnya, dari sembilan pertandingan sejak resmi menggantikan posisi Louis van Gaal, September 2014, De Oranjetelah menelan lima kekalahan.
Mereka baru mengemas tiga kemenangan dan satu imbang. Tak pelak, kekalahan tersebut membuat Hiddink kecewa lantaran timnya tidak mampu mempertahankan keunggulan. Dia menilai Belanda seperti tidak memiliki keinginan yang kuat untuk memenangkan pertandingan. “Jika Anda melihat babak pertama, kami membuat beberapa peluang. Anda mengetahui, seharusnya Anda memperlambat tempo permainan jelang akhir pertandingan. Kami seharusnya tetap unggul 4-2. Namun, sebaliknya kami seolah memberikan kemenangan kepada lawan (AS),” kata Hiddink, dilansir Goal.
Hiddink juga menyoroti lemahnya konsentrasi dan koordinasi, terutama lini belakang membuat AS leluasa hingga akhirnya mampu membalikkan keadaan. “Kami harus membunuh pertandingan dan hal itu tidak kami lakukan. Saya tidak ingin membicarakan tentang kesalahan individu, tapi kami memang memberikan kesempatan terlalu mudah,” ujarnya.
“Kami harus berusaha meningkatkan dengan enam pemain bertahan yang kami miliki. Tapi, mereka sepertinya berada dalam kesulitan jika meningkatkan kecepatan.” Hasil buruk kontra AS membuat situasi Belanda semakin sulit. Terlebih mereka bakal melakoni pertandingan babak kualifikasi Piala Eropa 2016 melawan Latvia, Jumat (12/6).
De Oranje membutuhkan kemenangan guna memelihara peluang melaju ke putaran final Piala Eropa 2016. Saat ini Belanda berada di peringkat 3 klasemen sementara dengan koleksi tujuh poin. Karena itu, Hiddink berharap pasukannya tampil lebih baik sehingga dapat kembali mendulang kemenangan.
“Semua orang mengetahui betapa pentingnya laga melawan Latvia. Kebugaran tim baikbaik saja. Namun, saya mengkhawatirkan bagaimana cara kami menyelesaikan permainan. AS berjuang sepanjang pertandingan dan kami tidak melakukan itu. Semoga ini menjadi pelajaran berharga,” pungkasnya.
Alimansyah
(ars)