Pelatih Keempat Kehilangan Klub

Kamis, 02 Juli 2015 - 11:02 WIB
Pelatih Keempat Kehilangan Klub
Pelatih Keempat Kehilangan Klub
A A A
LEICESTER - Tidak tahu balas budi. Mungkin itu yang ada dipikirkan sebagian orang ketika mendengar kisah Nigel Pearson yang secara mendadak dipecat sebagai pelatih Leicester City.

Keputusan itu membuat Pearson menjadi pelatih keempat yang harus meletakkan jabatan jelang dimulainya kompetisi Liga Primer musim 2015/2016. Kebijakan kurang populer dilakukan manajemen The Foxes , julukan Leicester, yang dipimpin pengusaha asal Thailand Vichai Srivaddhanaprabha. Manajemen klub yang bermarkas di King Power Stadium itu secara mengejutkan memecat Pearson tanpa alasan jelas.

Padahal, Pearson dinilai sangat berjasa membawa Leicester tetap bertahan di kompetisi teratas di Inggris. Setelah pada musim kompetisi 2014/2015, Esteban Cambiasso dkk berhasil duduk di peringkat 14 klasemen akhir dengan meraih 41 poin, hasil dari 11 kali kemenangan, 8 imbang, dan 19 kali tumbang.

Tidak hanya sampai di situ jasa Pearson dalam mengangkat prestasi Leicester, Pearson pula yang berjasa mengantar The Foxes keluar dari kompetisi Championship (kasta kedua kompetisi di Inggris) ketika menukangi Leicester sejak 2011. Karena itu, kejadian yang menimpa Pearson langsung memantik berbagai kecaman.

Salah satunya datang dari wakil presiden dewan kehormatan klub sekaligus mantan striker tim nasional Inggris Gary Lineker. Dia menilai keputusan itu sebagai hal yang bodoh. “Leicester City telah memecat Nigel Pearson!Apakah itu benar? Bisakah Anda berbaik hati mengembalikan posisinya seperti terakhir kali Anda memecatnya?” tulis Lineker, dilansir Daily Mail .

“Jadi setelah sukses mengantar LCFC (Leicester) promosi dan dilanjutkan dengan prestasi paling ajaib (membuat Leicester bertahan di Liga Primer), Pearson dipecat. Mereka yang menjalankan sepak bola, akan tetapi tidak pernah melakukan hal-hal yang memukau. Mereka seharusnya berhenti dengan kebodohan seperti itu,” tutur Lineker.

Sementara dewan direksi Leicester sangat berterima kasih atas keberhasilan Pearson membawa perubahan lebih baik, terutama pada dua musim terakhir (membawa Leicester promosi dan bertahan di Liga Primer).

“Namun, hal menjadi jelas bagi klub bahwa perbedaan mendasar dalam perspektif ada di antara kami semua. Sayangnya, klub percaya hubungan kerja antara Pearson dengan target yang ingin dimiliki klub tidak lagi sejalan. Sementara waktu Craig Shakespeare dan Steve Walsh akan mengambil alih tugas,” demikian pernyataan resmi dewan direksi Leicester.

“Ke depan tugas pertama dari tim ini adalah melakukan perekrutan pemain untuk menghadapi musim mendatang. Tidak akan ada proses lebih lanjut sampai hal ini bisa benar-benar diselesaikan terlebih dahulu,” ujarnya.

Decky irawan jasri
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6606 seconds (0.1#10.140)