EUFORIA TURKI
A
A
A
ISTANBUL - Sepak bola Turki menggeliat. Demi sejajar dengan liga-liga di Eropa Barat, sejumlah pesepak bola top didatangkan dalam beberapa tahun terakhir.
Setelah Felipe Melo, Dirk Kuyt, Wesley Sneijder, Diego Ribas, Raul Meireles, Didier Drogba, atau Moussa Sow, musim panas ini Liga Turki kembali mendaratkan beberapa bintang lapangan hijau kelas dunia.
Dengan sambutan meriah fans, Lukas Podolski bergabung dengan Galatasaray. Lalu, Samuel Eto’o sepakat berseragam Antalyaspor. Yang terbaru, Luis Nani dan Robin van Persie akan membela Fenerbahce. ”Saya sudah bermain di banyak tempat. Namun, saya belum pernah melihat yang seperti ini.
Suporter luar biasa. Saya harap saya bisa memberi Anda (fansFenerbahce) kegembiraan,” ujar Van Persie saat tiba di Istanbul dengan sambutan meriah ribuan pendukung fanatik Fenerbahce sejak dari bandara hingga stadion, dilansir mirror.co.uk. Kedatangan Nani dan Sneijder melengkapi skuad Fenerbahce.
Selain Nani dan Van Persie, tim yang bermarkas di Sukru Saracoglu Stadium itu juga telah terlebih dulu dibela Diego, Meireles, Sow, Bruno Alves, Simon Kjaer, Milos Krasic, hingga Mehmet Topal. Di bawah asuhan Vitor Pereira dari Portugal, Fenerbahce memasang target juara Liga Turki lagi. ”Saya berjanji akan memberi semua kemampuan saya kepada klub. Saya akan melakukannya 100%.
Tujuan utama saya datang ke tempat ini (Istanbul) untuk memenangkan gelar. Saya ingin mendapatkan musim yang bagus. Saya optimistis. Saya percaya diri dengan apa yang ada dalam diri saya saat ini,” ungkap Nani, dikutip Soccerway. Meski yakin, bukan berarti Fenerbahce akan mudah mengudeta Galatasaray. Kehadiran Podolski diyakini akan membuat klub yang berbasis di Turk Telekom Arena itu tetap memiliki daya rusak. Dengan sokongan Sneijder dan Hamit Altintop dari lini tengah, Podolski diharapkan menemukan kembali ketajamannya.
”Saya rasa ini (pindah ke Turki) keputusan tepat. Saya pesepak bola dan ingin bermain reguler. Saya juga tipe orang yang sangat menyenangi tantangan. Saya rasa bermain di Galatasaray akan menjadi tantangan tersendiri. Saya siap menyongsong musim baru. Saya ingin membawa Galatasaray juara di Turki dan Eropa,” kata Poldi di situs resmi klub.
Sebagai juara Liga Turki, Galatasaray diunggulkan berbicara banyak di Liga Champions. Musim lalu, di kompetisi elite Benua Biru tersebut, mereka tampil menge ce - wakan dan kandas di fase grup. Namun, pada musim 2013/2014 mereka sanggup berada di babak 16 besar. Satu musim sebelumnya (2012/2013) Galatasaray bahkan berhasil mencapai perempat final.
Jadi, meski Fenerbahce dan Galatasaray akan menjadi tema utama Liga Turki, bukan berarti kejutan dari klub-klub lain tidak ada. Kedatangan Eto’o ke Antalya misalnya, diyakini akan membuat persaingan lebih merata. Sebagai klub yang baru promosi ke kasta tertinggi sepak bola Turki, keberadaan Eto’o akan sangat vital. ”Saya gembira berada di tempat ini (Antalya).
Saya bergabung dengan Antalyaspor karena hanya klub inilah yang serius. Saya berjanji akan memberikan semua kemampuan terbaik saya,” pungkas penyerang asal Kamerun, yang sempat menjadi juara Liga Champions bersama Barcelona dan Inter Milan itu.
Andri Ananto
Setelah Felipe Melo, Dirk Kuyt, Wesley Sneijder, Diego Ribas, Raul Meireles, Didier Drogba, atau Moussa Sow, musim panas ini Liga Turki kembali mendaratkan beberapa bintang lapangan hijau kelas dunia.
Dengan sambutan meriah fans, Lukas Podolski bergabung dengan Galatasaray. Lalu, Samuel Eto’o sepakat berseragam Antalyaspor. Yang terbaru, Luis Nani dan Robin van Persie akan membela Fenerbahce. ”Saya sudah bermain di banyak tempat. Namun, saya belum pernah melihat yang seperti ini.
Suporter luar biasa. Saya harap saya bisa memberi Anda (fansFenerbahce) kegembiraan,” ujar Van Persie saat tiba di Istanbul dengan sambutan meriah ribuan pendukung fanatik Fenerbahce sejak dari bandara hingga stadion, dilansir mirror.co.uk. Kedatangan Nani dan Sneijder melengkapi skuad Fenerbahce.
Selain Nani dan Van Persie, tim yang bermarkas di Sukru Saracoglu Stadium itu juga telah terlebih dulu dibela Diego, Meireles, Sow, Bruno Alves, Simon Kjaer, Milos Krasic, hingga Mehmet Topal. Di bawah asuhan Vitor Pereira dari Portugal, Fenerbahce memasang target juara Liga Turki lagi. ”Saya berjanji akan memberi semua kemampuan saya kepada klub. Saya akan melakukannya 100%.
Tujuan utama saya datang ke tempat ini (Istanbul) untuk memenangkan gelar. Saya ingin mendapatkan musim yang bagus. Saya optimistis. Saya percaya diri dengan apa yang ada dalam diri saya saat ini,” ungkap Nani, dikutip Soccerway. Meski yakin, bukan berarti Fenerbahce akan mudah mengudeta Galatasaray. Kehadiran Podolski diyakini akan membuat klub yang berbasis di Turk Telekom Arena itu tetap memiliki daya rusak. Dengan sokongan Sneijder dan Hamit Altintop dari lini tengah, Podolski diharapkan menemukan kembali ketajamannya.
”Saya rasa ini (pindah ke Turki) keputusan tepat. Saya pesepak bola dan ingin bermain reguler. Saya juga tipe orang yang sangat menyenangi tantangan. Saya rasa bermain di Galatasaray akan menjadi tantangan tersendiri. Saya siap menyongsong musim baru. Saya ingin membawa Galatasaray juara di Turki dan Eropa,” kata Poldi di situs resmi klub.
Sebagai juara Liga Turki, Galatasaray diunggulkan berbicara banyak di Liga Champions. Musim lalu, di kompetisi elite Benua Biru tersebut, mereka tampil menge ce - wakan dan kandas di fase grup. Namun, pada musim 2013/2014 mereka sanggup berada di babak 16 besar. Satu musim sebelumnya (2012/2013) Galatasaray bahkan berhasil mencapai perempat final.
Jadi, meski Fenerbahce dan Galatasaray akan menjadi tema utama Liga Turki, bukan berarti kejutan dari klub-klub lain tidak ada. Kedatangan Eto’o ke Antalya misalnya, diyakini akan membuat persaingan lebih merata. Sebagai klub yang baru promosi ke kasta tertinggi sepak bola Turki, keberadaan Eto’o akan sangat vital. ”Saya gembira berada di tempat ini (Antalya).
Saya bergabung dengan Antalyaspor karena hanya klub inilah yang serius. Saya berjanji akan memberikan semua kemampuan terbaik saya,” pungkas penyerang asal Kamerun, yang sempat menjadi juara Liga Champions bersama Barcelona dan Inter Milan itu.
Andri Ananto
(ars)