Spesialis Runner-up Liga Champions

Senin, 08 Juni 2015 - 08:37 WIB
Spesialis Runner-up Liga Champions
Spesialis Runner-up Liga Champions
A A A
KEKALAHAN di Berlin membuat Juventus mencatatkan diri sebagai klub yang paling sering kalah pada pertandingan final Liga (Piala) Champions.

Dari delapan kesempatan berada di laga puncak, Si Nyonya Besarmenelan enam kekalahan. Jumlah itu lebih banyak dari torehan minor Bayern Muenchen dan Benfica, yang sama-sama menelan lima kekalahan final. Di bawah Bayern dan Benfica, ada AC Milan dengan empat hasil negatif. Sementara Barcelona dan Real Madrid menelan tiga kekalahan pada final.

PIALA CHAMPIONS 1972/1973 Ajax Amsterdam 1 vs Juventus 0

Keinginan Juventus untuk menjadi klub Seri A ketiga yang juara Piala Champions setelah AC Milan dan Inter Milan gagal total. Menghadapi Ajax di Belgrade, mereka harus menyerah lewat gol semata wayang Johnny Rep ketika pertandingan baru berlangsung lima menit. Juventus baru bisa membalas kekalahan tersebut 23 tahun kemudian di Roma. Pada final 1995/1996 mereka mengalahkan Ajax lewat adu penalti 4-2 (1-1).

PIALA CHAMPIONS 1982/1983 Hamburg SV 1 vs Juventus 0

Sepuluh tahun setelah dikalahkan Ajax, Juventus kembali ke pertandingan puncak Piala Champions. Datang dengan status unggulan karena dihuni para pesepak bola kelas dunia macam Paolo Rossi, Michel Platini, Dino Zoff, Roberto Bettega, Caludio Gentile, hingga Zbigniew Boniek serta dilatih Giovanni Trapattoni, Juventus justru antiklimaks. Gol tunggal Felix Magath membuat Hamburg berpesta di Athena. Hingga kini Piala Champions 1982/1983 adalah satusatunya yang berhasil diraih Hamburg.

LIGA CHAMPIONS 1996/1997 Dortmund 3 vs Juventus 1


Ketika Piala Champions berganti menjadi Liga Champions pada 1992/1993, Juventus baru mampu mencapai final pada 1996/1997. Sama seperti dua kekalahan pada final terdahulu, Si Nyonya Besarjuga menyandang status unggulan. Apalagi, pada final 1996/1997 mereka menyandang status juara bertahan. Sayang, keberadaan Alessandro del Piero, Zinedine Zidane, Didier Deschamps, hingga Christian Vieri tidak banyak membantu. Juventus kalah 1-3 lewat dua gol Karl-Heinz Riedle dan Lars Ricken di Olympiastadion Munich.

LIGA CHAMPIONS 1997/1998 Juventus 0 vs Real Madrid 1

Kegemilangan Juventus pada dekade 1990-an berlanjut pada Liga Champions 1997/1998. Untuk ketiga kali secara beruntun, klub yang berbasis di Turin itu sanggup berada pada pertandingan puncak kompetisi sepak bola antarklub paling bergengsi di Benua Biru. Setelah Ajax dan Dortmund, lawan Juventus musim itu adalah Madrid. Sang rival adalah klub yang sudah 32 tahun tidak juara. Dengan bermaterikan pemainpemain terbaik dunia, Los Blancos kembali membuat Juventus tertunduk. Lewat gol Predrag Mijatovic di Amsterdam, Madrid menang 1-0.

LIGA CHAMPIONS 2002/2003 Juventus 0 vs AC Milan 0 (adu penalti 2-3)


Final 2002/2003 tercatat dalam sejarah sebagai salah satu pertandingan yang membosankan. Pasalnya, kedua tim cenderung bertahan dan bermain dengan sangat hati-hati. Setelah berlangsung 90 menit plus 30 perpanjangan waktu, skor imbang tanpa gol terpampang di Old Trafford Manchester. Laga ditentukan dengan adu penalti. Keberuntungan ada di pihak Milan karena akhirnya sanggup unggul 3-2.

LIGA CHAMPIONS 2014/2015 Juventus 1 vs Barcelona 3

Setelah 12 tahun selalu hanya menjadi penggembira di Liga Champions, Juventus kembali ke final. Sayang, lawan yang kali ini dihadapi memiliki materi pemain dan kualitas permainan yang jauh lebih baik. Meski mampu memberi perlawanan sengit, Barcelona akhirnya menghancurkan mimpi indah Juventus. Lewat aksi Ivan Rakitic, Luis Suarez, dan Neymar, klub juara Seri A gagal mencetak sejarah treble winners. Mereka menjadi tim pertama yang kalah enam kali pada final.

Andri ananto
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.9022 seconds (0.1#10.140)