Ayam Kinantan Kebut Evaluasi Tim
A
A
A
MEDAN - PSMS Medan tancap gas. Waktu yang tersisa sebelum Piala Kemerdekaan 2015 digelar 15 Agustus mendatang, dimanfaatkan Ayam Kinantan untuk evaluasi tim.
Pelatih Kepala PSMS Medan Suharto AD menegaskan mundurnya Piala Kemerdekaan menjadi keuntungan bagi PSMS. “Kalau persoalan teknis, mundurnya jadwal Piala Kemerdekaan tidak berpengaruh. Menurut saya, bagus. Kami bisa memperbaiki kekurangan tim yang masih ada,” ujarnya.
Namun, dengan mundurnya jadwal kick-off, jajaran pelatih pun harus memilih program bagi pemain menunggu turnamen bergulir. Dalam hal ini, pelatih berkepala plontos itu tak memusingkan. Pasalnya, program yang telah disusun akan kembali diterapkan kepada Fiwi Dwipan dkk pada menu latihan rutin. “Kami harus menyiasati latihan pemain untuk menunggu kompetisi. Program-program latihan kami benahi. Apa kekurangan tim, itu yang kami fokus perbaiki,” tuturnya.
Evaluasi tim difokuskan pada team work, transisi pemain, dan finishing touch.Tiga persoalan itu yang harus clearsebelum tanggal 2 Agustus mendatang. Suharto mengakui jika tiga persoalan tersebut masih mengganggunya. Namun, dia yakin hal tersebut dapat diperbaiki. Meski demikian, Suharto tak menampik jika mundurnya kick-off Piala Kemerdekaan berpengaruh pada psikis pemain.
Latihan rutin yang digelar hingga kesiapan tim unjuk gigi di turnamen tersebut harus bersabar sedikit. “Mundurnya jadwal pasti membuat psikis pemain terganggu, tapi tidak terlalu besar. Kami pun memberikan pemahaman kepada pemain alasan mundurnya kick-offdan pemain bisa menerima itu,” ujarnya.
Mantan arsitek PS Bintang Jaya itu pun meyakini anak asuhnya masih memiliki ambisi besar tak mau hanya menjadi tuan rumah yang baik penyisihan Grup A. Sebagai tuan rumah, PSMS harus memiliki semangat berlebih tampil di ajang tersebut. “Pemain masih segar dan memiliki ambisi besar di Turnamen Piala Kemerdekaan ini. Ini yang menjadi keuntungan bagi kami. Pemain memiliki semangat yang tinggi,” ujar Suharto.
Piala Kemerdekaan sudah mengalami tiga kali pengunduran waktu. Awalnya akan dilaksanakan 24 Juli, berubah menjadi 1 Agustus. Setelah dilakukan pembicaraan lagi, diundur kembali menjadi 2 Agustus. Terakhir, Tim Transisi memundurkan lagi jadwal pertandingan menjadi 15 Agustus. “Diundur karena adanya rekomendasi dari BOPI, dengan harapan verifikasi terhadap regulator dan peserta dapat dilakukan lebih komprehensif dan integral,” ujar manajemen PSMS Andry Mahyar.
Menurutnya, banyak kendala yang belum terselesaikan menjadi faktor diundurnya ajang tersebut. Belum semua tim yang tampil memenuhi persyaratan yang diminta Tim Transisi. Namun, Andry menegaskan, PSMS sudah lebih dulu mengirimkan persyaratan yang ada. “PSMS sudah jauh hari menyelesaikan persyaratan. Mungkin dalam kondisi seperti ini banyak klub sulit menyelesaikan persyaratan turnamen ini,” pungkasnya.
Tim Transisi bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga resmi mengundur jadwal Piala Kemerdekaan 2015 dari 2 Agustus menjadi 15 Agustus. Alasan utama mengundurkan tersebut karena banyak klub belum melengkapi data yang akan diverifikasi. Keputusan ini buntut dari rekomendasi dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).
Haris dasril
Pelatih Kepala PSMS Medan Suharto AD menegaskan mundurnya Piala Kemerdekaan menjadi keuntungan bagi PSMS. “Kalau persoalan teknis, mundurnya jadwal Piala Kemerdekaan tidak berpengaruh. Menurut saya, bagus. Kami bisa memperbaiki kekurangan tim yang masih ada,” ujarnya.
Namun, dengan mundurnya jadwal kick-off, jajaran pelatih pun harus memilih program bagi pemain menunggu turnamen bergulir. Dalam hal ini, pelatih berkepala plontos itu tak memusingkan. Pasalnya, program yang telah disusun akan kembali diterapkan kepada Fiwi Dwipan dkk pada menu latihan rutin. “Kami harus menyiasati latihan pemain untuk menunggu kompetisi. Program-program latihan kami benahi. Apa kekurangan tim, itu yang kami fokus perbaiki,” tuturnya.
Evaluasi tim difokuskan pada team work, transisi pemain, dan finishing touch.Tiga persoalan itu yang harus clearsebelum tanggal 2 Agustus mendatang. Suharto mengakui jika tiga persoalan tersebut masih mengganggunya. Namun, dia yakin hal tersebut dapat diperbaiki. Meski demikian, Suharto tak menampik jika mundurnya kick-off Piala Kemerdekaan berpengaruh pada psikis pemain.
Latihan rutin yang digelar hingga kesiapan tim unjuk gigi di turnamen tersebut harus bersabar sedikit. “Mundurnya jadwal pasti membuat psikis pemain terganggu, tapi tidak terlalu besar. Kami pun memberikan pemahaman kepada pemain alasan mundurnya kick-offdan pemain bisa menerima itu,” ujarnya.
Mantan arsitek PS Bintang Jaya itu pun meyakini anak asuhnya masih memiliki ambisi besar tak mau hanya menjadi tuan rumah yang baik penyisihan Grup A. Sebagai tuan rumah, PSMS harus memiliki semangat berlebih tampil di ajang tersebut. “Pemain masih segar dan memiliki ambisi besar di Turnamen Piala Kemerdekaan ini. Ini yang menjadi keuntungan bagi kami. Pemain memiliki semangat yang tinggi,” ujar Suharto.
Piala Kemerdekaan sudah mengalami tiga kali pengunduran waktu. Awalnya akan dilaksanakan 24 Juli, berubah menjadi 1 Agustus. Setelah dilakukan pembicaraan lagi, diundur kembali menjadi 2 Agustus. Terakhir, Tim Transisi memundurkan lagi jadwal pertandingan menjadi 15 Agustus. “Diundur karena adanya rekomendasi dari BOPI, dengan harapan verifikasi terhadap regulator dan peserta dapat dilakukan lebih komprehensif dan integral,” ujar manajemen PSMS Andry Mahyar.
Menurutnya, banyak kendala yang belum terselesaikan menjadi faktor diundurnya ajang tersebut. Belum semua tim yang tampil memenuhi persyaratan yang diminta Tim Transisi. Namun, Andry menegaskan, PSMS sudah lebih dulu mengirimkan persyaratan yang ada. “PSMS sudah jauh hari menyelesaikan persyaratan. Mungkin dalam kondisi seperti ini banyak klub sulit menyelesaikan persyaratan turnamen ini,” pungkasnya.
Tim Transisi bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga resmi mengundur jadwal Piala Kemerdekaan 2015 dari 2 Agustus menjadi 15 Agustus. Alasan utama mengundurkan tersebut karena banyak klub belum melengkapi data yang akan diverifikasi. Keputusan ini buntut dari rekomendasi dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).
Haris dasril
(ftr)