Langsung Agresif

Minggu, 05 Juli 2015 - 10:38 WIB
Langsung Agresif
Langsung Agresif
A A A
Manchester City (Man City) dipastikan pesta belanja pemain pada musim panas ini. The Citizens, julukan Man City, telah mendapatkan izin melakukan pembelian pemain secara besarbesaran setelah UEFA menghapus pembatasan financial fair play (FFP) kepada klub Inggris tersebut.

Pada musim lalu anggaran transfer Man City dibatasi sebesar 49 juta pounds (Rp980 miliar). Bahkan, anggota skuad mereka untuk Liga Champions dipotong menjadi 21 pemain karena melanggar peraturan FFP. Hal tersebut dijadikan alasan kinerja mengecewakan mereka di Liga Premier dan Liga Champions musim lalu. Namun, UEFA akhirnya memberikan Man City lampu hijau untuk mengejar target mereka pada bursa transfer musim panas ini.

Kesempatan itu pun tak disia-siakan mereka. The Citizens langsung memburu Raheem Sterling, Kevin de Bruyne, dan Paul Pogba. Manajemen Man City bahkan sudah menyiapkan dana mencapai 150 juta pounds (Rp3 triliun) untuk membujuk mereka ke Stadion Etihad. Namun, tawaran The Citizens merekrut Sterling sebesar 40 juta pounds (Rp800 miliar) ditolak Liverpool.

Sementara dana sebesar 60 juta pounds (Rp1,2 miliar) demi mendapatkan Pogba mendapat ganjalan karena The Citizens harus bersaing dengan Barcelona. Sementara De Bruyne akan menyedot biaya transfer lebih dari 40 juta pounds (Rp800 miliar). Man City juga telah menandatangani kontrak bersama gelandang Inggris Fabian Delph dari Aston Villa senilai 8 juta pounds (Rp160 miliar).

Villa berani melepas Delph karena telah mendapat pengganti, yakni striker Turki Enes Unal dari Bursaspor senilai 2 juta pounds (Rp40 miliar). Bos besar Man City Khaldoon al- Mubarak berjanji melakukan investasi besar-besaran untuk meningkatkan skuad pada musim panas ini, apalagi setelah Man City terbebas dari hukuman FFP.

Lepasnya sanksi membuat The Citizens tak lagi bakal mengalami masalah pembatasan pemain, seperti Pellegrini terpaksa mencoret nama Stevan Jovetic di Liga Champions musim lalu. Keputusan itu bertujuan memberi tempat bagi Wilfried Bony yang direkrut Januari 2015. Sayangnya, keputusan itu membuat karier bintang Montenegro itu berakhir di Etihad.

“Kami berurusan dengan financial fair play tahun lalu, apakah Anda setuju dengan itu atau tidak? Namun, hukuman itu telah berada di belakang kami sekarang,” ujar Al- Mubarak, dilansir Daily Mail. “Saya pikir tahun ini kami akan menjadi yang paling agresif di bursa transfer. Saya berharap momen ini akan menjadi pasar yang besar musim panas ini,” ujarnya.

Pembatasan FFP dicabut setelah Man City memenuhi kesepakatan dengan UEFA tahun lalu, termasuk memastikan belanja transfer tidak melebihi 49 juta pounds (Rp980 miliar) dan gaji keseluruhan skuad tidak naik. The Citizens juga harus membatasi kerugian mereka untuk tahun terakhir sampai dengan 16 juta pounds (Rp320 miliar).

Pasalnya, rekening klub menunjukkan kerugian sebesar 23 juta pound (Rp460 miliar), tapi sebanyak 16,3 juta pounds (Rp320 miliar) tahun ini. Man City saat ini tampak lebih sehat dalam masalah keuangan setelah mendapatkan 36 juta pounds (Rp750 miliar) dari penjualan Alvaro Negredo (Valencia), Matija Nastasic (Schalke), dan Scott Sinclair (Aston Villa).

Bahkan, mereka juga memangkas sejumlah tagihan besar dari James Milner, Frank Lampard, dan Micah Richards. “Saya dapat meyakinkan bahwa skuad ini akan menjadi lebih kuat dan tim akan lebih kompetitif. Saya yakin dan bersemangat dengan apa yang akan terjadi tahun depan,” ujar Al- Mubarak.

“Kami ingin pergi ke tingkat berikutnya dengan skuad yang memiliki kemampuan dan kualitas memenangkan Liga Primer, Liga Champions, serta dua gelar kompetisi domestik Inggris (FA dan Piala Liga),” paparnya.

Raikhul amar
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2597 seconds (0.1#10.140)