Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Apache Pulang Kampung
Apache Pulang Kampung
A
A
A
TURIN - Carlos Tevez tidak akan lagi membela Juventus dalam kompetisi Seri A musim 2015/ 2016. Striker berjuluk Apache itu bakal melanjutkan kariernya di kampung halaman setelah resmi kembali ke Boca Juniors.
Berakhirnya kiprah Tevez bersama La Vecchia Signoradiumumkan Sekretaris Jenderal Boca Cesar Martucci. Dia menegaskan, penyerang berusia 31 tahun itu akan merapat ke Estadio Alberto J Armando, La Bombonera, Buenos Aires, Argentina, pada bursa transfer musim panas ini.
Martucci menyatakan sudah tercapai kesepakatan antara Juventus dan Boca soal kepindahan Tevez. Sosok bernama lengkap Carlos Alberto Martinez Tevez itu konon akan dikontrak selama tiga tahun. Sebagai kompensasi, Juventus menerima 5 juta euro, serta boleh meminjam Guido Vadala, dengan opsi dibeli secara permanen.
”Kami sangat senang. Setelah berusaha sangat keras, kami akhirnya bisa mendapatkan kembali Carlos Tevez. Kami berharap kembalinya Tevez bisa mendatangkan hasil yang diharapkan. Tidak seperti pemain yang kembali ke klub, dia datang dengan potensi tinggi,” tutur Martucci, dilansir Football Italia.
Tevez diharapkan dapat mengangkat prestasi Boca sebagai tim besar di Primera Division (Liga Argentina). Maklum, pada musim lalu tim berjuluk Xeneizesitu hanya mampu menempati posisi kelima. Berita ini menjadi tanda Juventus gagal meyakinkan Tevez untuk bertahan. Ya, tim besutan Massimiliano Allegri itu enggan kehilangan pemain yang selalu memberi kontribusi besar sejak bergabung pada 2013.
Selama dua musim bertugas, Tevez meraih dua scudetto, Super Copa Italiana, dan Coppa Italia. Tevez sudah menghasilkan 39 gol di Seri A, sebanyak 20 di antaranya tercipta pada edisi 2014/2015. Bisa dibilang dia meraih sukses besar bersama Juventus, meski dia urung memenangi Liga Champions. Segala upaya dilakukan Juventus agar dia tidak hengkang.
Namun, hadirnya Mario Mandzukic membuat Tevez memilih kembali ke Boca Juniors. Kepindahan ini bisa diartikan akhir sepak terjang Tevez di pentas Eropa. Dia sempat mengatakan ingin menutup kariernya di Argentina. Secara khusus, dia menyebut kalau Boca sebagai pelabuhan terakhirnya. Boca merupakan klub yang pertama dibelanya saat terjun ke jalur profesional.
Tevez masuk tim remaja Boca mulai 1997–2001 saat berusia 13 tahun. Dia lalu diangkat masuk tim utama pada 2001 hingga 2004. Bersama Boca, Tevez mengoleksi empat gelar bergengsi, termasuk Primera Division (2003). Selanjutnya Tevez hijrah ke Corinthians.
Setelah itu barulah Tevez merambah Benua Biru dengan bergabung bersama West Ham United (2006/2007), Manchester United (2007–2009), dan Manchester City (2009–2013). Akibat kasus pemberontakan di Munich ketika The Citizensmelawan Bayern Muenchen, Tevez lalu dijual ke Juventus.
Setelah terjalinnya kesepakatan itu, Boca akan memperkenalkan Tevez pada 7 Juli. Waktunya tidak bisa dipercepat karena saat ini Tevez sedang membela Argentina di ajang Copa America 2015 di Cile.
M mirza
Berakhirnya kiprah Tevez bersama La Vecchia Signoradiumumkan Sekretaris Jenderal Boca Cesar Martucci. Dia menegaskan, penyerang berusia 31 tahun itu akan merapat ke Estadio Alberto J Armando, La Bombonera, Buenos Aires, Argentina, pada bursa transfer musim panas ini.
Martucci menyatakan sudah tercapai kesepakatan antara Juventus dan Boca soal kepindahan Tevez. Sosok bernama lengkap Carlos Alberto Martinez Tevez itu konon akan dikontrak selama tiga tahun. Sebagai kompensasi, Juventus menerima 5 juta euro, serta boleh meminjam Guido Vadala, dengan opsi dibeli secara permanen.
”Kami sangat senang. Setelah berusaha sangat keras, kami akhirnya bisa mendapatkan kembali Carlos Tevez. Kami berharap kembalinya Tevez bisa mendatangkan hasil yang diharapkan. Tidak seperti pemain yang kembali ke klub, dia datang dengan potensi tinggi,” tutur Martucci, dilansir Football Italia.
Tevez diharapkan dapat mengangkat prestasi Boca sebagai tim besar di Primera Division (Liga Argentina). Maklum, pada musim lalu tim berjuluk Xeneizesitu hanya mampu menempati posisi kelima. Berita ini menjadi tanda Juventus gagal meyakinkan Tevez untuk bertahan. Ya, tim besutan Massimiliano Allegri itu enggan kehilangan pemain yang selalu memberi kontribusi besar sejak bergabung pada 2013.
Selama dua musim bertugas, Tevez meraih dua scudetto, Super Copa Italiana, dan Coppa Italia. Tevez sudah menghasilkan 39 gol di Seri A, sebanyak 20 di antaranya tercipta pada edisi 2014/2015. Bisa dibilang dia meraih sukses besar bersama Juventus, meski dia urung memenangi Liga Champions. Segala upaya dilakukan Juventus agar dia tidak hengkang.
Namun, hadirnya Mario Mandzukic membuat Tevez memilih kembali ke Boca Juniors. Kepindahan ini bisa diartikan akhir sepak terjang Tevez di pentas Eropa. Dia sempat mengatakan ingin menutup kariernya di Argentina. Secara khusus, dia menyebut kalau Boca sebagai pelabuhan terakhirnya. Boca merupakan klub yang pertama dibelanya saat terjun ke jalur profesional.
Tevez masuk tim remaja Boca mulai 1997–2001 saat berusia 13 tahun. Dia lalu diangkat masuk tim utama pada 2001 hingga 2004. Bersama Boca, Tevez mengoleksi empat gelar bergengsi, termasuk Primera Division (2003). Selanjutnya Tevez hijrah ke Corinthians.
Setelah itu barulah Tevez merambah Benua Biru dengan bergabung bersama West Ham United (2006/2007), Manchester United (2007–2009), dan Manchester City (2009–2013). Akibat kasus pemberontakan di Munich ketika The Citizensmelawan Bayern Muenchen, Tevez lalu dijual ke Juventus.
Setelah terjalinnya kesepakatan itu, Boca akan memperkenalkan Tevez pada 7 Juli. Waktunya tidak bisa dipercepat karena saat ini Tevez sedang membela Argentina di ajang Copa America 2015 di Cile.
M mirza
(ftr)
Explore More