Die Nati Menang, tapi Gemetaran
A
A
A
Diharapkan menang mudah, tak tahunya harus susah payah. Begitulah penampilan tim nasional Swiss saat melawan salah satu kurcaci sepak bola Eropa, Lituania, di Vilnius, Lituania, dini hari kemarin.
Bahkan, Xherdan Shaqiri dan kawan-kawan harus ketinggalan 0-1 pada menit ke- 17 ketika bek Swiss Johan Djourou melakukan kesalahan fatal. Syukurlah, pada akhirnya tim dari Heidiland ini memetik tiga poin penuh sekaligus mengukuhkan diri sebagai runner-updi belakang Inggris pada klasemen sementara Grup E kualifikasi Piala Eropa 2016.
“Beginilah penampilan timnas Swiss, kadang bagus, kadang mengkhawatirkan,“ tutur Sascha Rufer, komentator sepak bola SF2, televisi plat merah Swiss. Meski ini kemenangan keempat secara beruntun, apa yang ditampilkan anak asuh Vladimir Petkovic tidaklah sesuai harapan. Nama besar seperti Stephan Lichsteiner (Juventus), Shaqiri (Inter Milan), atau Rodriguez (Wolfsburg) tak bisa berbuat banyak menghadapi timnas yang berada di peringkat 96 dunia itu.
Meski babak pertama lebih menguasai lapangan, Die Nati julukan timnas Swiss sama sekali tidak memiliki peluang. Bahkan, harus menerima kebobolan lebih dulu pada menit ke-17. Barulah setelah gol balasan dari Josip Drmic pada menit ke 69, penampilan Die Natimulai terlihat.
Puncaknya, adalah gol Shaqiri (84). Penampilan Shaqiri yang di Inter Milan kurang cemerlang, kali ini menjadi bintang lapangan. Sebelum bertolak ke Lituania, anak asuh Petkovic menjajal terlebih dahulu Liechtenstein, negara mungil yang dikepung wilayah Swiss. Bertempat di Thun, Swiss, Shaqiri berhasil mengalahkan Liechtenstein 3-0, Kamis (10/6).
Thun dipilih karena kota kecil ini memiliki stadion dengan rumput plastik. Di Vilnius, Lithuania juga menjamu Die Natidengan rumput buatan. September mendatang, Swiss akan menjamu Slovenia, saingan beratnya di fase grup. Partai ini akan menentukan, apakah Swiss memang layak mendampingi Inggris menuju putaran final Piala Eropa di Prancis tahun depan.
Laporan Kontributor KORANSINDO
KRISNA DIANTHA
SWISS
Bahkan, Xherdan Shaqiri dan kawan-kawan harus ketinggalan 0-1 pada menit ke- 17 ketika bek Swiss Johan Djourou melakukan kesalahan fatal. Syukurlah, pada akhirnya tim dari Heidiland ini memetik tiga poin penuh sekaligus mengukuhkan diri sebagai runner-updi belakang Inggris pada klasemen sementara Grup E kualifikasi Piala Eropa 2016.
“Beginilah penampilan timnas Swiss, kadang bagus, kadang mengkhawatirkan,“ tutur Sascha Rufer, komentator sepak bola SF2, televisi plat merah Swiss. Meski ini kemenangan keempat secara beruntun, apa yang ditampilkan anak asuh Vladimir Petkovic tidaklah sesuai harapan. Nama besar seperti Stephan Lichsteiner (Juventus), Shaqiri (Inter Milan), atau Rodriguez (Wolfsburg) tak bisa berbuat banyak menghadapi timnas yang berada di peringkat 96 dunia itu.
Meski babak pertama lebih menguasai lapangan, Die Nati julukan timnas Swiss sama sekali tidak memiliki peluang. Bahkan, harus menerima kebobolan lebih dulu pada menit ke-17. Barulah setelah gol balasan dari Josip Drmic pada menit ke 69, penampilan Die Natimulai terlihat.
Puncaknya, adalah gol Shaqiri (84). Penampilan Shaqiri yang di Inter Milan kurang cemerlang, kali ini menjadi bintang lapangan. Sebelum bertolak ke Lituania, anak asuh Petkovic menjajal terlebih dahulu Liechtenstein, negara mungil yang dikepung wilayah Swiss. Bertempat di Thun, Swiss, Shaqiri berhasil mengalahkan Liechtenstein 3-0, Kamis (10/6).
Thun dipilih karena kota kecil ini memiliki stadion dengan rumput plastik. Di Vilnius, Lithuania juga menjamu Die Natidengan rumput buatan. September mendatang, Swiss akan menjamu Slovenia, saingan beratnya di fase grup. Partai ini akan menentukan, apakah Swiss memang layak mendampingi Inggris menuju putaran final Piala Eropa di Prancis tahun depan.
Laporan Kontributor KORANSINDO
KRISNA DIANTHA
SWISS
(bbg)