Daya Tahan Futsal
A
A
A
JAKARTA - Aktivitas kompetisi resmi sepak bola Indonesia sedang terhenti imbas sanksi FIFA dan konflik antara PSSI versus Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Lebih dari dua bulan belum ada tanda-tanda geliat di lapangan hijau.
Namun, tidak dengan futsal. Awalnya, saat Kemenpora dan PSSI beradu panggung yang berujung sanksi FIFA, futsal berjalan tanpa gangguan. Program mereka menggelar Liga Futsal berjalan sangat normal. Futsal seperti lahir untuk mengobati kerinduan tontonan olahraga lokal di media nasional. Sayang, dalam pentas internasional, futsal Indonesia terasing.
Semua rencana yang disusul Asosiasi Futsal Indonesia (AFI) menjadi berantakan. Misi menjadi juara di level Asia Tenggara, Asia, dan tampil di pentas dunia menjadi kacau balau. Indonesia gagal menjadi tuan rumah fase grup AFF Futsal Championship 2015, yang seharusnya dihelat pada 15 Juni lalu.
Kedua, kemungkinan tidak bisa ambil bagiannya klub futsal Indonesia dalam ajang AFF Futsal Club Championship yang akan diprakarsai oleh Thailand pada akhir tahun ini. Ketiga, tim futsal wanita Indonesia tidak akan bisa berlaga di AFC Women Futsal Championship 2015, di mana eventsendiri akan dilaksanakan di Malaysia, 17–26 September mendatang.
Meski belum ada pengundian grup, AFC sudah menyatakan Indonesia didiskualifikasi dari kegiatan itu. ”Saya awalnya menargetkan timnas futsal Indonesia tampil di Piala Dunia Futsal 2016. Tapi, sanksi FIFA membuat timnas futsal kami gagal tampil di ajang itu,” kata Ketua Umum Asosiasi Futsal Indonesia (AFI) Hary ”HT” Tanoesoedibjo saat berbicara dalam acara forum redaksi bertema ”Dengan Ramadhan Kita Perkuat Komitmen Kebangsaan” di MNC Tower, Jakarta, 26 Juni lalu.
Namun, bukan AFI jika kemudian menyerah dengan keadaan. Saat terasing di internasional, mereka kini fokus pengembangan futsal. Tidak ingin semua program yang sudah dirancang berantakan. Mereka bergerak di level pembinaan dan amatir. Jika semua kegiatan-kegiatan di atas dipastikan berantakan, Sekjen PSSI Edhi Prasetyo menegaskan AFI tidak ingin pembinaan futsal ikut terganggu.
Dengan tegas, dia menyatakan bahwa saat ini AFI terus menjalankan berbagai program pembinaan yang sudah dirancang sejak lama. ”Kami tegaskan walau sanksi belum tahu kapan akan dicabut, AFI akan terus menjalankan semua program-program yang masih mungkin dijalankan. Misalnya pembinaan harus terus berjalan, meski sanksi belum tahu sampai kami. Kalau harus babak belur, ya babak belur sudah konsekuensinya begitu,” ungkap Edhi.
”Sekarang ini semua program di amatir yang ada di berbagai provinsi terus berjalan. Mereka memang sempat mengeluhkan kepada kami di pusat, bagaimana soal perizinan jika ingin membuat ajang-ajang yang bersifat lokal. Tentu itu sangat disayangkan. Usaha untuk membangkitkan futsal menjadi tersendat,” ujarnya.
Selain terus fokus menggerakkan pembinaan futsal di berbagai daerah, AFI juga melakukan manuver dengan berencana mengikat seorang pelatih untuk tim nasional (timnas) futsal. Dari keseriusan mendapatkan pelatih futsal berkualitas, seolah kembali menunjukkan jika AFI ingin futsal betul-betul bisa menjadi olahraga yang besar dan berprestasi di Tanah Air.
Decky irawan jasri
Namun, tidak dengan futsal. Awalnya, saat Kemenpora dan PSSI beradu panggung yang berujung sanksi FIFA, futsal berjalan tanpa gangguan. Program mereka menggelar Liga Futsal berjalan sangat normal. Futsal seperti lahir untuk mengobati kerinduan tontonan olahraga lokal di media nasional. Sayang, dalam pentas internasional, futsal Indonesia terasing.
Semua rencana yang disusul Asosiasi Futsal Indonesia (AFI) menjadi berantakan. Misi menjadi juara di level Asia Tenggara, Asia, dan tampil di pentas dunia menjadi kacau balau. Indonesia gagal menjadi tuan rumah fase grup AFF Futsal Championship 2015, yang seharusnya dihelat pada 15 Juni lalu.
Kedua, kemungkinan tidak bisa ambil bagiannya klub futsal Indonesia dalam ajang AFF Futsal Club Championship yang akan diprakarsai oleh Thailand pada akhir tahun ini. Ketiga, tim futsal wanita Indonesia tidak akan bisa berlaga di AFC Women Futsal Championship 2015, di mana eventsendiri akan dilaksanakan di Malaysia, 17–26 September mendatang.
Meski belum ada pengundian grup, AFC sudah menyatakan Indonesia didiskualifikasi dari kegiatan itu. ”Saya awalnya menargetkan timnas futsal Indonesia tampil di Piala Dunia Futsal 2016. Tapi, sanksi FIFA membuat timnas futsal kami gagal tampil di ajang itu,” kata Ketua Umum Asosiasi Futsal Indonesia (AFI) Hary ”HT” Tanoesoedibjo saat berbicara dalam acara forum redaksi bertema ”Dengan Ramadhan Kita Perkuat Komitmen Kebangsaan” di MNC Tower, Jakarta, 26 Juni lalu.
Namun, bukan AFI jika kemudian menyerah dengan keadaan. Saat terasing di internasional, mereka kini fokus pengembangan futsal. Tidak ingin semua program yang sudah dirancang berantakan. Mereka bergerak di level pembinaan dan amatir. Jika semua kegiatan-kegiatan di atas dipastikan berantakan, Sekjen PSSI Edhi Prasetyo menegaskan AFI tidak ingin pembinaan futsal ikut terganggu.
Dengan tegas, dia menyatakan bahwa saat ini AFI terus menjalankan berbagai program pembinaan yang sudah dirancang sejak lama. ”Kami tegaskan walau sanksi belum tahu kapan akan dicabut, AFI akan terus menjalankan semua program-program yang masih mungkin dijalankan. Misalnya pembinaan harus terus berjalan, meski sanksi belum tahu sampai kami. Kalau harus babak belur, ya babak belur sudah konsekuensinya begitu,” ungkap Edhi.
”Sekarang ini semua program di amatir yang ada di berbagai provinsi terus berjalan. Mereka memang sempat mengeluhkan kepada kami di pusat, bagaimana soal perizinan jika ingin membuat ajang-ajang yang bersifat lokal. Tentu itu sangat disayangkan. Usaha untuk membangkitkan futsal menjadi tersendat,” ujarnya.
Selain terus fokus menggerakkan pembinaan futsal di berbagai daerah, AFI juga melakukan manuver dengan berencana mengikat seorang pelatih untuk tim nasional (timnas) futsal. Dari keseriusan mendapatkan pelatih futsal berkualitas, seolah kembali menunjukkan jika AFI ingin futsal betul-betul bisa menjadi olahraga yang besar dan berprestasi di Tanah Air.
Decky irawan jasri
(ftr)