Molina Keteteran, Wilder Pertahankan Sabuk Juara
A
A
A
ALABAMA - Deontay Wilder berhasil mempertahankan sabuk juara dunia WBC setelah memenangkan duel melawan Eric Molina dengan KO di ronde kesembilan di Bartow Arena, Birmingham, Alabama, Minggu (14/6/2015). Keberhasilan ini sangat berkesan buat petinju yang dikenal dengan julukan The Bronze Bomber, sebab kemenangan ini direbut di kampung halamannya sendiri.
Ini kali pertama Wilder berhasil mempertahankan sabuk juara dunia kelas berat WBC sejak merebut sabuk juara dari tangan Bermane Stiverne pada Januari lalu. Ini adalah sabuk gelar juara dunia pertama bagi AS sejak Shannon Briggs menang atas Sergei Liakhovich pada 4 November 2006 lalu.
Sabuk juara dunia ini telah lama hilang dari Negeri Paman Sam ketika Klitschko bersaudara mengambil alihnya. Singkat kata, keberhasilan ini sekaligus memperbaiki rekor tak terkalahkannya menjadi 34 kali (33KO).
Pasca pertarungan Wilder mengaku tak menyangka Molina gagal tampil agresif. Sehingga ia dengan mudah mendikte pertarungan sejak ronde pembuka dan petaka baru datang di ronde keempat setelah hook kiri Wilder berhasil membuat Molina terkapar di kanvas. (Baca juga: Drummer Boy Ingin Buat Wilder Lari Ketakutan)
Baru pada ronde kesembilan wasit menghentikan pertarungan setelah Wilder terus membumbui Molina dengan pukulan hook-nya. "Saya benar-benar terkejut ketika Molina memilih untuk melanjutkan pertarungan. Padahal banyak orang yang mengatakan kondisinya tak memungkinkan untuk melanjutkan pertarungan," kata Wilder seperti dikutip Yahoo Sports, Minggu (14/6/2015).
Seperti duel melawan Stiverne di mana Wilder mendedikasikan kemenangan untuk anaknya bernama Naieya. Kali ini, ia mendedikasikan kemenangan untuk masyarakat Amerika Serikat.
"Banyak orang yang datang ke pertarungan ini dan ini adalah pertama kalinya saya menggelar pertarungan di kandang sendiri. Jadi saya ingin memberikan tontonan yang menarik buat mereka," tukasnya.
Ini kali pertama Wilder berhasil mempertahankan sabuk juara dunia kelas berat WBC sejak merebut sabuk juara dari tangan Bermane Stiverne pada Januari lalu. Ini adalah sabuk gelar juara dunia pertama bagi AS sejak Shannon Briggs menang atas Sergei Liakhovich pada 4 November 2006 lalu.
Sabuk juara dunia ini telah lama hilang dari Negeri Paman Sam ketika Klitschko bersaudara mengambil alihnya. Singkat kata, keberhasilan ini sekaligus memperbaiki rekor tak terkalahkannya menjadi 34 kali (33KO).
Pasca pertarungan Wilder mengaku tak menyangka Molina gagal tampil agresif. Sehingga ia dengan mudah mendikte pertarungan sejak ronde pembuka dan petaka baru datang di ronde keempat setelah hook kiri Wilder berhasil membuat Molina terkapar di kanvas. (Baca juga: Drummer Boy Ingin Buat Wilder Lari Ketakutan)
Baru pada ronde kesembilan wasit menghentikan pertarungan setelah Wilder terus membumbui Molina dengan pukulan hook-nya. "Saya benar-benar terkejut ketika Molina memilih untuk melanjutkan pertarungan. Padahal banyak orang yang mengatakan kondisinya tak memungkinkan untuk melanjutkan pertarungan," kata Wilder seperti dikutip Yahoo Sports, Minggu (14/6/2015).
Seperti duel melawan Stiverne di mana Wilder mendedikasikan kemenangan untuk anaknya bernama Naieya. Kali ini, ia mendedikasikan kemenangan untuk masyarakat Amerika Serikat.
"Banyak orang yang datang ke pertarungan ini dan ini adalah pertama kalinya saya menggelar pertarungan di kandang sendiri. Jadi saya ingin memberikan tontonan yang menarik buat mereka," tukasnya.
(sha)