Danny Garcia Doyan Duel Sejak Usia 10 Tahun

NEW YORK - Lahir dari keluarga yang sederhana di Philadelphia 27 tahun lalu, Danny Garcia mulai dikenalkan dengan olahraga tinju oleh ayahnya Angel Garcia saat berusia sepuluh tahun. Garcia kecil belajar banyak di Harrowgate Boxing Club.

Setelah dibesarkan di kota yang mayoritas penduduknya adalah masyarakat Puerto Rico, Garcia mulai terbiasa dengan hobi sekaligus pekerjaan barunya tersebut. Debut profesional pertamanya berlangsung pada 17 November 2007 lalu dan tumbal pertamanya adalah Mike Denby.

Sabuk juara dunia pertama (juara kelas welter junior WBC) didapat saat mengalahkan Eric Morales dengan kemenangan bulat 118-111, 117-110 dan 116-112. Karier Garcia di olahraga tinju semakin menanjak dan saat ini ia tercatat memiliki rekor 18 KO dari 31 pertarungan yang sudah dijalaninya.

Adalah Paulie Malignaggi, yang menjadi korban terakhir Garcia. Bertarung di Barclays Center, Brooklyn, New York, Minggu (2/8/2015) pagi WIB, juara kelas welter junior WBC/WBA Super menang TKO atas Paulie Malignaggi di ronde sembilan.

Dalam catatan Compubox, Garcia sukses mendaratkan pukulan sebanyak 121 dari 485 pukulan yang dilepaskannya. Sebaliknya, Malignaggi hanya 77 dari 335 pukulan. Ini adalah kemenangan perdananya setelah petinju bertipe ortodoks memilih naik kelas. (Baca juga: Garcia Cetak Kemenangan Perdana di Kelas Welter)

Sekarang Garcia sudah tak sabar untuk menggelar pertarungan sebenarnya melawan petinju di kelas welter. Bahkan Keith Thurman dan Shawn Porter disebut-sebut lawan berikutnya pemegang sabuk juara kelas welter junior WBC/WBA Super.

"Keith Thurman dan Shawn Porter adalah petinju terbaik di kelas welter dan mereka berdua berada di bawah payung promotor Al Haymon. Sehingga, jika mereka ingin maka saya bisa mewujudkannya. Yang jelas, saya menginginkan lawan siapa pun yang Al Haymon inginkan. Itu tidak akan berubah dan saya akan melawan siapa pun di 147 pound," terang Garcia, seperti dikutip Boxingnews24, Senin (3/8/2015).