Timnas Brazil, Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
A
A
A
SANTIAGO - Sudah jatuh tertimpa tangga. Pepatah itu rasanya tepat untuk menggambarkan kondisi timnas Brazil saat ini di Copa America 2015. Sudah kalah 0-1 dari Kolombia, Selecao juga harus kehilangan sang kapten, Neymar untuk laga selanjutnya.
Dalam pertandingan yang dihelat, Kamis (18/6) pagi WIB itu, Neymar menerima kartu merah usai terlibat perselisihan dengan para pemain Kolombia. Alhasil, bintang Barcelona itu harus absen di laga berikutnya melawan Venezuela,
Sialnya, laga melawan Venezuela adalah laga hidup mati bagi Brazil. Kekalahan atas Kolombia membuat mereka kini mengoleksi poin tiga, sama dengan Kolombia dan Venezuela.
Itu berarti, Brazil harus menang di laga melawan Venezuela agar bisa lolos ke babak selanjutnya. Jika imbang apalagi kalah, bukan tidak mungkin, Neymar dan kawan-kawan harus angkat koper lebih dulu.
"Saya harus menunggu hingga besok untuk berpikir bagaimana kami akan bermain. Kami bermain satu kali tanpa Neymar dan kami harus siap, kami punya tim," pungkas Dunga di situs resmi Copa America.
Dunga pantas resah kehilangan Neymar. Pasalnya selain sebagai kapten, Neymar adalah simbol timnas Brazil saat ini.
Di pertandingan pertama melawan Peru misalnya, Neymar menjadi penyelamat Brazil dari kekalahan dengan satu gol dan satu assist. Berkat itu, Brazil berhasil membalikan keadaan dari tertinggal menjadi menang 2-1.
Merunut lebih jauh, pada Piala Dunia 2014 lalu, Brazil yang bermain tanpa Neymar terpaksa menelan kekalahan terkelam dalam sejarah sepak bola mereka ketika dibekuk Jerman 1-7 di partai semifinal lalu takluk 0-3 dari Belanda di partai perebutan tempat ketiga.
"Kami ingin memainkannya, tetapi itu tidak mungkin. Jadi kami harus menemukan solusinya," lanjut Dunga.
Selain Neymar, Brazil masih punya Willian, Philipe Coutinho, dan pemain senior, Robinho yang berpotensi menggantikan Neymar. Mampukah mereka membawa juara delapan kali Copa America ini lolos ke babak selanjutnya?
Dalam pertandingan yang dihelat, Kamis (18/6) pagi WIB itu, Neymar menerima kartu merah usai terlibat perselisihan dengan para pemain Kolombia. Alhasil, bintang Barcelona itu harus absen di laga berikutnya melawan Venezuela,
Sialnya, laga melawan Venezuela adalah laga hidup mati bagi Brazil. Kekalahan atas Kolombia membuat mereka kini mengoleksi poin tiga, sama dengan Kolombia dan Venezuela.
Itu berarti, Brazil harus menang di laga melawan Venezuela agar bisa lolos ke babak selanjutnya. Jika imbang apalagi kalah, bukan tidak mungkin, Neymar dan kawan-kawan harus angkat koper lebih dulu.
"Saya harus menunggu hingga besok untuk berpikir bagaimana kami akan bermain. Kami bermain satu kali tanpa Neymar dan kami harus siap, kami punya tim," pungkas Dunga di situs resmi Copa America.
Dunga pantas resah kehilangan Neymar. Pasalnya selain sebagai kapten, Neymar adalah simbol timnas Brazil saat ini.
Di pertandingan pertama melawan Peru misalnya, Neymar menjadi penyelamat Brazil dari kekalahan dengan satu gol dan satu assist. Berkat itu, Brazil berhasil membalikan keadaan dari tertinggal menjadi menang 2-1.
Merunut lebih jauh, pada Piala Dunia 2014 lalu, Brazil yang bermain tanpa Neymar terpaksa menelan kekalahan terkelam dalam sejarah sepak bola mereka ketika dibekuk Jerman 1-7 di partai semifinal lalu takluk 0-3 dari Belanda di partai perebutan tempat ketiga.
"Kami ingin memainkannya, tetapi itu tidak mungkin. Jadi kami harus menemukan solusinya," lanjut Dunga.
Selain Neymar, Brazil masih punya Willian, Philipe Coutinho, dan pemain senior, Robinho yang berpotensi menggantikan Neymar. Mampukah mereka membawa juara delapan kali Copa America ini lolos ke babak selanjutnya?
(sha)