Kesempatan Kedua Ranieri di Liga Primer
A
A
A
LEICESTER - Teka-teki siapa yang mengisi kursi lowong pelatih Leicester City akhirnya terungkap. Tim berjuluk The Foxestersebut resmi menunjuk sosok sarat pengalaman Claudio Ranieri.
Juru taktik asal Italia itu telah menandatangani kontrak berdurasi tiga tahun untuk menggantikan posisi Nigel Pearson yang dipecat beberapa waktu lalu. Ini menandai kembalinya Ranieri ke tanah Inggris untuk yang kedua kali. Sebelumnya dia pernah menangani Chelsea periode 2000 hingga 2004.
”Saya sangat senang berada di sini, di klub yang memiliki tradisi besar seperti Leicester City. Saya telah bekerja di banyak klub besar, di liga-liga top Eropa. Tetapi sejak meninggalkan Chelsea, saya bermimpi mendapatkan kesempatan lain untuk bekerja di liga terbaik di dunia (Liga Primer),” kata Ranieri, dilansir Daily Mail.
Senada dengan Ranieri, pemilik Leicester Vichai Srivaddha nap rabha juga merasa puas bisa men daratkan pelatih yang di ingin kannya ke King Power Stadium. Maklum, sebe lumnya pengusaha asal Thailand tersebut juga mem pertimbangkan nama-nama top macam Guus Hiddink dan Martin O’Neill.
Namun, kedua kandidat di atas tersisih lantaran Ranieri dinilai sangat meyakinkan, khususnya saat melakukan sesi wawancara dengan Direktur klub John Rudkin. Hal itu membuat Srivaddhanaprabha yakin pengalaman yang dimiliki Ranieri akan berdampak positif dan mampu mendongkrak prestasi The Foxesmusim depan. ”Dia (Ranieri) adalah seseorang yang luar biasa.
Pengalaman serta pengetahuan yang dimilikinya akan membawa kami ke tahap yang lebih tinggi dalam rencana jangka panjang Leicester City,” tuturnya. Namun, keputusan Leicester City menunjuk Ranieri juga tidak lepas dari kritikan.
Beberapa kalangan menilai, meski memiliki pengalaman segudang, Ranieri dianggap kurang minim prestasi. Saat menangani AS Monaco dan tim nasional Yunani misalnya, Ranieri menerima surat pemecatan.
Alimansyah AFP
Juru taktik asal Italia itu telah menandatangani kontrak berdurasi tiga tahun untuk menggantikan posisi Nigel Pearson yang dipecat beberapa waktu lalu. Ini menandai kembalinya Ranieri ke tanah Inggris untuk yang kedua kali. Sebelumnya dia pernah menangani Chelsea periode 2000 hingga 2004.
”Saya sangat senang berada di sini, di klub yang memiliki tradisi besar seperti Leicester City. Saya telah bekerja di banyak klub besar, di liga-liga top Eropa. Tetapi sejak meninggalkan Chelsea, saya bermimpi mendapatkan kesempatan lain untuk bekerja di liga terbaik di dunia (Liga Primer),” kata Ranieri, dilansir Daily Mail.
Senada dengan Ranieri, pemilik Leicester Vichai Srivaddha nap rabha juga merasa puas bisa men daratkan pelatih yang di ingin kannya ke King Power Stadium. Maklum, sebe lumnya pengusaha asal Thailand tersebut juga mem pertimbangkan nama-nama top macam Guus Hiddink dan Martin O’Neill.
Namun, kedua kandidat di atas tersisih lantaran Ranieri dinilai sangat meyakinkan, khususnya saat melakukan sesi wawancara dengan Direktur klub John Rudkin. Hal itu membuat Srivaddhanaprabha yakin pengalaman yang dimiliki Ranieri akan berdampak positif dan mampu mendongkrak prestasi The Foxesmusim depan. ”Dia (Ranieri) adalah seseorang yang luar biasa.
Pengalaman serta pengetahuan yang dimilikinya akan membawa kami ke tahap yang lebih tinggi dalam rencana jangka panjang Leicester City,” tuturnya. Namun, keputusan Leicester City menunjuk Ranieri juga tidak lepas dari kritikan.
Beberapa kalangan menilai, meski memiliki pengalaman segudang, Ranieri dianggap kurang minim prestasi. Saat menangani AS Monaco dan tim nasional Yunani misalnya, Ranieri menerima surat pemecatan.
Alimansyah AFP
(ars)