Misi Pertahankan Filosofi
A
A
A
CARPI - Tepat 29 April 2015 bisa dibilang menjadi salah satu hari bersejarah Carpi FC. Betapa tidak, mereka bisa merasakan persaingan Seri A untuk pertama kali setelah keluar sebagai jawara Seri B musim 2014/2015.
Karena itu, mereka berambisi mencatat hasil memuaskan pada setiap pertandingan di kompetisi sepak bola tertinggi di Negeri Piza tersebut. Klub berjuluk I Biancorossi itu bertekad membawa filosofi yang selama ini mereka jalani. Namun, Carpi membutuhkan 100 tahun sebelum mencicipi panasnya atmosfer Seri A.
Jatuh bangun, bangkrut, lalu bangkit lagi adalah sepenggal cerita Carpi dalam usaha mereka menjadi salah satu kontestan Seri A. Berdiri pada 1909, Carpi sempat mengalami kebangkrutan pada 2000. Mereka pun berusaha merangkak naik selama 15 tahun, di mana secara bertahap kota yang berpopulasi 70.000 orang itu terus berjuang tanpa mengenal lelah.
Sampai akhirnya bagaikan cerita dongeng, klub yang berada di utara Kota Modena itu membuat cerita dongeng itu menjadi kenyataan. Namun, Carpi tidak ingin diingat dari perjuangan mereka sampai akhirnya tampil di Seri A. Bersama sang pelatih penuh jasa, yaitu Fabrizio Castori, Carpi akan melanjutkan filosofi yang mereka anut selama ini. Mereka akan berusaha terus mengedepankan pemain-pemain muda sebagai tulang punggung permainan Carpi.
Ya, banyak pemain Carpi ditempati pemain-pemain muda yang didapat dengan hasil peminjaman. Salah satu pemain muda yang dipinjam dan sukses adalah Gabriel, kiper muda berkebangsaan Brasil yang baru menginjak usia 22 tahun. Bersama Carpi, Gabriel sukses mencatatkan 20 clean sheets. Selain Gabriel yang sudah kembali ke Milan, meski berkeinginan terus berseragam Carpi.
Sosok muda yang tampil menonjol adalah Jerry Mbakogu. Striker berusia 22 tahun itu sukses mencetak 14 gol bersama Carpi musim lalu. Dia bahkan menjadi incaran salah satu klub papan atas Jerman Borussia Dortmund saat ini. Ada lagi nama awam seperti Lorenzo Pasciuti yang menjadi andalan Carpi sejak 2009, saat mereka masih bermain di Seri C.
Uniknya, winger berusia 25 tahun itu sampai mengeluarkan uang sendiri demi memutus kontraknya dengan Biellese (klub lamanya). Sejak diboyong Carpi, dia kini menjadi salah satu pemain yang begitu dipuja fans Carpi. “Kami tidak akan mengubah filosofi bermain kami. Kami akan terus fokus kepada para pemainpemain muda, di mana kami menapaki jalan kami ke Seri A dengan bermodalkan pemainpemain yang belum pernah Anda lihat sebelumnya,” tutur Direktur Olahraga Carpi Christian Giuntoli, dilansir Football Italia.
Dalam perburuan pemain, sejauh ini Carpi baru mendapatkan satu pemain anyar. Dia adalah penyerang asal Polandia Kamil Wilczek yang didatangkan dari Piast Gliwice. Pemain berusia 27 tahun itu tercatat sebagai bomber utama Gliwice yang tampil di kompetisi tertinggi Polandia. Selama dua musim di Gliwice, Wilczek sukses mencetak 29 gol.
Decky irawan jasri
Karena itu, mereka berambisi mencatat hasil memuaskan pada setiap pertandingan di kompetisi sepak bola tertinggi di Negeri Piza tersebut. Klub berjuluk I Biancorossi itu bertekad membawa filosofi yang selama ini mereka jalani. Namun, Carpi membutuhkan 100 tahun sebelum mencicipi panasnya atmosfer Seri A.
Jatuh bangun, bangkrut, lalu bangkit lagi adalah sepenggal cerita Carpi dalam usaha mereka menjadi salah satu kontestan Seri A. Berdiri pada 1909, Carpi sempat mengalami kebangkrutan pada 2000. Mereka pun berusaha merangkak naik selama 15 tahun, di mana secara bertahap kota yang berpopulasi 70.000 orang itu terus berjuang tanpa mengenal lelah.
Sampai akhirnya bagaikan cerita dongeng, klub yang berada di utara Kota Modena itu membuat cerita dongeng itu menjadi kenyataan. Namun, Carpi tidak ingin diingat dari perjuangan mereka sampai akhirnya tampil di Seri A. Bersama sang pelatih penuh jasa, yaitu Fabrizio Castori, Carpi akan melanjutkan filosofi yang mereka anut selama ini. Mereka akan berusaha terus mengedepankan pemain-pemain muda sebagai tulang punggung permainan Carpi.
Ya, banyak pemain Carpi ditempati pemain-pemain muda yang didapat dengan hasil peminjaman. Salah satu pemain muda yang dipinjam dan sukses adalah Gabriel, kiper muda berkebangsaan Brasil yang baru menginjak usia 22 tahun. Bersama Carpi, Gabriel sukses mencatatkan 20 clean sheets. Selain Gabriel yang sudah kembali ke Milan, meski berkeinginan terus berseragam Carpi.
Sosok muda yang tampil menonjol adalah Jerry Mbakogu. Striker berusia 22 tahun itu sukses mencetak 14 gol bersama Carpi musim lalu. Dia bahkan menjadi incaran salah satu klub papan atas Jerman Borussia Dortmund saat ini. Ada lagi nama awam seperti Lorenzo Pasciuti yang menjadi andalan Carpi sejak 2009, saat mereka masih bermain di Seri C.
Uniknya, winger berusia 25 tahun itu sampai mengeluarkan uang sendiri demi memutus kontraknya dengan Biellese (klub lamanya). Sejak diboyong Carpi, dia kini menjadi salah satu pemain yang begitu dipuja fans Carpi. “Kami tidak akan mengubah filosofi bermain kami. Kami akan terus fokus kepada para pemainpemain muda, di mana kami menapaki jalan kami ke Seri A dengan bermodalkan pemainpemain yang belum pernah Anda lihat sebelumnya,” tutur Direktur Olahraga Carpi Christian Giuntoli, dilansir Football Italia.
Dalam perburuan pemain, sejauh ini Carpi baru mendapatkan satu pemain anyar. Dia adalah penyerang asal Polandia Kamil Wilczek yang didatangkan dari Piast Gliwice. Pemain berusia 27 tahun itu tercatat sebagai bomber utama Gliwice yang tampil di kompetisi tertinggi Polandia. Selama dua musim di Gliwice, Wilczek sukses mencetak 29 gol.
Decky irawan jasri
(bbg)