Dua Tim Unggulan Tersingkir
A
A
A
OLOMOUC - Digadang-gadang sebagai kandidat juara Piala Eropa U-21/2015, Italia dan Inggris justru tidak mampu memperlihatkan kualitas terbaik.
Langkah kedua tim tersebut harus terhenti di penyisihan grup. Pada laga yang berlangsung di Andruv Stadion, dini hari kemarin, Italia memang sukses mengalahkan Inggris 3-1. Namun, tiga gol yang disumbangkan Andrea Belotti di menit ke-25 serta dua gol Marco Benassi (27 dan 72) tidak berarti apa-apa setelah laga penyisihan Grup B lainnya antara Portugal melawan Swedia berakhir 1-1.
Tiket semifinal pun akhirnya menjadi milik Portugal dan Swedia. Portugal menjadi juara Grup B dengan nilai 5, sedangkan Swedia sebagai runner-up dengan nilai 4. Meski meraih nilai 4, Italia harus finis di urutan ketiga dan tersingkir karena kalah head to head kontra Swedia. Sementara Inggris berada di dasar klasemen dengan nilai 3.
Di babak semifinal yang berlangsung, Sabtu (27/6), Portugal akan berhadapan dengan Jerman, sedangkan Swedia ditantang Denmark. Buat Italia, hasil ini menandai penurunan prestasi mereka. Maklum, pada Piala Eropa U-21/2013, tim berjuluk Azzurini itu mampu menembus babak final.
Kegagalan tersebut sekaligus memupus harapan Italia merengkuh gelar Piala Eropa U-21 keenam sepanjang sejarah setelah 1992, 1994, 1996, 2000, dan 2004. “Ini sangat menyakitkan dan bahkan lebih, khususnya jelang 10 menit terakhir pertandingan saat Portugal unggul 1-0 atas Swedia. Kekalahan ini sangat menyakitkan,” kata pilar Italia Benassi, dilansir Football Italia.
Selain Italia, nasib serupa dirasakan Inggris. Hanya membutuhkan hasil imbang untuk lolos ke semifinal, perjalanan The Young Lions di Piala Eropa U-21/2015 berakhir tragis setelah takluk 1-3 dari Italia. The Young Lions harus meninggalkan Republik Ceko dengan menempati dasar klasemen akhir Grup B. Bagi Inggris, ini ketiga kali secara beruntun mereka terhenti di babak penyisihan grup Piala Eropa U-21 setelah pada 2011 dan 2013 mengalami nasib sama.
Menanggapi hasil buruk yang dialami timnya, Pelatih Gareth Southgate menilai Inggris sebenarnya layak mndapatkan hasil yang lebih baik karena memiliki beberapa peluang bagus tapi sayangnya tidak membuahkan hasil.
“Ini kekalahan kejam bagi kami. Tapi, inilah sepak bola. Kami tidak mampu memanfaatkan peluang dengan baik. Kami seharusnya bermain lebih detail dan berkonsentrasi penuh. Dua gol Italia yang dicetak hanya berselang dua menit menjadi titik balik pertandingan,” tandasnya.
Alimansyah
Langkah kedua tim tersebut harus terhenti di penyisihan grup. Pada laga yang berlangsung di Andruv Stadion, dini hari kemarin, Italia memang sukses mengalahkan Inggris 3-1. Namun, tiga gol yang disumbangkan Andrea Belotti di menit ke-25 serta dua gol Marco Benassi (27 dan 72) tidak berarti apa-apa setelah laga penyisihan Grup B lainnya antara Portugal melawan Swedia berakhir 1-1.
Tiket semifinal pun akhirnya menjadi milik Portugal dan Swedia. Portugal menjadi juara Grup B dengan nilai 5, sedangkan Swedia sebagai runner-up dengan nilai 4. Meski meraih nilai 4, Italia harus finis di urutan ketiga dan tersingkir karena kalah head to head kontra Swedia. Sementara Inggris berada di dasar klasemen dengan nilai 3.
Di babak semifinal yang berlangsung, Sabtu (27/6), Portugal akan berhadapan dengan Jerman, sedangkan Swedia ditantang Denmark. Buat Italia, hasil ini menandai penurunan prestasi mereka. Maklum, pada Piala Eropa U-21/2013, tim berjuluk Azzurini itu mampu menembus babak final.
Kegagalan tersebut sekaligus memupus harapan Italia merengkuh gelar Piala Eropa U-21 keenam sepanjang sejarah setelah 1992, 1994, 1996, 2000, dan 2004. “Ini sangat menyakitkan dan bahkan lebih, khususnya jelang 10 menit terakhir pertandingan saat Portugal unggul 1-0 atas Swedia. Kekalahan ini sangat menyakitkan,” kata pilar Italia Benassi, dilansir Football Italia.
Selain Italia, nasib serupa dirasakan Inggris. Hanya membutuhkan hasil imbang untuk lolos ke semifinal, perjalanan The Young Lions di Piala Eropa U-21/2015 berakhir tragis setelah takluk 1-3 dari Italia. The Young Lions harus meninggalkan Republik Ceko dengan menempati dasar klasemen akhir Grup B. Bagi Inggris, ini ketiga kali secara beruntun mereka terhenti di babak penyisihan grup Piala Eropa U-21 setelah pada 2011 dan 2013 mengalami nasib sama.
Menanggapi hasil buruk yang dialami timnya, Pelatih Gareth Southgate menilai Inggris sebenarnya layak mndapatkan hasil yang lebih baik karena memiliki beberapa peluang bagus tapi sayangnya tidak membuahkan hasil.
“Ini kekalahan kejam bagi kami. Tapi, inilah sepak bola. Kami tidak mampu memanfaatkan peluang dengan baik. Kami seharusnya bermain lebih detail dan berkonsentrasi penuh. Dua gol Italia yang dicetak hanya berselang dua menit menjadi titik balik pertandingan,” tandasnya.
Alimansyah
(ftr)