Jaga Keseimbangan
A
A
A
LA SERENA - Keseimbangan permainan menjadi fokus Argentina saat menghadapi Uruguay pada Grup B Copa America 2015 di Estadio La Portada, besok pagi. Pasukan Gerardo Martino tidak boleh terlalu mementingkan serangan jika ingin meraih kemenangan.
Martino bisa mendengarkan saran pers untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satu media terdepan Argentina, La Nacion, mendesak nakhoda berusia 52 tahun itu agar menurunkan Lucas Biglia. Kehadiran Biglia diharapkan dapat membantu meringankan tugas Javier Mascherano di lini tengah. Duet pemain pekerja keras tersebut penting karena taktik Martino pada laga pembuka melawan Paraguay, Sabtu (13/6), gagal.
Dia mencoba memfasilitasi banyaknya pemain bernaluri serang tinggi yang dimiliki Argentina. Javier Pastore dan Ever Banega diturunkan sebagai pendukung Angel di Maria, Lionel Messi, dan Sergio Aguero. Berkat lima pemain itu berujung terciptanya dua gol pada babak pertama. Namun, selepas jeda, lini belakang Argentina keteteran meladeni kebangkitan Paraguay.
Mascherano tidak kuasa melindungi pertahanan. Pada akhirnya Paraguay sukses menyamakan kedudukan. Martino bebas memilih apakah Pastore atau Banega yang akan dikorbankan demi memasukkan Biglia. Kinerja keduanya diharapkan bisa menghentikan aluran bola Uruguay menuju striker andalan Edinson Cavani.
“Kami tidak boleh berlarut memikirkan kekecewaan hasil pertandingan melawan Paraguay. Kami mesti mengembangkan diri agar kesalahan serupa tidak terjadi saat bertemu Uruguay,” tandas Messi, dikutip situs resmi Copa America. Di antara kedua negara, Argentina lebih membutuhkan kemenangan untuk menjaga peluang lolos ke babak gugur.
Posisi Uruguay sedikit nyaman seusai menumbangkan Jamaika pada partai pertama. Namun, La Celestetentu tidak akan puas hanya mengincar satu poin. Pasukan Oscar Tabarez tetap membidik tiga angka demi memastikan tempat di babak 8 besar. Kesuksesan menumbangkan Argentina sekarang bakal memengaruhi nasib mereka di masa depan.
Sebab, La Albicelesteakan mendapat rintangan berat jika gagal memuncaki klasemen. Messi dkk berpeluang langsung menghadapi Brasil di perdelapan final. Saling sikutnya kedua raksasa Amerika Selatan itu jelas mengurangi rival Uruguay pada persaingan juara.
“Sebanyak 37 dari 43 penyelenggaraan Copa America dimenangkan tiga negara (Uruguay 15, Argentina 14, Brasil 8). Tiga tim itu kemungkinan kembali berjaya, meski kami tidak boleh meremehkan ancaman tuan rumah Cile,” ungkap Tabarez.
Harley ikhsan
Martino bisa mendengarkan saran pers untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satu media terdepan Argentina, La Nacion, mendesak nakhoda berusia 52 tahun itu agar menurunkan Lucas Biglia. Kehadiran Biglia diharapkan dapat membantu meringankan tugas Javier Mascherano di lini tengah. Duet pemain pekerja keras tersebut penting karena taktik Martino pada laga pembuka melawan Paraguay, Sabtu (13/6), gagal.
Dia mencoba memfasilitasi banyaknya pemain bernaluri serang tinggi yang dimiliki Argentina. Javier Pastore dan Ever Banega diturunkan sebagai pendukung Angel di Maria, Lionel Messi, dan Sergio Aguero. Berkat lima pemain itu berujung terciptanya dua gol pada babak pertama. Namun, selepas jeda, lini belakang Argentina keteteran meladeni kebangkitan Paraguay.
Mascherano tidak kuasa melindungi pertahanan. Pada akhirnya Paraguay sukses menyamakan kedudukan. Martino bebas memilih apakah Pastore atau Banega yang akan dikorbankan demi memasukkan Biglia. Kinerja keduanya diharapkan bisa menghentikan aluran bola Uruguay menuju striker andalan Edinson Cavani.
“Kami tidak boleh berlarut memikirkan kekecewaan hasil pertandingan melawan Paraguay. Kami mesti mengembangkan diri agar kesalahan serupa tidak terjadi saat bertemu Uruguay,” tandas Messi, dikutip situs resmi Copa America. Di antara kedua negara, Argentina lebih membutuhkan kemenangan untuk menjaga peluang lolos ke babak gugur.
Posisi Uruguay sedikit nyaman seusai menumbangkan Jamaika pada partai pertama. Namun, La Celestetentu tidak akan puas hanya mengincar satu poin. Pasukan Oscar Tabarez tetap membidik tiga angka demi memastikan tempat di babak 8 besar. Kesuksesan menumbangkan Argentina sekarang bakal memengaruhi nasib mereka di masa depan.
Sebab, La Albicelesteakan mendapat rintangan berat jika gagal memuncaki klasemen. Messi dkk berpeluang langsung menghadapi Brasil di perdelapan final. Saling sikutnya kedua raksasa Amerika Selatan itu jelas mengurangi rival Uruguay pada persaingan juara.
“Sebanyak 37 dari 43 penyelenggaraan Copa America dimenangkan tiga negara (Uruguay 15, Argentina 14, Brasil 8). Tiga tim itu kemungkinan kembali berjaya, meski kami tidak boleh meremehkan ancaman tuan rumah Cile,” ungkap Tabarez.
Harley ikhsan
(bbg)