Seleksi Lawan
A
A
A
SANTIAGO - Brasil memiliki keuntungan luar biasa saat meladeni Venezuela pada laga penutup Grup C Copa America 2015 di Estadio Monumental, dini hari nanti. Pasukan Dunga bisa menentukan lawan dan jalur di babak gugur.
Melakoni pertandingan paling akhir fase grup, sekitar 45 menit setelah duel Grup C lainnya (Kolombia-Peru) selesai, Brasil dapat “mengatur” nasib sendiri karena sudah mengetahui situasi di putaran berikutnya. Saat ini mereka memuncaki klasemen berkat catatan gol, unggul atas Venezuela dan Kolombia.
Namun, Brasil boleh jadi lebih memilih menyandang runner-up karena bagan di babak knock-out lebih bersahabat. Status itu mempertemukan mereka dengan Bolivia di 8 besar dan kemungkinan tuan rumah Cile pada semifinal. Sebaliknya, merebut juara Grup C menempatkan Brasil di jalan neraka. Thiago Silva dkk bakal bersua runner-upGrup B di perdelapan final. Salah satu tim yang memperebutkan posisi tersebut adalah Uruguay.
Kalau akhirnya menghadapi dan kemudian menyisihkan sang juara bertahan, rintangan berat kembali hadir. Brasil berpotensi melawan musuh bebuyutan sekaligus favorit juara Argentina. Selecao akan mengetahui kondisi sebenarnya mengingat persaingan Grup B tuntas dini hari tadi. Taktik menyeleksi ini penting bagi Brasil yang baru saja menerima pukulan telak.
Kapten sekaligus bintang utama Neymar dilarang bermain empat laga, jumlah pertandingan yang dijalani Brasil jika sukses melaju hingga final. Sanksi tersebut diberikan menyusul ulahnya saat Brasil dibekuk Kolombia 0-1, Kamis (18/6). Juara dunia lima kali tersebut pasti merasakan benar dampak absennya Neymar. Statistik menunjukkan besarnya pengaruh punggawa Barcelona itu, terutama menyangkut produktivitas tim.
Brasil kemungkinan mengajukan banding terkait vonis Neymar. Sembari menunggu hasil, mereka mencoba tetap percaya diri menghadapi sisa turnamen. Gelandang Brasil Philippe Coutinho pun mengaku siap mengisi lubang yang ditinggalkan Neymar. “Neymar pemain utama Brasil. Tapi, semua pemain fokus mengejar misi utama. Bahu membahu kami mencoba mengatasi kehilangan ini.
Skuad kami tetap kuat,” tandas punggawa Liverpool tersebut, dilansir Goal. Fernandinho mendukung klaim Coutinho. Dia bahkan percaya pemain berusia 23 tahun itu memiliki kapasitas menggantikan Neymar, meski keputusan terkait komposisi tim tergantung preferensi Dunga. “Coutinho bisa melakukannya kalau terpilih. Dia salah satu pemain terbaik Liverpool dan sudah memberi kontribusi positif untuk Selecao,” tuturnya.
Harley ikhsan
Melakoni pertandingan paling akhir fase grup, sekitar 45 menit setelah duel Grup C lainnya (Kolombia-Peru) selesai, Brasil dapat “mengatur” nasib sendiri karena sudah mengetahui situasi di putaran berikutnya. Saat ini mereka memuncaki klasemen berkat catatan gol, unggul atas Venezuela dan Kolombia.
Namun, Brasil boleh jadi lebih memilih menyandang runner-up karena bagan di babak knock-out lebih bersahabat. Status itu mempertemukan mereka dengan Bolivia di 8 besar dan kemungkinan tuan rumah Cile pada semifinal. Sebaliknya, merebut juara Grup C menempatkan Brasil di jalan neraka. Thiago Silva dkk bakal bersua runner-upGrup B di perdelapan final. Salah satu tim yang memperebutkan posisi tersebut adalah Uruguay.
Kalau akhirnya menghadapi dan kemudian menyisihkan sang juara bertahan, rintangan berat kembali hadir. Brasil berpotensi melawan musuh bebuyutan sekaligus favorit juara Argentina. Selecao akan mengetahui kondisi sebenarnya mengingat persaingan Grup B tuntas dini hari tadi. Taktik menyeleksi ini penting bagi Brasil yang baru saja menerima pukulan telak.
Kapten sekaligus bintang utama Neymar dilarang bermain empat laga, jumlah pertandingan yang dijalani Brasil jika sukses melaju hingga final. Sanksi tersebut diberikan menyusul ulahnya saat Brasil dibekuk Kolombia 0-1, Kamis (18/6). Juara dunia lima kali tersebut pasti merasakan benar dampak absennya Neymar. Statistik menunjukkan besarnya pengaruh punggawa Barcelona itu, terutama menyangkut produktivitas tim.
Brasil kemungkinan mengajukan banding terkait vonis Neymar. Sembari menunggu hasil, mereka mencoba tetap percaya diri menghadapi sisa turnamen. Gelandang Brasil Philippe Coutinho pun mengaku siap mengisi lubang yang ditinggalkan Neymar. “Neymar pemain utama Brasil. Tapi, semua pemain fokus mengejar misi utama. Bahu membahu kami mencoba mengatasi kehilangan ini.
Skuad kami tetap kuat,” tandas punggawa Liverpool tersebut, dilansir Goal. Fernandinho mendukung klaim Coutinho. Dia bahkan percaya pemain berusia 23 tahun itu memiliki kapasitas menggantikan Neymar, meski keputusan terkait komposisi tim tergantung preferensi Dunga. “Coutinho bisa melakukannya kalau terpilih. Dia salah satu pemain terbaik Liverpool dan sudah memberi kontribusi positif untuk Selecao,” tuturnya.
Harley ikhsan
(ars)