Reuni Tata

Sabtu, 13 Juni 2015 - 09:28 WIB
Reuni Tata
Reuni Tata
A A A
LA SERENA - Estadio La Portada de La Serena, dini hari nanti, akan menjadi ajang reuni Gerardo ‘Tata’ Martino dengan para punggawa Paraguay. Mantan pelatih Barcelona itu sempat sukses bersama Los Guaranies.

Pelatih yang mengisi tempat Alejandro Sabella seusai Argentina menjadi runner-up Piala Dunia 2014 itu memiliki cerita indah saat dipercaya sebagai arsitek Paraguay periode 2006-2011. Di tangan pelatih yang kini menginjak usia 52 tahun itu, Paraguay sempat mencatatkan beberapa sejarah membanggakan. Martino adalah sosok yang membawa Paraguay mencapai perempat final Piala Dunia, yaitu pada 2010 di Afrika Selatan (Afsel).

Saat itu Oscar Cardozo dkk dikalahkan Spanyol pada babak 8 besar lewat gol semata wayang David Villa. Sejarah mencatat tim Matador pada akhirnya menjadi yang terbaik di turnamen tersebut. Hasil sentuhan tangan dingin Martino tidak berhenti sampai di situ. Satu tahun kemudian, saat memimpin Paraguay di Copa America 2011 di tanah kelahirannya Argentina, Martino kembali mencatatkan hasil bagus.

Los Guaranies menjadi runner-up setelah dikalahkan Uruguay di Estadio Monumental Antonio Vespucio Liberti Buenos Aires. Itu prestasi tertinggi Paraguay di Copa America juara pada 1979. Kini, suka atau tidak, semua cerita manis itu harus disingkirkan Martino. Pelatih yang sempat menukangi sejumlah klub elite di Liga Paraguay itu menegaskan siap mengantar tim Tango menjadi yang terbaik di Copa America.

Sebab, terakhir kali Argentina berjaya adalah pada 1993 saat masih diperkuat Gabriel Batistuta. “Saya yakin ada beberapa tim yang berpeluang besar di Copa America. Brasil, Cile, Kolombia, Uruguay, Paraguay, dan Ekuador, mereka dalam kondisi sangat baik. Jadi, kami juga berharap adanya peningkatan di tim kami saat berhadapan dengan mereka,” ungkap Martino, dilansir goal.com .

“Sekarang tinggal bagaimana tim ini mau percaya diri atau ragu. Bagi saya, dua hal itu akan sangat bagus untuk perkembangan tim kami. Sebab, kami tahu bagaimana cara untuk siap-siap bersaing dengan semua lawan yang ada,” tutur pelatih kelahiran Rosario, 20 November 1962, itu. Keyakinan sukses di Copa America tahun ini juga ditegaskan beberapa punggawa Argentina, salah satunya Angel di Maria.

Pemain berusia 27 tahun yang merumput di Manchester United (MU) itu bertekad memberikan kado terbaik bagai seluruh rakyat Negeri Tango. “Kami datang ke sini (Cile) untuk mencoba melakukan yang terbaik dan membuat mereka (fans) bahagia. Kami berusaha membuat mereka tersenyum karena mengenakan jersey Argentina jelas sesuatu yang sangat saya cintai.

Yang jelas, saya akan melakukan apa pun agar mampu mendapatkan hasil yang terbaik di setiap pertandingan,” papar Di Maria. Meski yang dihadapi bermaterikan banyak pesepak bola hebat, Paraguay ternyata tidak takut. Juru taktik Los Guaranies Ramon Diaz bahkan menjamin pemain sekelas Lionel Messi tidak akan nyaman di lapangan.

Strategi khusus telah dirancang untuk mematikan bintang Barcelona itu. “Kami tidak akan secara pribadi menandai dia (Messi). Namun, kami akan memperketat pengawalan untuknya. Kami akan mencoba membuat Messi tidak nyaman seperti yang sering kita lihat di beberapa pertandingan yang sudah dijalaninya,” tutur pelatih dengan nama lengkap Ramon Angel Diaz itu.

Decky irawan jasri
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6791 seconds (0.1#10.140)