Pemain Ini Juara dengan 2 Kewarganegaraan
A
A
A
JAKARTA - Catatan unik dimiliki Tony Gunawan. Mantan atlet bulu tangkis Indonesia itu sukses meraih gelar juara dunia dengan dua kewarganegaraaan.
Pada 2001, Tonny juara ketika masih berstatus sebagai warga negara Indonesia. Empat tahun kemudian, ia mengulang prestasinya namun sudah pindah kewarganegaraan menjadi Amerika Serikat.
Lucunya, di partai final Tonny yang berpasangan dengan Howard Bach sukses mengalahkan wakil dari Indonesia. Tampil di Arrowhead Pond, Amerika Serikat, Tony/Howard menang 15-11, 10-15 dan 15-11 atas unggulan Indonesia saat itu, Candra Wijaya/Sigit Budiarto.
''Saya berterima kasih kepada pelatih terbaik sepanjang hidup saya, Christian (Hadinata) serta pasangan saya, Candra (Wijaya) dan Halim yang membuat saya bisa menjadi sebaik sekarang,'' ujar Tony saat itu.
Berbagai pihak banyak yang menghujat Tony karena tidak memiliki rasa nasionalisme. Namun tak sedikit pula yang mendukung keputusan Tony untuk membela tim Amerika Serikat.
"Negara lain memberikan jaminan seumur hidup kepada atletnya. Memberikan asuransi ketika sudah tidak menjadi atlet," ucap mantan pebulutangkis Indonesia, Hariyanto Arbi beberapa waktu lalu.
Apapun alasan Tony, ia tetaplah atlet yang terbilang sukses di pentas bulu tangkis. Selain gelar juara dunia, pria yang kini berusia 40 tahun itu juga berhasil memenangkan kejuaraan Thomas Cup, All England, Asia Championship, Olimpiade dan berbagai turnamen super series.
Pada 2001, Tonny juara ketika masih berstatus sebagai warga negara Indonesia. Empat tahun kemudian, ia mengulang prestasinya namun sudah pindah kewarganegaraan menjadi Amerika Serikat.
Lucunya, di partai final Tonny yang berpasangan dengan Howard Bach sukses mengalahkan wakil dari Indonesia. Tampil di Arrowhead Pond, Amerika Serikat, Tony/Howard menang 15-11, 10-15 dan 15-11 atas unggulan Indonesia saat itu, Candra Wijaya/Sigit Budiarto.
''Saya berterima kasih kepada pelatih terbaik sepanjang hidup saya, Christian (Hadinata) serta pasangan saya, Candra (Wijaya) dan Halim yang membuat saya bisa menjadi sebaik sekarang,'' ujar Tony saat itu.
Berbagai pihak banyak yang menghujat Tony karena tidak memiliki rasa nasionalisme. Namun tak sedikit pula yang mendukung keputusan Tony untuk membela tim Amerika Serikat.
"Negara lain memberikan jaminan seumur hidup kepada atletnya. Memberikan asuransi ketika sudah tidak menjadi atlet," ucap mantan pebulutangkis Indonesia, Hariyanto Arbi beberapa waktu lalu.
Apapun alasan Tony, ia tetaplah atlet yang terbilang sukses di pentas bulu tangkis. Selain gelar juara dunia, pria yang kini berusia 40 tahun itu juga berhasil memenangkan kejuaraan Thomas Cup, All England, Asia Championship, Olimpiade dan berbagai turnamen super series.
(bep)