Neymar Jadi Senjata Kampanye

Senin, 13 Juli 2015 - 10:26 WIB
Neymar Jadi Senjata Kampanye
Neymar Jadi Senjata Kampanye
A A A
BARCELONA - Kampanye pemilihan Presiden Barcelona semakin panas setelah kubu Joan Laporta kembali menyerang kebijakan transfer Josep Maria Bartomeu. Mantan presiden yang kembali maju itu menyatakan cara manajemen El Barcasaat ini dalam melakukan pembelian pemain bintang tidak benar.

Melalui calon CEO Barcelona Joan Oliver, Laporta mencontohkan kasus Neymar. Menurut orang nomor satu di Camp Nou ketika Josep Guardiola mempersembahkan enam gelar dalam satu tahun kalender itu, uang yang akan dikeluarkan manajemen untuk Neymar bisa lebih besar dari harga sebenarnya.

Sebab, kepindahan pemain tim nasional Brasil itu dari Santos membuat Barcelona berhadapan dengan pengadilan. “Sejauh ini Barcelona telah mengeluarkan 100 juta euro untuk masalah Neymar. Namun, dengan proses hukum yang sedang berjalan, jumlahnya akan meningkat hingga 122 juta euro.

Bahkan, pada akhir cerita, uang yang harus dikeluarkan untuk Neymar akan mencapai 222 juta euro,” ujar Oliver, dilansir El Mundo Deportivo. Karena masalah itulah Oliver berjanji rezim Laporta akan mengurusi transfer pemain bintang dengan hati-hati. Jika terpilih, dia memastikan tidak akan ada lagi kasus manipulasi uang transfer seperti Neymar terulang.

Sebagai klub besar yang memiliki tradisi hebat, cara-cara Sandro Rosell dan Bartomeu dalam menyembunyikan nominal harga pemain yang sebenarnya tidak akan dilakukan pada masa depan. Fakta menunjukkan, kasus Neymar memang sempat memukul Barcelona.

Rosell terpaksa mundur untuk digantikan Bartomeu setelah terungkap fakta harga Neymar sebenarnya tidak diungkapkan ke publik. Tujuan dari Rosell saat itu untuk menghindari pajak.

Andri Ananto
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6374 seconds (0.1#10.140)