Krisis Pertahanan

Selasa, 28 Juli 2015 - 10:26 WIB
Krisis Pertahanan
Krisis Pertahanan
A A A
MALANG - Arema Cronus berpotensi mengalami krisis di wilayah pertahanan saat berjibaku di Sunrise of Java Cup (SoJC) 2015. Dua centre back hampir dipastikan tidak ikut bersama rombongan ke Banyuwangi, yakni Victor Igbonefo dan Purwaka Yudhi.

Jika rencana berjalan mulus, awal pekan ini Victor Igbonefo menuju Thailand dan bergabung dengan Osotspa Saraburi FC. Sementara Purwaka Yudhi masih berada di Lampung dan belum menunjukkan tanda-tanda bakal secepatnya kembali ke Malang.

Pada SoJC yang sebelumnya dibatalkan Juni lalu, Purwaka juga tidak mau berangkat ke Banyuwangi dengan alasan konsentrasi menjalankan ibadah puasa. Namun, kali ini staf pelatih belum mengetahui kenapa Purwaka belum juga balik ke Malang. ”Saya sudah mendengar rencana Victor (Igbonefo) ke Thailand, tapi untuk jelasnya silakan konfirmasi ke manajemen.

Purwaka juga masih berada di Lampung. Kalau memang tidak semua bisa ke Banyuwangi, kami maksimalkan kekuatan yang ada,” tutur Suharno, Pelatih Arema Cronus. Suharno tak menampik dirinya dituntut melakukan eksperimen jika kondisi tergolong darurat. Dengan ketatnya jadwal turnamen, dia harus menyiapkan pemain lain untuk menjalankan tugas sebagai centre back, walau posisi naturalnya di luar itu.

”Ada beberapa pemain yang bisa didapuk sebagai bek tengah, misalnya Gilang Ginarsa, Johan Alfarizie, atau Juan Revi. Saya lihat lagi kondisinya nanti,” tutur Suharno. Diakui atau tidak, situasi di Arema saat ini sangat jelas tidak seantusias sebelumnya. Saat jelang SoJC sebelumnya atau Juni lalu komposisi Arema relatif komplet dan persiapan cukup solid.

Namun, kali ini Arema melakukan persiapan seadanya dan hanya belasan pemain yang terlibat dalam latihan persiapan beberapa hari terakhir. Suharno sendiri tidak mau berkomentar terlalu jauh soal tidak disiplinnya pemain menjalani latihan seusai Lebaran. ”Mereka tentu punya alasan masing-masing, apalagi dalam kondisi sepak bola seperti sekarang sulit menerapkan disiplin tinggi,” tandas pelatih asal Klaten.

Situasi ini memunculkan kabar kurang sedap. Beredar kasak-kusuk bahwa pemain sudah mulai malas balik ke Malang karena gaji mereka belum dibayar selama beberapa bulan. Dalam perjanjian kontrak, pemain masih menerima 25% gaji selama kompetisi vakum.

Kukuh setyawan
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0617 seconds (0.1#10.140)