Pep Setengah Hati
A
A
A
WOLFSBURG - Kekalahan hanya terjadi di DFL–Supercup, itu pun melalui adu penalti. Namun, kegagalan memenangkan ajang pembuka musim ini membuat komitmen Josep ‘Pep’ Guardiola bersama Bayern Muenchen dipertanyakan.
Keraguan tersebut menguat karena Pep juga meragukan kontribusinya, baik selama ini atau di masa depan. Apalagi, muncul rumor kesepakatan Pep menangani Manchester City begitu dirinya bebas dari Bayern.
“Saya belum sepenuhnya yakin, apakah saya sosok tepat untuk Bayern. Masih ada waktu membicarakan perpanjangan kontrak. Saya tahu manajemen klub tidak suka melihat saya yang tidak kunjung mengambil sikap. Tapi, saya sangat bersyukur dipercaya menangani Bayern,” kata Pep, dilansir NBC.
Pep meneken perjanjian selama tiga tahun setelah ditunjuk sebagai penerus Jupp Heynckes pada 2013. Dia dipercaya mampu melanjutkan kinerja Heynckes yang merebut treble dalam kampanye penutupnya. Maklum, kinerja Pep semasa melatih Barcelona begitu mentereng. Sayang, asumsi tersebut perlahan terkikis. Pep sukses menduduki takhta Bundesliga 2013/2014 dan 2014/2015.
Namun, pencapaian tersebut tidak terlalu dianggap mengingat keunggulan kualitas skuad Bayern atas para rival di dalam negeri. Pada tantangan sesungguhnya, yakni di Liga Champions, Pep justru urung berkontribusi. Langkahnya selalu terhenti di semifinal. Pertama oleh Real Madrid, pada kampanye selanjutnya digagalkan Barcelona.
Dengan rivalitas kontinental semakin sengit, keterpurukan di hadapan VfL Wolfsburg kini membuat Pep diragukan bisa membantu Bayern mempertahankan dominasi pada pentas domestik. Apalagi inilah nestapa beruntun Bayern saat bersua Kevin de Bruyne dkk. FC Hollywood bahkan dipermalukan 1-4 pada pertemuan Januari lalu. Hasil ini sekaligus memperpanjang rekor buruk Pep di DFL–Supercup.
Pada dua kesempatan sebelumnya, dia mesti mengakui keunggulan Borussia Dortmund. “Sayang, anak-anak tidak mampu menjaga keunggulan di menit-menit akhir. Adu penalti merupakan adu keberuntungan. Secara keseluruhan kami bermain baik. Saya sudah, sedang, dan akan terus berusaha maksimal bagi Bayern,” papar Pep.
Arjen Robben sempat membawa Bayern memimpin pada awal babak kedua duel di Volkswagen Arena dini hari kemarin. Tapi, Nicklas Bendtner menyamakan kedudukan jelang selesainya pertandingan.
Kekalahan Bayern akhirnya dipastikan menyusul kegagalan Xabi Alonso menjalankan tugas dalam drama adu penalti, tidak seperti sembilan algojo lainnya. Di atas kertas, Pep semestinya dapat membantu Bayern merebut kembali mahkota Bundesliga.
Wolfsburg merupakan ancaman terbesar, apalagi jika sukses mempertahankan jasa De Bruyne. Sementara Dortmund tetap berpotensi mengejutkan meski menjalani proses peralihan menyusul kepergian Juergen Klopp.
Harley ikhsan
Keraguan tersebut menguat karena Pep juga meragukan kontribusinya, baik selama ini atau di masa depan. Apalagi, muncul rumor kesepakatan Pep menangani Manchester City begitu dirinya bebas dari Bayern.
“Saya belum sepenuhnya yakin, apakah saya sosok tepat untuk Bayern. Masih ada waktu membicarakan perpanjangan kontrak. Saya tahu manajemen klub tidak suka melihat saya yang tidak kunjung mengambil sikap. Tapi, saya sangat bersyukur dipercaya menangani Bayern,” kata Pep, dilansir NBC.
Pep meneken perjanjian selama tiga tahun setelah ditunjuk sebagai penerus Jupp Heynckes pada 2013. Dia dipercaya mampu melanjutkan kinerja Heynckes yang merebut treble dalam kampanye penutupnya. Maklum, kinerja Pep semasa melatih Barcelona begitu mentereng. Sayang, asumsi tersebut perlahan terkikis. Pep sukses menduduki takhta Bundesliga 2013/2014 dan 2014/2015.
Namun, pencapaian tersebut tidak terlalu dianggap mengingat keunggulan kualitas skuad Bayern atas para rival di dalam negeri. Pada tantangan sesungguhnya, yakni di Liga Champions, Pep justru urung berkontribusi. Langkahnya selalu terhenti di semifinal. Pertama oleh Real Madrid, pada kampanye selanjutnya digagalkan Barcelona.
Dengan rivalitas kontinental semakin sengit, keterpurukan di hadapan VfL Wolfsburg kini membuat Pep diragukan bisa membantu Bayern mempertahankan dominasi pada pentas domestik. Apalagi inilah nestapa beruntun Bayern saat bersua Kevin de Bruyne dkk. FC Hollywood bahkan dipermalukan 1-4 pada pertemuan Januari lalu. Hasil ini sekaligus memperpanjang rekor buruk Pep di DFL–Supercup.
Pada dua kesempatan sebelumnya, dia mesti mengakui keunggulan Borussia Dortmund. “Sayang, anak-anak tidak mampu menjaga keunggulan di menit-menit akhir. Adu penalti merupakan adu keberuntungan. Secara keseluruhan kami bermain baik. Saya sudah, sedang, dan akan terus berusaha maksimal bagi Bayern,” papar Pep.
Arjen Robben sempat membawa Bayern memimpin pada awal babak kedua duel di Volkswagen Arena dini hari kemarin. Tapi, Nicklas Bendtner menyamakan kedudukan jelang selesainya pertandingan.
Kekalahan Bayern akhirnya dipastikan menyusul kegagalan Xabi Alonso menjalankan tugas dalam drama adu penalti, tidak seperti sembilan algojo lainnya. Di atas kertas, Pep semestinya dapat membantu Bayern merebut kembali mahkota Bundesliga.
Wolfsburg merupakan ancaman terbesar, apalagi jika sukses mempertahankan jasa De Bruyne. Sementara Dortmund tetap berpotensi mengejutkan meski menjalani proses peralihan menyusul kepergian Juergen Klopp.
Harley ikhsan
(ftr)