Lupakan Konflik Politik

Rabu, 10 Juni 2015 - 07:58 WIB
Lupakan Konflik Politik
Lupakan Konflik Politik
A A A
KOLN - Jerman perlu melupakan dulu tuduhan penyuapan terkait penyelenggaraan Piala Dunia 2006. Der Panzer harus memusatkan perhatian demi mengalahkan Amerika Serikat (AS) pada laga persahabatan.

Jerman akan menjamu Uncle Sam’s Army di Rhein Energie Stadion, dini hari nanti. Bagi tim asuhan Joachim Loew, partai ini merupakan persiapan sebelum mengikuti lanjutan penyisihan Piala Eropa 2016. Setelah ini mereka akan menghadapi Gibraltar, Sabtu (13/6), di Estadio Algarve, Portugal, yang merupakan laga keenam kualifikasi Grup D.

Jawara Piala Dunia 2014 itu wajib mengalahkan Gibraltar jika ingin memuncaki klasemen. Mario Goetze dkk untuk sementara menempati posisi kedua dengan 10 angka, tertinggal satu angka dari Polandia. Kemenangan juga diperlukan agar tidak terlempar dari dua besar mengingat perolehan Jerman saat ini setara dengan Skotlandia. Kondisi tersebut membuat uji coba kontra AS cukup penting bagi Jerman. Walau Gibraltar bukan lawan sepadan lantaran statusnya sebagai juru kunci, kesuksesan atas Negeri Paman Sam bisa memacu kepercayaan diri para pemain.

“Kami ingin menampilkan permainan sepak bola atraktif saat melawan AS,” ucap Manajer Jerman Oliver Bierhoff, dilansir Reuters. Sialnya, persiapan Jerman untuk meladeni AS diguncang pemberitaan negatif. Jerman dikabarkan me la ku - kan penyuapan agar terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia 2006. Menurut pemberitaan Die Zeit, ketika lelang berlangsung, Jerman menyogok Arab Saudi dengan meng irim kan satu kapal bersenjata dan roket. Suap ini membuat Arab Saudi memberi dukungan kepada Jerman.

Arab Saudi bahkan ikut membujuk Maroko yang juga ikut bersaing menjadi tuan rumah agar mau mengalah. Selain kepada Arab Saudi, Jerman juga dicurigai menyuap Korea Selatan dan Thailand. Kabarnya, ada dua perusahaan asal Jerman yang ikut terlibat, yakni Volkswagen dan Bayer. Mereka menyediakan uang dan barang agar Korea Selatan dan Thailand memberikan suaranya kepada Jerman. Kabar ini tidak pelak jadi preseden buruk dan membuat fokus tidak tertuju ke duel kontra AS.

Padahal, laga ini merupakan pertemuan istimewa dan bisa dianggap derby. Sebab, pertandingan itu akan mempertemukan dua pelatih yang sempat jadi rekan. Loew bakal melawan Juergen Klinsmann yang sudah membesut AS sejak 2011. Klinsmann akan kembali ke Jerman untuk pertama kali setelah tidak lagi melatih Bayern Muenchen. Sosok berusia 50 tahun itu datang dengan misi membalas dendam.

AS pernah kalah 0-1 dari Jerman saat partai penutup penyisihan Grup G Piala Dunia 2014. Hasil itu membuat AS gagal memuncaki klasemen. “Saya berharap laga melawan juara Piala Dunia ini akan sangat menyenangkan. Siapa lagi lawan yang Anda inginkan? Jerman memang negara kelahiran saya dan mantan asisten saya bisa membawa mereka memenangkan Piala Dunia. Tentu, ini akan menjadi momen spesial,” ucap Klinsmann.

Klinsmann pernah melatih Jer - man selama dua tahun (2004–2006) dan merebut peringkat 3 di Piala Dunia 2006. Saat itu, Loew menjadi asisten. “Melawan tim besar sekelas Jerman atau Belanda merupakan pengalaman berharga, terutama kepada pemain muda,” ujarnya.

M mirza
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1927 seconds (0.1#10.140)