HT: Keputusan Menpora Keliru

Rabu, 10 Juni 2015 - 07:53 WIB
HT: Keputusan Menpora Keliru
HT: Keputusan Menpora Keliru
A A A
JAKARTA - Pembekuan PSSI yang dilakukan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi berdampak panjang.

Para atlet sepak bola yang menggantungkan hidupnya dari si kulit bundar kini harus menyambung hidup dengan berbagai cara. Klub-klub sepak bola lumpuh, malah tim besar seperti Persipura Jayapura pun memilih membubarkan diri dan memutus kontrak para pemain. Kondisi ini memantik kekhawatiran dari banyak pihak. Tak terkecuali dari Ketua Umum Asosiasi Futsal Indonesia (AFI) Hary Tanoesoedibjo (HT).

”Jika kolam ada jarumnya, jangan diobok-obok airnya sampai mati ikannya. Ambillah jarumnya tanpa kita mematikan ikannya. Sama halnya dengan PSSI, jika melihat ada masalah, fokuslah pada masalah, jangan dihancurkan institusinya,” ujar HT, yang juga Ketua Dewan Pembina PB Muaythai Indonesia di sela acara Kejuaraan Muaythai Nasional III di Nam Hotel, Kemayoran, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Menurut HT, keputusan Menpora praktis membuat PSSI lumpuh, dan sepak bola Indonesia pun menjadi mati suri. ”Bola itu olahraga rakyat, banyak orang yang suka. Banyak pemainnya juga sehingga kondisi ini membuat banyak pemainnya yang menganggur. Pendukung pun kecewa karena tidak ada hiburan lagi. Jadi, saya tegaskan saja, tindakan yang diambil pemerintah keliru,” ungkapnya.

Terdapat ratusan klub sepak bola di Indonesia dengan puluhan pemain dalam satu tim. Jadi, bisa dibayangkan apabila segala aktivitas sepak bola tidak diperbolehkan, akumulasi dari angka penggiat sepak bola Tanah Air akan menjadi pengangguran atau minimal mereka terpaksa beralih menjadi pesepak bola antarkampung (tarkam).

Untuk meminimalisasi hal tersebut, HT menyarankan agar media membantu dengan memberikan berita yang proporsional agar paling tidak sepak bola Indonesia menjadi normal kembali.

Decky irawan jasri
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6825 seconds (0.1#10.140)