Proses Regenerasi

Kamis, 18 Juni 2015 - 09:57 WIB
Proses Regenerasi
Proses Regenerasi
A A A
GENEWA - Kekalahan 0-1 dari Portugal pada laga uji coba, dini hari kemarin, mengakhiri catatan apik Antonio Conte bersama tim nasional Italia.Itu kekalahan pertamanya sejak menggantikan Cesare Prandelli, Agustus tahun lalu.

Padahal, pada sembilan laga sebelumnya bersama Italia, Conte telah mempersembahkan lima kemenangan dan empat imbang. Kekalahan dari Portugal juga melanjutkan torehan buruk Italia yang belum pernah menang dalam empat laga terakhir. Kali ini sebuah gol Eder pada menit ke-52 yang membuat Italia tertunduk di Stade de Geneve, Genewa, Swiss.

Kendati timnya gagal meraih kemenangan, Conte tidak terlalu kecewa. Menurutnya, yang lebih penting para pemainnya mendapatkan jam terbang lebih banyak. Pernyataan Conte memang bukan tanpa alasan. Skuad Italia saat ini sebagian besar dihuni pemain-pemain muda. Pada laga kontra Portugal, Conte bahkan memberikan kesempatan kepada Nicola Sansone untuk menjalani debut.

“Pertandingan ini (melawan Portugal), menurut saya, dapat membantu Anda untuk tumbuh dan memahami banyak hal. Saya sama sekali tidak menyesal. Saya tidak melihat apakah ini sebuah langkah maju atau mundur. Pertandingan ini membantu pemain mendapatkan pengalaman di tingkat internasional,” kata Conte, dilansir Football Italia.

Kesulitan Conte meracik komposisi terbaik diperparah dengan cederanya beberapa pemain utama macam Gianluigi Buffon, Daniele De Rossi, Marco Verratti, hingga Simone Zaza. Namun, Conte tidak mau menjadikan semua itu sebagai alasan mengapa timnya tampil buruk. Dia justru berusaha mengambil pelajaran positif dari kekalahan tersebut.

Menurutnya, Italia tengah menjalani proses regenerasi dan itu sangat normal terjadi. Karena itu, mantan pelatih Juventus tersebut berjanji akan berusaha keras memperbaiki kinerja Gli Azzurri sebelum melakoni kualifikasi Piala Eropa 2016 melawan Malta, September mendatang. “Kami harus terus tumbuh, karena kekalahan bisa menjadi menyehatkan. Saya tidak mengetahui mengapa Italia berada di bawah beberapa negara. Sebelumnya, kami pernah berada di titik ini,” paparnya.

Dalam satu tahun ini, kami memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan dan perubahan generasi. Kami harus memberikan para pemain muda kami terus tumbuh dan berkembang,” sambungnya. Senada dengan Conte, striker Italia Manolo Gabbiadini juga menilai jika timnya mendapatkan banyak pelajaran berharga atas kekalahan yang mereka alami dari Portugal.

Namun, pemain Napoli tersebut mengakui bahwa Italia memiliki sejumlah kelemahan yang harus segera diperbaiki agar dapat tampil lebih baik pada laga-laga selanjutnya. “Kami bereaksi lambat dalam memanfaatkan peluang jelang akhir laga. Tapi, kami memang berhadapan dengan tim yang hebat. Ini sangat disayangkan. Karena, kami seharusnya bisa meraih kemenangan atau imbang.

Kami tim muda dan memerlukan banyak pengalaman dari setiap laga,” paparnya. Di kubu lawan, gol semata wayang Eder ke gawang Italia menjadi kemenangan kedua beruntun yang diraih Portugal. Sebelumnya, A Selecao das Quinas mengalahkan Armenia 3-2 pada kualifikasi Piala Eropa 2016, Sabtu (13/6).

Hebatnya, kemenangan itu diraih Portugal meski tanpa bintang utamanya, Cristiano Ronaldo, yang diberi jatah libur Pelatih Fernando Santos seusai mencetak hattrickke gawang Armenia. Ketidakhadiran CR7cukup merugikan bagi Portugal. Mereka harus membayar senilai 400.000 euro kepada pihak penyelenggara laga uji coba yang berlangsung di Stade de Geneve, Swiss, karena tidak menampilkan pemain Real Madrid tersebut. Maklum, CR7menjadi sosok yang paling dinantikan penonton.

Alimansyah
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7944 seconds (0.1#10.140)