Sejarah Terulang

Jum'at, 03 Juli 2015 - 09:00 WIB
Sejarah Terulang
Sejarah Terulang
A A A
EDMONTON - Jepang larut dalam kegembiraan. Negeri Matahari Terbit berpesta merayakan sukses tim sepak bola wanita melaju ke final Piala Dunia Wanita 2015 setelah mengalahkan Inggris 2-1.

Jepang melaju ke partai puncak untuk menantang Amerika Serikat (AS) karena bantuan gol bunuh diri pemain lawan. Tim asuhan Norio Sasaki itu sempat unggul lewat penalti Aya Miyama (32). Namun, Inggris membalas berkat gol Fara Williams (40), juga melalui titik putih. Laga diprediksi diteruskan perpanjangan waktu karena kedudukan tetap sama hingga jelang bubaran.

Namun, ramalan itu meleset karena musibah yang menimpa Inggris. Tim besutan Mark Sampson itu terpaksa angkat kaki lantaran Laura Bassett menjebol gawang sendiri pada menit ke-90.

“Gol (kemenangan) itu merupakan hasil kerja keras semua orang. Ini berkat kerja sama pemain dan penonton. Semua pendukung kami tidak berhenti memberi dorongan. Itu menumbuhkan determinasi pemain untuk menang. Sekarang, saya ingin para pemain tampil di final tanpa perlu takut melakukan kesalahan,” ucap Sasaki, dilansir Japan Times .

Sukses Nahomi Kawasumi dkk ini membuat seantero Jepang bangga. Ini menjadi sejarah karena sudah dua kali beruntun timnas wanita Jepang melaju ke final Piala Dunia Wanita. Ini membuka peluang untuk mencatat back to back mengingat pada edisi 2011 tampil sebagai pemenang. Empat tahun lalu di Jerman, Jepang melenggang ke final seusai mengempaskan Swedia 3-1.

Mereka lalu merebut podium pertama berkat kemenangan 3-1 saat adu penalti melawan AS. Itu pertama kalinya timnas wanita Jepang membukukan prestasi seperti ini. Rekor berikutnya telah menanti. Timnas wanita Jepang bisa menjadi negara ketiga yang dua kali menjuarai Piala Dunia Wanita, menemani AS (1991, 1999), dan Jerman (2003, 2007).

Uniknya, lawan di final tahun ini sama dengan empat tahun lalu. Final akan berlangsung di BC Place, Vancouver, Minggu (5/7). Jika Jepang berpesta, tidak dengan Inggris. Bagi The Three Lionesses , ini kekalahan yang di luar perkiraan. Pasalnya, Steph Houghton dkk sebelumnya tidak pernah takluk selama empat pertemuan kontra Jepang, yakni dua menang dan dua imbang.

“Ini sangat menyakitkan. Saya pikir hal paling utama adalah memberi tepuk tangan kepada para pemain yang tampil penuh semangat di turnamen seperti ini. Saya begitu bangga kepada mereka. Kami datang ke sini sebagai tim underdog . Mereka telah menjadi inspirasi bagi bangsa dan pantas pulang sebagai pahlawan,” sebut Sampson, dikutip Daily Mail .

Meski gagal ke final, pencapaian Inggris di Kanada tahun ini layak mendapat acungan dua jempol. Pasalnya, sepanjang Piala Dunia Wanita digelar, Inggris baru satu kali mencapai babak 4 besar. Pada edisi-edisi sebelumnya, mereka bahkan tidak lolos. Pencapaian terbaik sebelum 2015 adalah tiga kali perempat final (1995, 2007, 2011).

“Yang pasti, semua pemain telah bekerja keras untuk mencapai fase ini. Kekalahan (dari Jepang) bukan akhir segalanya. Saya yakin dengan masa depan tim ini,” pungkas Sampson.

M mirza
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5524 seconds (0.1#10.140)