Klub Masih Ragu
A
A
A
LAMONGAN - Walau dengungnya sudah kencang, Piala Indonesia Satu belum menyuguhkan sebuah kepastian. Belum jelas apakah kick-off turnamen ini positif 15 Agustus sesuai rencana semula atau tertunda.
Jadwal belum ditentukan karena rencananya BOPI masih akan memverifikasi peserta. Kondisi ini membuat klub terkesan setengah hati. Situasi ini membuat klub belum bisa memberikan janji apa-apa kepada pemain, terutama soal kapan bakal mulai beraktivitas sebagai pesepak bola.
Manajemen klub hanya mengatakan tim akan mulai berlatih “selepas Lebaran” tanpa ada tanggal yang detail. Baik manajemen maupun pelatih belum memiliki proyeksi yang pas kapan tim akan dipersiapkan secara teknis. Persela Lamongan, misalnya, sejauh ini hanya bisa menghubungi pemain soal Piala Indonesia Satu, tapi belum ada kejelasan secara detail soal persiapan.
“Saya sudah menjalin kontak dengan pemain dan memberi informasi soal adanya Turnamen Piala Indonesia Satu. Tapi, hanya sebatas itu dan belum bisa menjanjikan kapan latihan akan dimulai. Yang jelas, setelah Lebaran, tapi menunggu informasi lebih detail,” papar Didik Ludiyanto, asisten pelatih Persela.
Didik sejauh ini hanya bisa berpesan kepada pemain agar bersiap-siap kembali menjalani rutinitas latihan. “Mungkin pemain bisa mulai berlatih sendiri agar nanti tak begitu berat saat kembali berlatih bersama tim. Saya yakin itu akan sangat membantu kondisi pemain,” tandasnya. Setali tiga uang dengan tim tetangga, Persegres Gresik United.
Pelatih Persegres Liestiadi juga belum bisa memastikan kapan bakal membawa pasukannya kembali ke lapangan. Dia masih menunggu arahan dari manajemen dan diprediksi akhir Juli nanti. “Manajemen tampaknya masih santai, karena memang jadwal turnamen belum ada.
Kemungkinan tercepat akhir Juli nanti tim akan latihan, dengan catatan sudah ada kepastian turnamen. Saya tunggu saja kabar dari manajemen,” kata Liestiadi. Liestiadi hanya menyampaikan keinginan memakai pemain asing di turnamen nanti agar lebih kompetitif.
Walau klub harus melakukan efisiensi dengan menekan jumlah pemain, menurutnya, satu pemain impor sudah memberi pengaruh positif untuk tim. “Tidak melulu soal teknis, tapi juga memberikan kepercayaan diri untuk tim. Satu pemain tidak masalah yang penting ada.
Tapi, semua tergantung kemampuan manajemen, karena kemampuan finansial klub tentunya terbatas,” tandas Liestiadi. Persegres sebelumnya berencana memakai 22 pemain di Piala Indonesia Satu dan tanpa pemain asing.
Langkah itu digagas karena kemampuan finansial yang terbatas, sedangkan manajemen harus mempersiapkan setidaknya Rp1 miliar untuk persiapan tim.
Kukuh Setyawan
Jadwal belum ditentukan karena rencananya BOPI masih akan memverifikasi peserta. Kondisi ini membuat klub terkesan setengah hati. Situasi ini membuat klub belum bisa memberikan janji apa-apa kepada pemain, terutama soal kapan bakal mulai beraktivitas sebagai pesepak bola.
Manajemen klub hanya mengatakan tim akan mulai berlatih “selepas Lebaran” tanpa ada tanggal yang detail. Baik manajemen maupun pelatih belum memiliki proyeksi yang pas kapan tim akan dipersiapkan secara teknis. Persela Lamongan, misalnya, sejauh ini hanya bisa menghubungi pemain soal Piala Indonesia Satu, tapi belum ada kejelasan secara detail soal persiapan.
“Saya sudah menjalin kontak dengan pemain dan memberi informasi soal adanya Turnamen Piala Indonesia Satu. Tapi, hanya sebatas itu dan belum bisa menjanjikan kapan latihan akan dimulai. Yang jelas, setelah Lebaran, tapi menunggu informasi lebih detail,” papar Didik Ludiyanto, asisten pelatih Persela.
Didik sejauh ini hanya bisa berpesan kepada pemain agar bersiap-siap kembali menjalani rutinitas latihan. “Mungkin pemain bisa mulai berlatih sendiri agar nanti tak begitu berat saat kembali berlatih bersama tim. Saya yakin itu akan sangat membantu kondisi pemain,” tandasnya. Setali tiga uang dengan tim tetangga, Persegres Gresik United.
Pelatih Persegres Liestiadi juga belum bisa memastikan kapan bakal membawa pasukannya kembali ke lapangan. Dia masih menunggu arahan dari manajemen dan diprediksi akhir Juli nanti. “Manajemen tampaknya masih santai, karena memang jadwal turnamen belum ada.
Kemungkinan tercepat akhir Juli nanti tim akan latihan, dengan catatan sudah ada kepastian turnamen. Saya tunggu saja kabar dari manajemen,” kata Liestiadi. Liestiadi hanya menyampaikan keinginan memakai pemain asing di turnamen nanti agar lebih kompetitif.
Walau klub harus melakukan efisiensi dengan menekan jumlah pemain, menurutnya, satu pemain impor sudah memberi pengaruh positif untuk tim. “Tidak melulu soal teknis, tapi juga memberikan kepercayaan diri untuk tim. Satu pemain tidak masalah yang penting ada.
Tapi, semua tergantung kemampuan manajemen, karena kemampuan finansial klub tentunya terbatas,” tandas Liestiadi. Persegres sebelumnya berencana memakai 22 pemain di Piala Indonesia Satu dan tanpa pemain asing.
Langkah itu digagas karena kemampuan finansial yang terbatas, sedangkan manajemen harus mempersiapkan setidaknya Rp1 miliar untuk persiapan tim.
Kukuh Setyawan
(ars)