Persepam Buta Lawan, Persatu Batal Gaet Pemain Asing
A
A
A
PAMEKASAN - Klub-klub seperti Persepam Madura Utama dan Persatu Tuban menggencarkan persiapan menghadapi Piala Kemerdekaan. Skuat Sape Ngamok --sebutan Persepam Madura Utama-- akan menggelar persiapan di Kediri pada 7-8 Agustus mendatang.
Kendati sudah memunculkan karakter tim, Pelatih Persepam Jaya Hartono belum sempat memetakan kekuatan lawan di Grup D. Eks pelatih Persik Kediri dan Persib Bandung ini masih buram soal kekuatan tim pesaing yang sama-sama berseteru di Stadion Wilis, Madiun.
"Sekilas kerangka tim sudah ada. Saya sudah memiliki rancangan tim Persepam untuk Piala Kemerdekaan nanti. Dalam fase ini saya akan terus meningkatkan teknik dan taktik. Tapi jujur saja saya belum mempelajari peta kekuatan lawan,"ujar Jaya Hartono.
Bagi Jaya yang selama ini berada di level Indonesia Super League (ISL) atau kompetisi level tertinggi, tentu agak susah mendeteksi kekuatan di kasta Divisi Utama. Namun dirinya menyatakan tetap berupaya mengetahui kualitas lawan walau tidak secara menyeluruh.
"Nanti saya mencari informasi siapa pemain-pemain terbaik di tim lain. Tapi sejauh ini saya masih terkonsentrasi pada peningkatan kualitas tim Persepam," tambah Jaya. Walau timnya dihuni mayoritas pemain eks ISL, dia tak mau terlena dengan persiapan apa adanya.
Jaya tidak ingin posisi Persepam yang diunggulkan secara teknis, bakal terkejut menghadapi persaingan di Madiun. Dia juga tak keberatan dengan rencana manajemen memboyong pemain baru sebelum kick off Piala Kemerdekaan.
Menurutnya, semua tergantung kekuatan finansial manajemen untuk menambah pemain anyar. "Kalau memang ada kemungkinan dan sesuai dengan kebutuhan, tidak masalah menambah pemain. Tapi tidak terlalu berharap dulu,"demikian Jaya.
Sape Ngamok sempat berniat mendatangkan Silvio Escobar, striker yang pernah berkarir di Madura pada era Daniel Roekito. Sayang, persoalan administrasi membuat Persepam gagal mendatangkan striker tersebut. Kini manajemen masih mencari pemain yang pas untuk direkrut.
Sementara, upaya Persatu Tuban mendatangkan pemain berpengalaman di Indonesia Super League (ISL) akhirnya kesampaian. Empat pemain sudah sepakat memperkuat Persatu, yakni Jajang Paliama (eks Semen Padang), Danu Rosade (Persela Lamongan), Dwi Kuswanto (eks Putra Samarinda) dan Siswanto (eks Persik Kediri).
Laskar Ronggolawe, demikian julukan Persatu, masih melihat kemungkinan menambah lagi skuad berkualitas sebelum kick off Piala Kemerdekaan. Manager Persatu Fahmi Fikroni menyatakan kekuatan Persatu saat ini sudah relatif solid dan tinggal melakukan persiapan akhir.
Kedatangan pemain-pemain tersebut sekaligus membuat Persatu urung melakukan transfer pemain asing. "Mungkin tidak mendatangkan pemain asing. Sejauh ini kekuatan sudah cukup bagus dengan materi pemain lokal, yakni perpaduan pemain lama dan baru," jelas Fahmi.
Persatu sebelumnya berniat mendatangkan penyerang Marvelous Osas Saha yang pernah bermain di Persepam Madura United dan Semen Padang. Namun proses transfer pemain tersebut justru rumit karena pemain tersebut ternyatajuga menjalin kesepakatan dengan Madiun Putra.
Kendati sudah memunculkan karakter tim, Pelatih Persepam Jaya Hartono belum sempat memetakan kekuatan lawan di Grup D. Eks pelatih Persik Kediri dan Persib Bandung ini masih buram soal kekuatan tim pesaing yang sama-sama berseteru di Stadion Wilis, Madiun.
"Sekilas kerangka tim sudah ada. Saya sudah memiliki rancangan tim Persepam untuk Piala Kemerdekaan nanti. Dalam fase ini saya akan terus meningkatkan teknik dan taktik. Tapi jujur saja saya belum mempelajari peta kekuatan lawan,"ujar Jaya Hartono.
Bagi Jaya yang selama ini berada di level Indonesia Super League (ISL) atau kompetisi level tertinggi, tentu agak susah mendeteksi kekuatan di kasta Divisi Utama. Namun dirinya menyatakan tetap berupaya mengetahui kualitas lawan walau tidak secara menyeluruh.
"Nanti saya mencari informasi siapa pemain-pemain terbaik di tim lain. Tapi sejauh ini saya masih terkonsentrasi pada peningkatan kualitas tim Persepam," tambah Jaya. Walau timnya dihuni mayoritas pemain eks ISL, dia tak mau terlena dengan persiapan apa adanya.
Jaya tidak ingin posisi Persepam yang diunggulkan secara teknis, bakal terkejut menghadapi persaingan di Madiun. Dia juga tak keberatan dengan rencana manajemen memboyong pemain baru sebelum kick off Piala Kemerdekaan.
Menurutnya, semua tergantung kekuatan finansial manajemen untuk menambah pemain anyar. "Kalau memang ada kemungkinan dan sesuai dengan kebutuhan, tidak masalah menambah pemain. Tapi tidak terlalu berharap dulu,"demikian Jaya.
Sape Ngamok sempat berniat mendatangkan Silvio Escobar, striker yang pernah berkarir di Madura pada era Daniel Roekito. Sayang, persoalan administrasi membuat Persepam gagal mendatangkan striker tersebut. Kini manajemen masih mencari pemain yang pas untuk direkrut.
Sementara, upaya Persatu Tuban mendatangkan pemain berpengalaman di Indonesia Super League (ISL) akhirnya kesampaian. Empat pemain sudah sepakat memperkuat Persatu, yakni Jajang Paliama (eks Semen Padang), Danu Rosade (Persela Lamongan), Dwi Kuswanto (eks Putra Samarinda) dan Siswanto (eks Persik Kediri).
Laskar Ronggolawe, demikian julukan Persatu, masih melihat kemungkinan menambah lagi skuad berkualitas sebelum kick off Piala Kemerdekaan. Manager Persatu Fahmi Fikroni menyatakan kekuatan Persatu saat ini sudah relatif solid dan tinggal melakukan persiapan akhir.
Kedatangan pemain-pemain tersebut sekaligus membuat Persatu urung melakukan transfer pemain asing. "Mungkin tidak mendatangkan pemain asing. Sejauh ini kekuatan sudah cukup bagus dengan materi pemain lokal, yakni perpaduan pemain lama dan baru," jelas Fahmi.
Persatu sebelumnya berniat mendatangkan penyerang Marvelous Osas Saha yang pernah bermain di Persepam Madura United dan Semen Padang. Namun proses transfer pemain tersebut justru rumit karena pemain tersebut ternyatajuga menjalin kesepakatan dengan Madiun Putra.
(aww)