Prestise Pelatih Asal Argentina dan Dominasi 8 Besar Copa America 2015
A
A
A
SANTIAGO - Pelatih asal Argentina berjaya di Copa America 2015. Dari 8 kontestan yang melaju ke perempat final, lima tim dilatih oleh pelatih asal Argentina. Salah satu dari mereka berpeluang menjadi yang terbaik pada final yang digelar di Estadio Nacional, Santiago, 4 Juli mendatang.
Pada Copa America edisi ke-44 ini. Pelatih asal Argentina memimpin enam negara dari 12 negara yang tampil di Cile. Enam, tim yang dilatih entrenador asal negeri Tango adalah tuan rumah Cile yang diarsiteki Jorge Sampaoli, Argentina (Gerardo Martino), Paraguay (Ramon Diaz), Kolombia (Jose Pekerman), Peru (Ricardo Gareca), dan Ekuador (Gustavo Quinteros).
Hebatnya, dari enam pelatih tersebut, hanya pelatih Ekuador Gustavo Quinteros yang gagal membawa timnya melangkah ke babak 8 besar. Jumlah itu menandakan prestise manajer Argentina.
"Ada enam pelatih Argentina di Copa America 2015, dan itu berarti bahwa di tingkat internasional, pelatih, sebagaimana halnya pemain asal Argentina, telah menunjukkan mereka bisa melakukannya dengan baik di turnamen semacam ini," kata pelatih Paraguay Ramon Diaz, dilansir Reuters.
Pelatih asal Argenita yang mengarsiteki sejumlah timnas itu memiliki track record yang sukses di level klub di rumah kedua mereka. Contohnya Sampaoli yang memenangi tiga gelar liga bersama Universidad de Chile.
Lalu, Gareca yang mengambil alih Peru sejak tiga bulan yang lalu, yang membawa Universitario meraih trofi Liga Peru pada tahun 2008. Sedangkan Quinteros, membawa klub Ekuador Emelec meraih trofi domestik.
Pelatih Kolombia Pekerman, yang pernah bermain untuk klub Independiente selama tiga tahun pada 1970-an, baru-baru ini telah memperpanjang kontrak setelah membawa Kolombia ke perempat final Piala Dunia 2014 untuk pertama kali.
Namun, rata-rata pelatih asal Argentina tidak punya ciri khas dalam strategi dan bentuk permainan. Tapi, mereka pandai meracik tim sesuai dengan kebutuhan dan materi pemain. Cile telah menjadi tim yang harus diperhitungkan berkat racikan Sampaoli yang menekankan permainan tempo tinggi dan menekan. Hanya Martino yang bisa dibilang memiliki pekerjaan paling mudah, dengan ketersediaan skuat yang jenius seperti Messi, Sergio Aguero, dan Angel Di Maria.
Pada Copa America edisi ke-44 ini. Pelatih asal Argentina memimpin enam negara dari 12 negara yang tampil di Cile. Enam, tim yang dilatih entrenador asal negeri Tango adalah tuan rumah Cile yang diarsiteki Jorge Sampaoli, Argentina (Gerardo Martino), Paraguay (Ramon Diaz), Kolombia (Jose Pekerman), Peru (Ricardo Gareca), dan Ekuador (Gustavo Quinteros).
Hebatnya, dari enam pelatih tersebut, hanya pelatih Ekuador Gustavo Quinteros yang gagal membawa timnya melangkah ke babak 8 besar. Jumlah itu menandakan prestise manajer Argentina.
"Ada enam pelatih Argentina di Copa America 2015, dan itu berarti bahwa di tingkat internasional, pelatih, sebagaimana halnya pemain asal Argentina, telah menunjukkan mereka bisa melakukannya dengan baik di turnamen semacam ini," kata pelatih Paraguay Ramon Diaz, dilansir Reuters.
Pelatih asal Argenita yang mengarsiteki sejumlah timnas itu memiliki track record yang sukses di level klub di rumah kedua mereka. Contohnya Sampaoli yang memenangi tiga gelar liga bersama Universidad de Chile.
Lalu, Gareca yang mengambil alih Peru sejak tiga bulan yang lalu, yang membawa Universitario meraih trofi Liga Peru pada tahun 2008. Sedangkan Quinteros, membawa klub Ekuador Emelec meraih trofi domestik.
Pelatih Kolombia Pekerman, yang pernah bermain untuk klub Independiente selama tiga tahun pada 1970-an, baru-baru ini telah memperpanjang kontrak setelah membawa Kolombia ke perempat final Piala Dunia 2014 untuk pertama kali.
Namun, rata-rata pelatih asal Argentina tidak punya ciri khas dalam strategi dan bentuk permainan. Tapi, mereka pandai meracik tim sesuai dengan kebutuhan dan materi pemain. Cile telah menjadi tim yang harus diperhitungkan berkat racikan Sampaoli yang menekankan permainan tempo tinggi dan menekan. Hanya Martino yang bisa dibilang memiliki pekerjaan paling mudah, dengan ketersediaan skuat yang jenius seperti Messi, Sergio Aguero, dan Angel Di Maria.
(sha)