Tinggalkan Madrid
A
A
A
MADRID - Upaya Real Madrid melindungi Sergio Ramos dari klub asing kemungkinan akan sia-sia. Perpisahan hampir pasti terjadi setelah dia menyatakan ingin tetap meninggalkan Santiago Bernabeu.
Ramos mengaku tidak ada niat mengubah keputusannya hijrah dari Madrid. Bek berusia 29 tahun tersebut mengklaim siap berpisah setelah mengabdi selama 10 tahun. Mantan personel Sevilla itu menjelaskan keputusan ini bukan karena materi atau memecahkan rekor, tapi semata-mata demi mengembangkan kariernya.
Walau terasa berat dan menyakitkan, Ramos menegaskan siap mengucapkan selamat tinggal pada Los Blancos, klub yang sudah dibelanya sejak 2005 dan telah memberinya banyak hal. Pemilik nama lengkap Sergio Ramos Garcia itu merasa sudah saatnya mencari tantangan baru di luar Spanyol.
Penjelasan itu diharapkan dapat menghapus prasangka buruk Madridista terhadapnya. Ya, rencana Ramos untuk pergi menerima respons negatif. Dia dinilai materialistis dan hanya mementingkan uang. Ada dugaan kalau ini dilakukannya karena berharap mendapat kenaikan upah. Tapi, persepsi itu dibantah Ramos.
Faktanya, dia tetap ingin hengkang sekalipun Madrid menawarkan penambahan gaji mendekati 300.000 euro per pekan. Itu semata-mata supaya Ramos tetap bertahan. Madrid kabarnya akan melakukan apa saja agar andalannya itu tidak dibajak klub lain, khususnya Manchester United (MU). Hasrat Ramos ingin pergi juga bukan untuk memecahkan rekor transfers.
Madrid diberitakan mengajukan mahar sampai 100 juta euro pada Setan Merah. Padahal, harga pasar Ramos menurut transfermarkt berkisar 45 juta euro. Artinya, banderol yang tetapkan Madrid lebih tinggi 55 juta euro. Bila persyaratan itu dipenuhi MU, Ramos akan menjadi pemain termahal di dunia. Dia bisa mengalahkan rekor transfer Gareth Bale yang dibeli Madrid seharga 91 juta euro dari Tottenham Hotspur pada 1 September 2013.
Tekad Ramos untuk hengkang sudah bulat, kendati kontraknya baru habis pada 30 Juni 2017. “Keinginan saya untuk pindah bukan karena faktor ekonomi atau ada perselisihan dengan Presiden Real Madrid Florentino Perez. Semua itu karena saya ingin merasakan hal baru dalam karier,” tutur Ramos, dilansir Marca.
Ramos menambahkan tidak menyesal walau urung menutup kariernya bersama Madrid. Bukan maksudnya ingin berkhianat, baginya tantangan baru lebih penting. Perubahan positif sangat diperlukan demi kelangsungan hidupnya di lapangan hijau. Pernyataan Ramos menjadi tanda bagi Madrid agar menghentikan upaya memagarinya.
Tidak ada gunanya merayu pemain yang ingin pergi. Lebih baik dia diberi izin bergabung dengan klub yang diinginkannya. Suka atau tidak, tim yang kini dibesut Rafael Benitez itu harus merelakannya. Madrid bakal kehilangan ikon yang sudah menyumbang 10 gelar bergengsi.
Selama memakai seragam putih-putih, Ramos merebut 3 Trofi Primera Liga, 2 titel Copa del Rey, serta Supercopa de Espana, masingmasing 1 gelar Liga Champions, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub.
Ini berarti kabar gembira bagi MU. Tim besutan Louis van Gaal itu kini makin berpeluang merekrut Ramos. Bisa jadi wakil Liga Primer itu mendapatkan sosok kelahiran Camas tersebut dengan harga lebih murah.
M mirza
Ramos mengaku tidak ada niat mengubah keputusannya hijrah dari Madrid. Bek berusia 29 tahun tersebut mengklaim siap berpisah setelah mengabdi selama 10 tahun. Mantan personel Sevilla itu menjelaskan keputusan ini bukan karena materi atau memecahkan rekor, tapi semata-mata demi mengembangkan kariernya.
Walau terasa berat dan menyakitkan, Ramos menegaskan siap mengucapkan selamat tinggal pada Los Blancos, klub yang sudah dibelanya sejak 2005 dan telah memberinya banyak hal. Pemilik nama lengkap Sergio Ramos Garcia itu merasa sudah saatnya mencari tantangan baru di luar Spanyol.
Penjelasan itu diharapkan dapat menghapus prasangka buruk Madridista terhadapnya. Ya, rencana Ramos untuk pergi menerima respons negatif. Dia dinilai materialistis dan hanya mementingkan uang. Ada dugaan kalau ini dilakukannya karena berharap mendapat kenaikan upah. Tapi, persepsi itu dibantah Ramos.
Faktanya, dia tetap ingin hengkang sekalipun Madrid menawarkan penambahan gaji mendekati 300.000 euro per pekan. Itu semata-mata supaya Ramos tetap bertahan. Madrid kabarnya akan melakukan apa saja agar andalannya itu tidak dibajak klub lain, khususnya Manchester United (MU). Hasrat Ramos ingin pergi juga bukan untuk memecahkan rekor transfers.
Madrid diberitakan mengajukan mahar sampai 100 juta euro pada Setan Merah. Padahal, harga pasar Ramos menurut transfermarkt berkisar 45 juta euro. Artinya, banderol yang tetapkan Madrid lebih tinggi 55 juta euro. Bila persyaratan itu dipenuhi MU, Ramos akan menjadi pemain termahal di dunia. Dia bisa mengalahkan rekor transfer Gareth Bale yang dibeli Madrid seharga 91 juta euro dari Tottenham Hotspur pada 1 September 2013.
Tekad Ramos untuk hengkang sudah bulat, kendati kontraknya baru habis pada 30 Juni 2017. “Keinginan saya untuk pindah bukan karena faktor ekonomi atau ada perselisihan dengan Presiden Real Madrid Florentino Perez. Semua itu karena saya ingin merasakan hal baru dalam karier,” tutur Ramos, dilansir Marca.
Ramos menambahkan tidak menyesal walau urung menutup kariernya bersama Madrid. Bukan maksudnya ingin berkhianat, baginya tantangan baru lebih penting. Perubahan positif sangat diperlukan demi kelangsungan hidupnya di lapangan hijau. Pernyataan Ramos menjadi tanda bagi Madrid agar menghentikan upaya memagarinya.
Tidak ada gunanya merayu pemain yang ingin pergi. Lebih baik dia diberi izin bergabung dengan klub yang diinginkannya. Suka atau tidak, tim yang kini dibesut Rafael Benitez itu harus merelakannya. Madrid bakal kehilangan ikon yang sudah menyumbang 10 gelar bergengsi.
Selama memakai seragam putih-putih, Ramos merebut 3 Trofi Primera Liga, 2 titel Copa del Rey, serta Supercopa de Espana, masingmasing 1 gelar Liga Champions, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub.
Ini berarti kabar gembira bagi MU. Tim besutan Louis van Gaal itu kini makin berpeluang merekrut Ramos. Bisa jadi wakil Liga Primer itu mendapatkan sosok kelahiran Camas tersebut dengan harga lebih murah.
M mirza
(ftr)