Peran Sentral Emre Can di Lini Tengah Jerman
A
A
A
Pada Piala Eropa U-21 tahun ini Emre Can mendapatkan peran sangat vital di lini tengah Jerman. Gelandang Liverpool itu berperan seperti Sami Khedira di Der Panzer senior saat menjadi juara Piala Dunia 2014.
Sebagai pelatih, Horst Hrubesch mendeskripsikan Can sebagai pekerja keras yang pantang menyerah untuk berlari menutup celah di lini tengah Jerman. Satu gol sudah disumbangkan Can pada pertandingan melawan Serbia. Pada laga kedua kontra Denmark peran pesepak bola keturunan Turki itu membuat Jerman mencetak tiga gol. “Dia pemain yang bertugas mendominasi lapangan tengah. Dia tipe gelandang yang memulai irama permainan tim,” kata Hrubesch di situs resmi UEFA.
Tanggung jawab untuk menjadi pemain yang mengendalikan lini tengah sudah diemban Can sejak bergabung dengan Jerman U-15. Di usia yang masih 21 tahun, Can semakin matang karena telah membela tiga klub besar Eropa. Sebelum bermain untuk The Reds dia sempat membela Bayer Leverkusen dan Bayern Muenchen.
Di Bayern, Can bahkan memulainya sejak junior. “Dia memiliki tipe sendiri. Anda tidak bisa membandingkannya dengan (Michale) Ballack atau (Steven) Gerrard,” ujar Pierre Hojbjerg, pemain Denmark yang sempat bersama-sama Can di Bayern junior. Dengan fase grup yang menyisakan satu pertandingan lagi, peran sentral pesepak bola kelahiran Frankfurt, 12 Januari 1994, itu akan dilihat lagi ketika Jerman bertemu Republik Ceko di Eden Arena, Praha, dini hari nanti.
Kemenangan akan membuat Jerman tetap berada di puncak klasemen akhir Grup A sekaligus lolos ke Olimpiade 2016. Kemenangan atas Rep Ceko juga berarti membuka peluang Jerman menjadi juara Piala Eropa U-21 untuk pertama kalinya sejak 2009. Fakta menunjukkan, sejak turnamen ini digelar pada 1978, Jerman (termasuk saat masih bernama Jerman Barat), baru satu kali juara, yaitu pada 2009.
Pada turnamen dua tahun lalu di Israel, Jerman bahkan tidak mampu lolos dari fase grup. “Saya ingin membawa Jerman juara. Peluang kami sangat besar tahun ini. Kami harus fokus menghadapi pertandinganpertandingan penting selanjutnya,” ucap Kevin Volland. Selain Jerman yang akan bertemu Rep Ceko, pertandingan lain dari Grup A akan mempertemukan Serbia dan Denmark.
Pada pertandingan sebelumnya kedua tim sama-sama menelan pil pahit kekalahan. Jika Denmark dihajar Jerman 0-3, Serbia justru menyerah empat gol tanpa balas atas Rep Ceko. Menariknya, persaingan ketat tidak hanya terjadi di Grup A. Di Grup B, situasi yang tidak berbeda jauh juga tercipta.
Dini hari kemarin Inggris mampu mengalahkan Swedia 1-0 dan Italia bermain imbang tanpa gol dengan Portugal. Artinya, tim yang lolos ke Olimpiade dan semifinal akan ditentukan pada laga terakhir, Rabu (24/6).
Alimansyah
Sebagai pelatih, Horst Hrubesch mendeskripsikan Can sebagai pekerja keras yang pantang menyerah untuk berlari menutup celah di lini tengah Jerman. Satu gol sudah disumbangkan Can pada pertandingan melawan Serbia. Pada laga kedua kontra Denmark peran pesepak bola keturunan Turki itu membuat Jerman mencetak tiga gol. “Dia pemain yang bertugas mendominasi lapangan tengah. Dia tipe gelandang yang memulai irama permainan tim,” kata Hrubesch di situs resmi UEFA.
Tanggung jawab untuk menjadi pemain yang mengendalikan lini tengah sudah diemban Can sejak bergabung dengan Jerman U-15. Di usia yang masih 21 tahun, Can semakin matang karena telah membela tiga klub besar Eropa. Sebelum bermain untuk The Reds dia sempat membela Bayer Leverkusen dan Bayern Muenchen.
Di Bayern, Can bahkan memulainya sejak junior. “Dia memiliki tipe sendiri. Anda tidak bisa membandingkannya dengan (Michale) Ballack atau (Steven) Gerrard,” ujar Pierre Hojbjerg, pemain Denmark yang sempat bersama-sama Can di Bayern junior. Dengan fase grup yang menyisakan satu pertandingan lagi, peran sentral pesepak bola kelahiran Frankfurt, 12 Januari 1994, itu akan dilihat lagi ketika Jerman bertemu Republik Ceko di Eden Arena, Praha, dini hari nanti.
Kemenangan akan membuat Jerman tetap berada di puncak klasemen akhir Grup A sekaligus lolos ke Olimpiade 2016. Kemenangan atas Rep Ceko juga berarti membuka peluang Jerman menjadi juara Piala Eropa U-21 untuk pertama kalinya sejak 2009. Fakta menunjukkan, sejak turnamen ini digelar pada 1978, Jerman (termasuk saat masih bernama Jerman Barat), baru satu kali juara, yaitu pada 2009.
Pada turnamen dua tahun lalu di Israel, Jerman bahkan tidak mampu lolos dari fase grup. “Saya ingin membawa Jerman juara. Peluang kami sangat besar tahun ini. Kami harus fokus menghadapi pertandinganpertandingan penting selanjutnya,” ucap Kevin Volland. Selain Jerman yang akan bertemu Rep Ceko, pertandingan lain dari Grup A akan mempertemukan Serbia dan Denmark.
Pada pertandingan sebelumnya kedua tim sama-sama menelan pil pahit kekalahan. Jika Denmark dihajar Jerman 0-3, Serbia justru menyerah empat gol tanpa balas atas Rep Ceko. Menariknya, persaingan ketat tidak hanya terjadi di Grup A. Di Grup B, situasi yang tidak berbeda jauh juga tercipta.
Dini hari kemarin Inggris mampu mengalahkan Swedia 1-0 dan Italia bermain imbang tanpa gol dengan Portugal. Artinya, tim yang lolos ke Olimpiade dan semifinal akan ditentukan pada laga terakhir, Rabu (24/6).
Alimansyah
(ftr)