Striker The Reds Dipuji, Bek The Citizens Dikritik

Senin, 03 Agustus 2015 - 09:05 WIB
Striker The Reds Dipuji, Bek The Citizens Dikritik
Striker The Reds Dipuji, Bek The Citizens Dikritik
A A A
HELSINKI - Dua tim Liga Primer meraih hasil berbeda pada uji coba pramusim terkini. Jika Liverpool mengalahkan HJK Helsinki 2-0, Manchester City (Man City) harus menyerah 2-4 dari VfB Stuttgart.

Dua gol The Reds di Ibu Kota Finlandia itu dihasilkan Divock Origi (73) dan Philippe Coutinho (78). Bagi Origi, gol ini membuktikan kualitas yang sebenarnya mengingat pada beberapa laga sebelumnya, dia juga menunjukkan performa bagus. Sementara bagi Coutinho, gol ini tercipta pada penampilan perdana bersama Liverpool pada uji coba pramusim.

Sebelumnya, pemain asal Brasil itu tidak ikut tur ke Asia dan Australia. Beda dengan Brendan Rodgers, Manuel Pellegrini justru mendapat pekerjaan rumah yang perlu segera diselesaikan. Pelatih Man City asal Cile itu harus mengatasi keroposnya pertahanan yang terlihat jelas sepanjang pramusim. Man City tidak bisa berbuat banyak selama beruji coba, khususnya kala bentrok melawan tim Eropa.

Dari tiga lawan yang dihadapi, The Citizen stidak pernah menang. Mereka ditahan AS Roma 2-2 di Melbourne Cricket Ground dan baru unggul 5-4 melalui adu penalti. Padahal, mereka sempat memimpin dua kali pada waktu reguler. Catatan Man City bertambah buruk saat berjumpa Real Madrid. Runner-up Liga Primer musim lalu itu dipermalukan dengan skor 1-4. Saat itu tiga gol di antaranya terjadi pada babak pertama.

Perjumpaan dengan Stuttgart sama mengenaskan. Mereka dipaksa menyerah 2-4 di Mercedes-Benz Arena, dini hari kemarin. Samir Nasri dkk sebenarnya pernah menundukkan sejumlah tim selama beruji coba. Namun, itu dianggap tidak masuk hitungan karena bukan dari Benua Biru. Man City sanggup menjinakkan Toronto FC (1-0), Melbourne City (1-0), dan Vietnam Selection (8-1).

Ketidakberdayaan Man City kala jumpa sesama tim Eropa akibat keroposnya lini belakang. Area yang biasanya dikawal Bacary Sagna, Vincent Kompany, Aleksandar Kolarov, dan Eliaquim Mangala sangat mudah ditembus. Itu memaksa Joe Hart berulang kali memungut bola dari gawangnya.

Saat bentrok dengan Stuttgart, Man City hanya bisa diam diberondong empat gol pada babak pertama oleh Filip Kostic (15), Daniel Didavi (31), dan Daniel Ginczek (36, 37). Man City baru bisa membalas jelang bubaran lewat Kelechi Iheanacho (84) dan Edin Dzeko (89). Selama bersua Roma, Madrid, dan Stuttgart, gawang Man City sudah kemasukan 10 kali.

Jika dirinci, delapan gol tercipta pada babak pertama dan dua gol setelah istirahat. Menariknya, Pellegrini memakai formasi yang sama selama periode tersebut, yakni 4-2-3-1. Saat berjumpa Roma, Pellegrini menurunkan Sagna, Kompany, Mangala, dan Gael Clichy sebagai starting line-updi lini belakang.

Ketika bentrok dengan Madrid, dia memainkan Sagna, Jason Denayer, Cameron Humphreys, dan Kolarov. Saat bersua Stuttgart, Pellegrini memakai Kolarov, Sagna, Mangala, dan Kompany. Anehnya, setelah mayoritas di antara mereka, terutama Kolarov dan Sagna, digantikan seusai jeda, pertahanan Man City justru menguat.

Terbukti, setelah dilakukan rotasi, Man City hanya dua kali kecolongan pada babak kedua. Hal ini menunjukkan bahwa Pellegrini harus menyusun ulang anggota lini belakang yang masuk tim inti. Jika tidak ada perbaikan, gawang Man City bisa kebobolan banyak gol pada babak pertama.

Itu harus secepatnya diselesaikan mengingat partai pembuka Liga Primer melawan West Bromwich Albion (WBA) bergulir tidak lama lagi. Apalagi, setelah itu Man City bakal melawan Chelsea.

M mirza
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6361 seconds (0.1#10.140)