Apparel Hentikan Pengiriman, Manajemen Stop Pemesanan
A
A
A
Gonjang-ganjing penjualan merchandisejerseyPSIM Yogyakarta yang terjadi antara manajemen Laskar Mataramdan PT Salvo Sport Apparel akhirnaya menemukan solusi.
Dimediasi Kuasa Hukum Salvo Kokok Sudan Sugijarto SH, kedua belah pihak akhirnya membuat kesepakatan terhadap tunggakan pembayaran merchandise yang dipesan manajemen PSIM. Dari mediasi yang dilakukan, manajemen PSIM mengakui adanya kemacetan pembayaran dan diberikan waktu dua bulan setelah penandatanganan kesepakatan baru pada 13 Juli lalu.
“Intinya manajemen mengakui adanya kekurangan pembayaran dan diberi waktu dua bulan untuk melakukan pelunasan kewajibannya,” tandas Kokok, kemarin. Dengan komitmen tersebut, saat ini penjualan merchandiseberupa jersey yang dipesan masyarakat dihentikan. Salvo baru akan mengirim merchandiseyang disediakan dalam tiga jenis jika manajemen sudah bisa melaksanakan kewajiban, termasuk merchandiseyang sudah dipesan dan belum sempat dikirimkan karena ada ketersendatan pembayaran.
Kokok menyebut persoalan ketersendatan pembayaran merchandise jerseytersebut hingga kemarin disepakati tidak akan dibawa ke proses hukum. Disepakati jika sampai batas waktu pembayaran yang disepakati tidak bisa membayar maka Salvo akan mendapatkan kesempatan melakukan hubungan secara langsung dengan suporter pemesan merchandise. Dari informasi yang diketahui, seluruh jerseyyang dipesan masyarakat, termasuk suporter, sudah selesai dicetak. Secara teknis jerseytinggal dikirimkan jika pelunasan uang pemesanan sudah dilakukan.
“Semuanya sudah selesai dicetak, tinggal dikirim,” tuturnya. Dengan kesepakatan tersebut rencana membuka gerai penjualan jerseydi salah satu mal dibatalkan. Hal tersebut masih belum bisa dipastikan apakah akan direalisasikan atau tidak. Kedua belah pihak, menurut Kokok, memfokuskan pada upaya penyelesaian persoalan pembayaran pemesanan yang sedang mengalami kendala.
Maha Deva
Yogyakarta
Dimediasi Kuasa Hukum Salvo Kokok Sudan Sugijarto SH, kedua belah pihak akhirnya membuat kesepakatan terhadap tunggakan pembayaran merchandise yang dipesan manajemen PSIM. Dari mediasi yang dilakukan, manajemen PSIM mengakui adanya kemacetan pembayaran dan diberikan waktu dua bulan setelah penandatanganan kesepakatan baru pada 13 Juli lalu.
“Intinya manajemen mengakui adanya kekurangan pembayaran dan diberi waktu dua bulan untuk melakukan pelunasan kewajibannya,” tandas Kokok, kemarin. Dengan komitmen tersebut, saat ini penjualan merchandiseberupa jersey yang dipesan masyarakat dihentikan. Salvo baru akan mengirim merchandiseyang disediakan dalam tiga jenis jika manajemen sudah bisa melaksanakan kewajiban, termasuk merchandiseyang sudah dipesan dan belum sempat dikirimkan karena ada ketersendatan pembayaran.
Kokok menyebut persoalan ketersendatan pembayaran merchandise jerseytersebut hingga kemarin disepakati tidak akan dibawa ke proses hukum. Disepakati jika sampai batas waktu pembayaran yang disepakati tidak bisa membayar maka Salvo akan mendapatkan kesempatan melakukan hubungan secara langsung dengan suporter pemesan merchandise. Dari informasi yang diketahui, seluruh jerseyyang dipesan masyarakat, termasuk suporter, sudah selesai dicetak. Secara teknis jerseytinggal dikirimkan jika pelunasan uang pemesanan sudah dilakukan.
“Semuanya sudah selesai dicetak, tinggal dikirim,” tuturnya. Dengan kesepakatan tersebut rencana membuka gerai penjualan jerseydi salah satu mal dibatalkan. Hal tersebut masih belum bisa dipastikan apakah akan direalisasikan atau tidak. Kedua belah pihak, menurut Kokok, memfokuskan pada upaya penyelesaian persoalan pembayaran pemesanan yang sedang mengalami kendala.
Maha Deva
Yogyakarta
(ars)