Benteng Tangguh
A
A
A
VINA DEL MAR - David Ospina membuktikan diri sebagai kiper kelas dunia. Aksi memukau ditunjukkan palang pintu Arsenal itu pada laga Kolombia kontra Argentina, kemarin pagi.
Ospina sukses mencuri perhatian di Estadio Sausalito, Vina del Mar. Meski Kolombia harus kandas di perempat final lewat kekalahan adu penalti, aksi heroiknya membuat bintang-bintang tim Tangofrustrasi selama 90 menit. Lionel Messi, Sergio Aguero, Javier Pastore, Angel di Maria, Nicolas Otamendi, hingga Carlos Tevez hanya menggeleng-gelengkan kepala di depan Ospina. Performa apik Ospina sepanjang Copa America akan menjadi modal bagus saat kembali ke klub.
Maklum, pada musim panas ini, Ospina mendapatkan pesaing baru di bawah mistar gawang The Gunners, yaitu Petr Cech. Keberhasilan Arsenal merekrut Cech dari Chelsea membuat Ospina mulai mempertimbangkan masa depannya. Isu sempat menyebut Ospina berencana pindah ke klub lain setelah membelaLos Cafeteros.
Fakta menunjukkan, jika memilih bertahan di Emirates Stadium, Arsene Wenger juga berada dalam situasi dilematis. Pasalnya, penampilan Ospina musim lalu terbilang bagus. Sejak menyisihkan Wojciech Szczesny, Ospina tampil 20 kali pada semua kompetisi. Dia tampil memukau dan sukses membantu The Gunnersfinis di peringkat 3 klasemen akhir Liga Primer.
Berbeda dengan di Arsenal yang belum jelas, performa gemilang Ospina di tim nasional membuat Jose Pakerman bangga. Meski kekalahan lewat drama adu penalti 4-5 dari Argentina membuat langkah Kolombia terhenti di perempat final untuk ketiga kali secara beruntun, Pekerman tetap puas dengan performa Ospina dan tim secara keseluruhan.
Juru taktik berusia 65 tahun tersebut bahkan optimistis jika Kolombia akan terus berkembang di masa mendatang. “Ini sebuah pengalaman berharga bagi Kolombia. Kami adalah tim yang sedang berkembang dengan permainan yang baik. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang selalu percaya kepada kami.
Kami akan bekerja keras untuk meningkatkan kualitas kami,” papar Pekerman, dilansir allsports.com. Hanya, Pekerman menilai Kolombia masih memiliki sejumlah kelemahan yang harus segera dibenahi sebelum tampil pada kualifikasi Piala Dunia 2018. Secara sportif arsitek berkebangsaan Argentina itu mengakui penampilan tim Tango jauh lebih baik ketimbang Kolombia, khususnya dalam hal penguasaan bola.
“Argentina bermain sangat baik dan membuat kami kesulitan pada babak pertama. Kami kehilangan banyak bola. Kami sebenarnya mencoba memanfaatkan lebar lapangan. Namun, kami tidak berhasil karena hanya mengandalkan kecepatan,” ungkap Pekerman. Kekalahan dari Argentina lewat adu penalti membuat Kolombia kini sepenuhnya fokus ke kualifikasi Piala Dunia.
Sesuai jadwal, CONMEBOL akan memulau kampanye ke Rusia pada 5 Oktober. Berhubung hanya memiliki 10 anggota, semua tim akan bertemu dalam format kompetisi yang panjang dan melelahkan sekitar dua tahun.
Alimansyah
Ospina sukses mencuri perhatian di Estadio Sausalito, Vina del Mar. Meski Kolombia harus kandas di perempat final lewat kekalahan adu penalti, aksi heroiknya membuat bintang-bintang tim Tangofrustrasi selama 90 menit. Lionel Messi, Sergio Aguero, Javier Pastore, Angel di Maria, Nicolas Otamendi, hingga Carlos Tevez hanya menggeleng-gelengkan kepala di depan Ospina. Performa apik Ospina sepanjang Copa America akan menjadi modal bagus saat kembali ke klub.
Maklum, pada musim panas ini, Ospina mendapatkan pesaing baru di bawah mistar gawang The Gunners, yaitu Petr Cech. Keberhasilan Arsenal merekrut Cech dari Chelsea membuat Ospina mulai mempertimbangkan masa depannya. Isu sempat menyebut Ospina berencana pindah ke klub lain setelah membelaLos Cafeteros.
Fakta menunjukkan, jika memilih bertahan di Emirates Stadium, Arsene Wenger juga berada dalam situasi dilematis. Pasalnya, penampilan Ospina musim lalu terbilang bagus. Sejak menyisihkan Wojciech Szczesny, Ospina tampil 20 kali pada semua kompetisi. Dia tampil memukau dan sukses membantu The Gunnersfinis di peringkat 3 klasemen akhir Liga Primer.
Berbeda dengan di Arsenal yang belum jelas, performa gemilang Ospina di tim nasional membuat Jose Pakerman bangga. Meski kekalahan lewat drama adu penalti 4-5 dari Argentina membuat langkah Kolombia terhenti di perempat final untuk ketiga kali secara beruntun, Pekerman tetap puas dengan performa Ospina dan tim secara keseluruhan.
Juru taktik berusia 65 tahun tersebut bahkan optimistis jika Kolombia akan terus berkembang di masa mendatang. “Ini sebuah pengalaman berharga bagi Kolombia. Kami adalah tim yang sedang berkembang dengan permainan yang baik. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang selalu percaya kepada kami.
Kami akan bekerja keras untuk meningkatkan kualitas kami,” papar Pekerman, dilansir allsports.com. Hanya, Pekerman menilai Kolombia masih memiliki sejumlah kelemahan yang harus segera dibenahi sebelum tampil pada kualifikasi Piala Dunia 2018. Secara sportif arsitek berkebangsaan Argentina itu mengakui penampilan tim Tango jauh lebih baik ketimbang Kolombia, khususnya dalam hal penguasaan bola.
“Argentina bermain sangat baik dan membuat kami kesulitan pada babak pertama. Kami kehilangan banyak bola. Kami sebenarnya mencoba memanfaatkan lebar lapangan. Namun, kami tidak berhasil karena hanya mengandalkan kecepatan,” ungkap Pekerman. Kekalahan dari Argentina lewat adu penalti membuat Kolombia kini sepenuhnya fokus ke kualifikasi Piala Dunia.
Sesuai jadwal, CONMEBOL akan memulau kampanye ke Rusia pada 5 Oktober. Berhubung hanya memiliki 10 anggota, semua tim akan bertemu dalam format kompetisi yang panjang dan melelahkan sekitar dua tahun.
Alimansyah
(bbg)