Tinggalkan De Oranje
A
A
A
AMSTERDAM - Kiprah Guus Hiddink sebagai pelatih tim nasional Belanda hanya berlangsung sesaat. Akibat gagal meraih hasil memuaskan selama bertugas membuatnya harus lengser dari posisinya.
Hiddink menggantikan Louis van Gaal pada 1 Agustus 2014 dan dikontrak hingga Piala Eropa 2016 selesai. Arsitek berusia 68 tahun itu menerima tugas mengembalikan pamor Belanda setelah urung memenangkan Piala Dunia 2014. Dia diharapkan dapat membawa De Oranje berjaya di Prancis. Hasil buruk yang dibukukan memaksanya kehilangan jabatan.
Jangankan menguasai Piala Eropa 2016, Hiddink begitu kesulitan membawa pasukannya lolos kualifikasi. Bahkan, ada kemungkinan Negeri Kincir Angin batal melaju ke putaran utama. Tak pelak, Federasi Sepak Bola Belanda (KNVB) dan Hiddink sepakat memutuskan mengakhiri kerja sama.
“Kesepakatan Guus Hiddink dengan KNVB dan tim nasional (Belanda) dimulai 1 Agustus 2014 dan seharusnya hingga Piala Eropa 2016 di Prancis. Tapi, Hiddink dan KNVB sepakat mengakhiri kontrak sebagai pelatih tim nasional terhitung mulai 1 Juli,” sebut pernyataan KNVB, dilansir Reuters.
Belanda belum pernah memuncaki Grup A. Mereka masih terdampar di posisi ketiga meski telah melewati enam partai. Hasil tiga kali menang, satu imbang, dan dua kalah menyebabkan mereka tertinggal dari Islandia (15 angka) dan Republik Ceko (13 angka). Belanda terancam melakoni play-off sebelum hadir di Prancis. Dengan unggul dua angka dari Turki, bukan tidak mungkin mereka terempas dari tiga besar.
Padahal, Belanda biasanya sangat perkasa ketika mengikuti kualifikasi turnamen internasional. Sejak Piala Eropa 2008, mereka selalu menjadi juara grup saat kualifikasi. Hasil ini yang tidak ditoleransi petinggi KNVB. Setelah melakukan pertemuan, KNVB dan Hiddink akhirnya sepakat berpisah. Ini menyudahi petualangan Hiddink yang baru berdurasi 10 bulan.
“Saya menyesal dengan perkembangan seperti ini. Sayang, hasil kinerja Guus Hiddink bersama timnas Belanda belum terasa bagi semua orang. Namun, kami tetap berterima kasih kepadanya atas segala upayanya,” ucap Direktur KNVB Bert van Oostven. Hiddink pun mengucapkan kata perpisahannya. Dia menyesal belum bisa memberi prestasi buat De Oranje.
“Saya meminta maaf harus pergi dengan cara seperti ini. Saya menyesal harus berujung seperti ini. Tapi, menurut saya adalah sebuah kehormatan bisa menjadi pelatih tim nasional Belanda. Saya berharap pelatih berikutnya, staf, dan pemain, sukses dalam perjalanannya menuju Piala Eropa 2016 di Prancis,” tutur Hiddink.
Untuk sementara tampuk kekuasaan diambil alih Danny Blind yang selama ini menjabat asisten pelatih. Ayah dari Daley Blind itu akan bertugas sampai KNVB merekrut penerus Hiddink.
M mirza
Hiddink menggantikan Louis van Gaal pada 1 Agustus 2014 dan dikontrak hingga Piala Eropa 2016 selesai. Arsitek berusia 68 tahun itu menerima tugas mengembalikan pamor Belanda setelah urung memenangkan Piala Dunia 2014. Dia diharapkan dapat membawa De Oranje berjaya di Prancis. Hasil buruk yang dibukukan memaksanya kehilangan jabatan.
Jangankan menguasai Piala Eropa 2016, Hiddink begitu kesulitan membawa pasukannya lolos kualifikasi. Bahkan, ada kemungkinan Negeri Kincir Angin batal melaju ke putaran utama. Tak pelak, Federasi Sepak Bola Belanda (KNVB) dan Hiddink sepakat memutuskan mengakhiri kerja sama.
“Kesepakatan Guus Hiddink dengan KNVB dan tim nasional (Belanda) dimulai 1 Agustus 2014 dan seharusnya hingga Piala Eropa 2016 di Prancis. Tapi, Hiddink dan KNVB sepakat mengakhiri kontrak sebagai pelatih tim nasional terhitung mulai 1 Juli,” sebut pernyataan KNVB, dilansir Reuters.
Belanda belum pernah memuncaki Grup A. Mereka masih terdampar di posisi ketiga meski telah melewati enam partai. Hasil tiga kali menang, satu imbang, dan dua kalah menyebabkan mereka tertinggal dari Islandia (15 angka) dan Republik Ceko (13 angka). Belanda terancam melakoni play-off sebelum hadir di Prancis. Dengan unggul dua angka dari Turki, bukan tidak mungkin mereka terempas dari tiga besar.
Padahal, Belanda biasanya sangat perkasa ketika mengikuti kualifikasi turnamen internasional. Sejak Piala Eropa 2008, mereka selalu menjadi juara grup saat kualifikasi. Hasil ini yang tidak ditoleransi petinggi KNVB. Setelah melakukan pertemuan, KNVB dan Hiddink akhirnya sepakat berpisah. Ini menyudahi petualangan Hiddink yang baru berdurasi 10 bulan.
“Saya menyesal dengan perkembangan seperti ini. Sayang, hasil kinerja Guus Hiddink bersama timnas Belanda belum terasa bagi semua orang. Namun, kami tetap berterima kasih kepadanya atas segala upayanya,” ucap Direktur KNVB Bert van Oostven. Hiddink pun mengucapkan kata perpisahannya. Dia menyesal belum bisa memberi prestasi buat De Oranje.
“Saya meminta maaf harus pergi dengan cara seperti ini. Saya menyesal harus berujung seperti ini. Tapi, menurut saya adalah sebuah kehormatan bisa menjadi pelatih tim nasional Belanda. Saya berharap pelatih berikutnya, staf, dan pemain, sukses dalam perjalanannya menuju Piala Eropa 2016 di Prancis,” tutur Hiddink.
Untuk sementara tampuk kekuasaan diambil alih Danny Blind yang selama ini menjabat asisten pelatih. Ayah dari Daley Blind itu akan bertugas sampai KNVB merekrut penerus Hiddink.
M mirza
(ftr)