Takut Tertipu, Sriwijaya FC Absen Ikut Turnamen
A
A
A
PALEMBANG - Manajemen Sriwijaya FC galau menyikapi kisruh sepak bola nasional musim ini. Setelah menyatakan mengikuti Piala Kemerdekaan produk Kemenpora tapi kemudian membantah, lantas berniat tampil di Piala Presiden, manajemen Laskar Wong Kito memutuskan absen di turnamen apa pun.
Direktur Kompetisi dan Pertandingan PT. Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Augie Bunyamin menyatakan, Laskar Wong Kito tidak akan mengikuti turnamen apa pun. Pernyataan mengejutkan tersebut karena manajemen sepakat tim tidak mau lagi tertipu. Lantaran manajemen yakin turnamen itu akan berjalan beberapa saat kemudian batal bergulir.
"Kami (SFC) tidak akan ikut turnamen apa pun (Piala Presiden dan Piala Kemerdekaan). Kami tidak akan mau tertipu lagi,"kata Augie.
Dilanjutkannya, walapun hanya turnamen konflik antara Menpora dan PSSI tidak kunjung terhenti bisa berdampak parah. Selain itu minat Laskar Wong Kito untuk ikut turnamen sudah pudar, terkecuali benar-benar kompetisi resmi bergulir sekelas Indonesia Super League (ISL) dengan torehan kondisi sepak bola benar-benar normal.
"Itu kehendak sponsor mereka juga tidak mau membiayai klub kalau bukan kompetisi resmi. Sponsor juga tidak bodoh, untuk apa turnamen-turnamen kalau kondisi sepakbola masih seperti ini,"paparnya.
Perubahan drastis dilakukan manajemen disebabkan atas pendapat semua pihak. Kendati Presiden Club sempat memberikan usulan ikut turnamen asal sponsor tetap memberikan dana iurannya.
"Semuanya sudah jelas sepertinya kita tidak akan ikut turnamen,"jelasnya.
Terpisah Sekretaris Umum PT SOM Faisal Mursyid mengatakan, SFC sudah mendapatkan surat undangan Piala Presiden dilaksanakan awal Agustus mendatang. Ternyata surat dari Mahaka Sports sang promotor tidak digubris olehmanajemen SFC.
"Kami sudah dapat surat dari Mahaka Sports. Kita tidak akan ikut turnamen karena semuanya juga tidak jelas,"kata Faisal.
Menurut pria asal Padang ini, walapun Piala Presiden mendapatkan restu oleh PSSI dan seluruh tim peserta ISL diperbolehkan ikut serta. Hal tersebut disebutkan Faisal tidak juga ada kejelasan yang bisa dipertanggung jawabkan.
"Mana suratnya apakah benar PSSI memberikan izin secara resmi melalui surat. Kami (SFC) tidak mendapatkan surat layangan resmi dari PSSI boleh ikut turnamen Mahaka Sports. Semuanya tidak pasti dan tidak jelas ternyata separuh berjalan batal bergulir lagi,"pungkasnya.
Direktur Kompetisi dan Pertandingan PT. Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Augie Bunyamin menyatakan, Laskar Wong Kito tidak akan mengikuti turnamen apa pun. Pernyataan mengejutkan tersebut karena manajemen sepakat tim tidak mau lagi tertipu. Lantaran manajemen yakin turnamen itu akan berjalan beberapa saat kemudian batal bergulir.
"Kami (SFC) tidak akan ikut turnamen apa pun (Piala Presiden dan Piala Kemerdekaan). Kami tidak akan mau tertipu lagi,"kata Augie.
Dilanjutkannya, walapun hanya turnamen konflik antara Menpora dan PSSI tidak kunjung terhenti bisa berdampak parah. Selain itu minat Laskar Wong Kito untuk ikut turnamen sudah pudar, terkecuali benar-benar kompetisi resmi bergulir sekelas Indonesia Super League (ISL) dengan torehan kondisi sepak bola benar-benar normal.
"Itu kehendak sponsor mereka juga tidak mau membiayai klub kalau bukan kompetisi resmi. Sponsor juga tidak bodoh, untuk apa turnamen-turnamen kalau kondisi sepakbola masih seperti ini,"paparnya.
Perubahan drastis dilakukan manajemen disebabkan atas pendapat semua pihak. Kendati Presiden Club sempat memberikan usulan ikut turnamen asal sponsor tetap memberikan dana iurannya.
"Semuanya sudah jelas sepertinya kita tidak akan ikut turnamen,"jelasnya.
Terpisah Sekretaris Umum PT SOM Faisal Mursyid mengatakan, SFC sudah mendapatkan surat undangan Piala Presiden dilaksanakan awal Agustus mendatang. Ternyata surat dari Mahaka Sports sang promotor tidak digubris olehmanajemen SFC.
"Kami sudah dapat surat dari Mahaka Sports. Kita tidak akan ikut turnamen karena semuanya juga tidak jelas,"kata Faisal.
Menurut pria asal Padang ini, walapun Piala Presiden mendapatkan restu oleh PSSI dan seluruh tim peserta ISL diperbolehkan ikut serta. Hal tersebut disebutkan Faisal tidak juga ada kejelasan yang bisa dipertanggung jawabkan.
"Mana suratnya apakah benar PSSI memberikan izin secara resmi melalui surat. Kami (SFC) tidak mendapatkan surat layangan resmi dari PSSI boleh ikut turnamen Mahaka Sports. Semuanya tidak pasti dan tidak jelas ternyata separuh berjalan batal bergulir lagi,"pungkasnya.
(aww)