Kontribusi Lini Tengah Spanyol Menurun
A
A
A
MADRID - Selama ini Spanyol dikenal tim memiliki lini tengah yang kreatif dan kerap berkontribusi besar terhadap hasil positif di setiap pertandingan.
Namun, seiring berjalannya waktu, kemampuan mereka semakin menurun, khususnya dalam hal produktivitas. Dalam beberapa bulan terakhir, Spanyol memang tengah berusaha memperbaiki reputasi mereka yang hancur lebur di Piala Dunia 2014. Meski tidak mengalami kendala berarti kala berhadapan dengan tim-tim medioker,La Furia Rojajustru kesulitan ketika bertemu lawan-lawan yang sepadan.
Dari tiga laga uji coba melawan Prancis, Jerman, dan Belanda, Spanyol memperoleh hasil yang sama, yakni kekalahan dan gagal mencetak gol. Hasil minor yang dialami Spanyol rupanya tidak bisa dilepaskan dari menurunnya produktivitas lini tengah mereka. Hingga kesuksesan menjuarai Piala Eropa 2012, para pemain lini tengah memberikan kontribusi sebesar 42,6% dari gol di 61 pertandingan yang dipimpin Pelatih Vicente del Bosque. Namun, sejak itu kinerja lini tengah Spanyol terus menukik tajam.
Dari 31 pertandingan, mereka hanya mampu menyumbangkan 31,5% dari gol. Uniknya, dari beberapa nama, Santi Cazorla mencetak gol lebih banyak sejak 1 Juli 2012. Pemain Arsenal tersebut mengungguli David Silva (4), Andres Iniesta serta Xabi Alonso. Situasi serupa juga dialami oleh Cesc Fabregas. Dia yang menjadi salah satu andalan utama Spanyol dalam mencetak gol di Piala Eropa 2012 sejauh ini hanya mengoleksi tiga gol.
Namun, tidak semua pemain kehilangan ketajamannya, salah satunya Juan Mata. Gelandang Manchester United tersebut telah mencetak 10 gol dari 34 penampilan bersama Spanyol. Sayangnya, Mata tidak terlalu sering tampil reguler. Tercatat, dia hanya tampil empat kali sebagai starter dengan total penampilan 1.286 menit. Kendati begitu, Mata tidak berkecil hati. Mantan pemain Valencia dan Chelsea itu mengungkapkan keinginannya untuk membela Spanyol di Piala Eropa 2016.
Dia optimistis jika mampu menunjukkan performa konsisten bersama MU, pintu tim nasional akan selalu terbuka untuknya. ”Rasa antusiasme dan keinginan untuk kembali tim nasional saya tetap sama. Bisa memperkuat Spanyol di Piala Eropa 2016 di Prancis merupakan sebuah tantangan bagi saya,” papar Mata, dilansir Marca.
Alimansyah
Namun, seiring berjalannya waktu, kemampuan mereka semakin menurun, khususnya dalam hal produktivitas. Dalam beberapa bulan terakhir, Spanyol memang tengah berusaha memperbaiki reputasi mereka yang hancur lebur di Piala Dunia 2014. Meski tidak mengalami kendala berarti kala berhadapan dengan tim-tim medioker,La Furia Rojajustru kesulitan ketika bertemu lawan-lawan yang sepadan.
Dari tiga laga uji coba melawan Prancis, Jerman, dan Belanda, Spanyol memperoleh hasil yang sama, yakni kekalahan dan gagal mencetak gol. Hasil minor yang dialami Spanyol rupanya tidak bisa dilepaskan dari menurunnya produktivitas lini tengah mereka. Hingga kesuksesan menjuarai Piala Eropa 2012, para pemain lini tengah memberikan kontribusi sebesar 42,6% dari gol di 61 pertandingan yang dipimpin Pelatih Vicente del Bosque. Namun, sejak itu kinerja lini tengah Spanyol terus menukik tajam.
Dari 31 pertandingan, mereka hanya mampu menyumbangkan 31,5% dari gol. Uniknya, dari beberapa nama, Santi Cazorla mencetak gol lebih banyak sejak 1 Juli 2012. Pemain Arsenal tersebut mengungguli David Silva (4), Andres Iniesta serta Xabi Alonso. Situasi serupa juga dialami oleh Cesc Fabregas. Dia yang menjadi salah satu andalan utama Spanyol dalam mencetak gol di Piala Eropa 2012 sejauh ini hanya mengoleksi tiga gol.
Namun, tidak semua pemain kehilangan ketajamannya, salah satunya Juan Mata. Gelandang Manchester United tersebut telah mencetak 10 gol dari 34 penampilan bersama Spanyol. Sayangnya, Mata tidak terlalu sering tampil reguler. Tercatat, dia hanya tampil empat kali sebagai starter dengan total penampilan 1.286 menit. Kendati begitu, Mata tidak berkecil hati. Mantan pemain Valencia dan Chelsea itu mengungkapkan keinginannya untuk membela Spanyol di Piala Eropa 2016.
Dia optimistis jika mampu menunjukkan performa konsisten bersama MU, pintu tim nasional akan selalu terbuka untuknya. ”Rasa antusiasme dan keinginan untuk kembali tim nasional saya tetap sama. Bisa memperkuat Spanyol di Piala Eropa 2016 di Prancis merupakan sebuah tantangan bagi saya,” papar Mata, dilansir Marca.
Alimansyah
(ars)