Demi Go Internasional, Djanur Ingin Kursus Melatih Lagi
A
A
A
BANDUNG - Djajang Nurjaman mengaku siap mengikuti kursus kepelatihan berlisensi A yang bakal digelar oleh Induk organisasi sepak bola Asia (AFC). Pria yang akrab disapa Djanur itu yakin, status pelatih dengan linsensi tertinggi bisa membuka jalannya untuk go internasional.
"Ya baguslah. Mudah-mudahan saja memang membuka (kursus kepelatihan). Karena memang saya butuhkan dan sudah saya tunggu cukup lama," ucap Djanur saat berbicara dengan Koran Sindo di Stadion Persib, Jumat (3/7/2015).
Pelatih yang membawa Persib juara Indonesia Super League (ISL) 2014 itu mengaku sudah dilirik beberapa klub Asia. Namun ia tidak bisa berbuat banyak karena saat ini status kepelatihannya masih berlisensi B.
"Ya karena terganjar lisensi jadi tidak bisa. Tapi tawaran itu juga hanya cuma obrolan saja. Jadi tidak anggap serius," tuturnya.
Saat ini sepak bola Indonesia sedang dihukum oleh FIFA. Namun kondisi itu rupanya tidak mempengaruhi jalannya kurus kepelatihan yang diadakan AFC. Indonesia tetap dipersilahkan mengirim wakilnya untuk mengikuti kurus tersebut.
"Sama seperti pemain yang ingin main di luar (negeri), pelatih ingin melatih di luar. Jadi kalau ada pelatih yang ingin mengambil kursus lisensi ya memang harus di luar Indonesia," ucap Tommy Welly selaku juru bicara PSSI.
Rencananya, kurus tersebut akan digelar di Laos dan Malaysia. Namun karena slotnya terbatas, mereka yang berminat disarankan untuk memilih Laos sebagai tempat latihan.
"Malaysia mungkin juga. Tapi setahu saya kalau Malaysia slotnya hanya untuk pelatih dari mereka sendiri, tidak bagi pelatih diluar negaranya. Nah, kalau di Laos masih mungkin. Karena slot mereka longgar, kita bisa masuk untuk ikut. Tapi ya instrukturnya pasti pakai bahasa Inggris. Kalau yakin, ya itu tidak masalah. Karena di tengah sanksi hanya itu caranya," jelas Tommy.
"Ya baguslah. Mudah-mudahan saja memang membuka (kursus kepelatihan). Karena memang saya butuhkan dan sudah saya tunggu cukup lama," ucap Djanur saat berbicara dengan Koran Sindo di Stadion Persib, Jumat (3/7/2015).
Pelatih yang membawa Persib juara Indonesia Super League (ISL) 2014 itu mengaku sudah dilirik beberapa klub Asia. Namun ia tidak bisa berbuat banyak karena saat ini status kepelatihannya masih berlisensi B.
"Ya karena terganjar lisensi jadi tidak bisa. Tapi tawaran itu juga hanya cuma obrolan saja. Jadi tidak anggap serius," tuturnya.
Saat ini sepak bola Indonesia sedang dihukum oleh FIFA. Namun kondisi itu rupanya tidak mempengaruhi jalannya kurus kepelatihan yang diadakan AFC. Indonesia tetap dipersilahkan mengirim wakilnya untuk mengikuti kurus tersebut.
"Sama seperti pemain yang ingin main di luar (negeri), pelatih ingin melatih di luar. Jadi kalau ada pelatih yang ingin mengambil kursus lisensi ya memang harus di luar Indonesia," ucap Tommy Welly selaku juru bicara PSSI.
Rencananya, kurus tersebut akan digelar di Laos dan Malaysia. Namun karena slotnya terbatas, mereka yang berminat disarankan untuk memilih Laos sebagai tempat latihan.
"Malaysia mungkin juga. Tapi setahu saya kalau Malaysia slotnya hanya untuk pelatih dari mereka sendiri, tidak bagi pelatih diluar negaranya. Nah, kalau di Laos masih mungkin. Karena slot mereka longgar, kita bisa masuk untuk ikut. Tapi ya instrukturnya pasti pakai bahasa Inggris. Kalau yakin, ya itu tidak masalah. Karena di tengah sanksi hanya itu caranya," jelas Tommy.
(bep)