Tanpa Simpati
A
A
A
VINA DEL MAR - Generasi emas Argentina tidak akan memberi simpati kepada Jose Pekerman. Meski berhutang besar, Sergio Aguero dkk bertekad menumbangkan Pekerman dan Kolombia di Estadio Sausalito, besok pagi.
Laju Argentina pada turnamen di Cile memang tidak lepas dari pengaruh Pekerman. Setelah menangani Argentina U-20 periode 1994–2001, dia menjabat sebagai manajer tim nasional yang mempromosikan pemain muda. Aguero, Javier Mascherano, Carlos Tevez, Pablo Zabaleta, Ezequiel Garay, Fernando Gago, Lucas Biglia, hingga Lionel Messi masuk daftar pemain binaannya.
Bekerja di level senior pada 2004–2006, Pekerman kemudian membuka jalan Messi, Tevez, dan Mascherano untuk debut bersama La Albiceleste. “Terima kasih kepada Pekerman, sosok yang membantu saya merasakan Piala Dunia di usia dini. Dia memberi saya banyak nasihat dan saya tidak akan melupakannya,” kata Messi, saat memenangkan Ballon d'Or pertamanya (2009), dilansir La Nacion.
Semangat punggawa Argentina boleh tinggi. Namun, mereka bukan satu-satunya pihak yang memiliki motivasi. Mengenal mayoritas pemain Argentina sejak remaja, Pekerman jelas punya gambaran untuk menghentikan eks anak buahnya. Dia dipastikan sudah menyusun taktik demi meredam Argentina.
Sayang, persiapan Pekerman terkena masalah. Carlos Bacca dan Carlos Sanchez tidak bisa bermain akibat akumulasi kartu. Sementara Edwin Valencia terkena cedera. Problem turut menghantui mereka yang bisa merumput. James Rodriguez, Radamel Falcao, hingga Juan Cuadrado belum menunjukkan performa baik.
“Benar, saya kurang maksimal. Tapi, kami berharap laga melawan tim sekelas Argentina membantu kami mengeluarkan potensi sebenarnya. Kami ingin membungkam mereka yang meragukan kami,” tutur Rodriguez.
Situasi sedikit berbeda hadir di Argentina. Pasukan Gerardo Martino juga gagal membuktikan status mereka sebagai favorit selama fase grup. Namun, setidaknya Martino bisa mengandalkan seluruh pemain.
Harley ikhsan
Laju Argentina pada turnamen di Cile memang tidak lepas dari pengaruh Pekerman. Setelah menangani Argentina U-20 periode 1994–2001, dia menjabat sebagai manajer tim nasional yang mempromosikan pemain muda. Aguero, Javier Mascherano, Carlos Tevez, Pablo Zabaleta, Ezequiel Garay, Fernando Gago, Lucas Biglia, hingga Lionel Messi masuk daftar pemain binaannya.
Bekerja di level senior pada 2004–2006, Pekerman kemudian membuka jalan Messi, Tevez, dan Mascherano untuk debut bersama La Albiceleste. “Terima kasih kepada Pekerman, sosok yang membantu saya merasakan Piala Dunia di usia dini. Dia memberi saya banyak nasihat dan saya tidak akan melupakannya,” kata Messi, saat memenangkan Ballon d'Or pertamanya (2009), dilansir La Nacion.
Semangat punggawa Argentina boleh tinggi. Namun, mereka bukan satu-satunya pihak yang memiliki motivasi. Mengenal mayoritas pemain Argentina sejak remaja, Pekerman jelas punya gambaran untuk menghentikan eks anak buahnya. Dia dipastikan sudah menyusun taktik demi meredam Argentina.
Sayang, persiapan Pekerman terkena masalah. Carlos Bacca dan Carlos Sanchez tidak bisa bermain akibat akumulasi kartu. Sementara Edwin Valencia terkena cedera. Problem turut menghantui mereka yang bisa merumput. James Rodriguez, Radamel Falcao, hingga Juan Cuadrado belum menunjukkan performa baik.
“Benar, saya kurang maksimal. Tapi, kami berharap laga melawan tim sekelas Argentina membantu kami mengeluarkan potensi sebenarnya. Kami ingin membungkam mereka yang meragukan kami,” tutur Rodriguez.
Situasi sedikit berbeda hadir di Argentina. Pasukan Gerardo Martino juga gagal membuktikan status mereka sebagai favorit selama fase grup. Namun, setidaknya Martino bisa mengandalkan seluruh pemain.
Harley ikhsan
(ftr)