Roy Suryo: Kalaupun Tak Mengaku, Polisi Akan Tahu
A
A
A
JAKARTA - Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Roy Suryo tampaknya tak sedikitpun gentar dengan semua tekanan yang ia dapatkan usai membeberkan rekayasa pembicaraan pengaturan skor yang menurutnya dibuat di Lantai tiga Gedung Kemenpora, Senayan-Jakarta. Ia bahkan mengaku tak perduli bila komentarnya disebut sebagai sebuah fitnah. Karena menurutnya, dengan penyelidikan yang akan dilakukan pihak kepolisian, semua akan terungkap secara nyata.
Sebelumnya, pihak Kemenpora menyangkal pernyataan Roy Suryo tersebut. Bahkan, Selain menyebut pernyataan Roy adalah sebuah fitnah, Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Alfitra Salamm, juga sedang mempertimbangkan untuk membawa komentar Roy ke meja hijau.
''Kalaupun tidak mengaku, polisi akan tahu dari CDRI (Call Data Record Information), kapan pembicaraan dibuat dan lokasinya ada dimana. Bahkan secara detail ruangan-ruangan tertentu,'' ungkap Roy. (Baca juga: Roy Suryo Minta Presiden Tanggapi Rekayasa Menpora)
''Ada namanya Pico Cell, yakni suatu alat yang dimana dia tidak hanya diputar dari BTS, tapi bisa masuk secara detail. Makanya saya bisa nyebut dibuat di lantai 3 di sebuah institusi,'' sambungnya.
Menurut Roy, rumor Mafia Bola yang kembali meresahkan masyarakat sepak bola Indonesia, sudah waktunya diungkap dan diselesaikan. Sehingga hal ini tidak lantas terus menerus digunakan sebagai senjata untuk menjatuhkan pihak-pihak tertentu.
''Saya ingin selamatkan nama baik gedung yang bersangkutan. Jangan hanya jadi mafia abal-abal. Polisi kita yakin punya kemampuan berantas mafia. BS saya harap mengungkap, jangan cuma bikin seperti ini,'' beber Roy. (Baca juga: Pengamat Sepak Bola Bicara Soal Rekayasa Kemenpora)
Sebelumnya, pihak Kemenpora menyangkal pernyataan Roy Suryo tersebut. Bahkan, Selain menyebut pernyataan Roy adalah sebuah fitnah, Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Alfitra Salamm, juga sedang mempertimbangkan untuk membawa komentar Roy ke meja hijau.
''Kalaupun tidak mengaku, polisi akan tahu dari CDRI (Call Data Record Information), kapan pembicaraan dibuat dan lokasinya ada dimana. Bahkan secara detail ruangan-ruangan tertentu,'' ungkap Roy. (Baca juga: Roy Suryo Minta Presiden Tanggapi Rekayasa Menpora)
''Ada namanya Pico Cell, yakni suatu alat yang dimana dia tidak hanya diputar dari BTS, tapi bisa masuk secara detail. Makanya saya bisa nyebut dibuat di lantai 3 di sebuah institusi,'' sambungnya.
Menurut Roy, rumor Mafia Bola yang kembali meresahkan masyarakat sepak bola Indonesia, sudah waktunya diungkap dan diselesaikan. Sehingga hal ini tidak lantas terus menerus digunakan sebagai senjata untuk menjatuhkan pihak-pihak tertentu.
''Saya ingin selamatkan nama baik gedung yang bersangkutan. Jangan hanya jadi mafia abal-abal. Polisi kita yakin punya kemampuan berantas mafia. BS saya harap mengungkap, jangan cuma bikin seperti ini,'' beber Roy. (Baca juga: Pengamat Sepak Bola Bicara Soal Rekayasa Kemenpora)
(rus)