Jalan Berliku Klub Raksasa Belanda
A
A
A
AMSTERDAM - Ajax Amsterdam harus membayar mahal penurunan koefisien UEFA milik Belanda. Meski menyandang status juara Liga (Piala) Champions empat kali, klub berjuluk Anak-Anak Tuhan itu musim ini harus melalui kualifikasi III.
Setelah pekan lalu bermain imbang 2-2 di kandang Rapid Vienna, dini hari nanti Ajax mendapat kesempatan memainkan legkedua di Amsterdam Arena. Seandainya mampu menyingkirkan klub Austria tersebut, bukan berarti pekerjaan tim arahan Frank de Boer itu selesai. Pasalnya, mereka masih harus melalui play-offsebelum resmi tampil pada fase grup.
“Sejak awal kami memang difavoritkan (melewati fase kualifikasi). Namun, masih ada leg kedua yang sangat penting. Setelah itu barulah berkonsentrasi ke fase selanjutnya (play-off). Target kami sangat realistis, yaitu menjadi satu dari 32 peserta (fase grup) Liga Champions musim ini,” ujar De Boer, dilansir Yahoo Sports. Keterlibatan klub elite seperti Ajax pada kualifikasi Liga Champions tidak bisa lepas dari pencapaian musim lalu.
Di Liga Belanda, Ajax hanya mampu menjadi runner-up di bawah PSV Eindhoven. Dengan koefisien UEFA yang rendah, hanya juara Liga Belanda yang otomatis ke fase grup. Peringkat 3 juga tidak mendapatkan tiket Liga Champions, melainkan Liga Europa.
“Kami melihat ada masalah besar di sepak bola Belanda. Koefisien UEFA ditentukan dengan prestasi klub di kompetisi. Namun, dalam beberapa tahun terakhir tim-tim kami tidak tampil terlalu bagus. Pertandingan internasional sangat penting bagi pemain dan pelatih. Itu juga akan berdampak pada prestasi tim nasional,” kata Direktur Teknik Asosiasi Sepak Bola Belanda (KNVB), Jelle Goes, dikutip Reuters. Selain Ajax yang akan menjamu Rapid, pertandingan kedua kualifikasi III, dini hari nanti, juga akan mementaskan sejumlah klub.
Apoel Nicosia (Siprus) akan melawan FC Midtjylland (Denmark), Molde (Norwegia) bertemu Dinamo Zagreb (Kroasia), dan AS Monaco (Prancis) menghadapi Young Boys (Swiss). Sama seperti Ajax, Monaco juga diunggulkan lolos karena pada leg pertama menang 3-1 di Bern.
Andri ananto
Setelah pekan lalu bermain imbang 2-2 di kandang Rapid Vienna, dini hari nanti Ajax mendapat kesempatan memainkan legkedua di Amsterdam Arena. Seandainya mampu menyingkirkan klub Austria tersebut, bukan berarti pekerjaan tim arahan Frank de Boer itu selesai. Pasalnya, mereka masih harus melalui play-offsebelum resmi tampil pada fase grup.
“Sejak awal kami memang difavoritkan (melewati fase kualifikasi). Namun, masih ada leg kedua yang sangat penting. Setelah itu barulah berkonsentrasi ke fase selanjutnya (play-off). Target kami sangat realistis, yaitu menjadi satu dari 32 peserta (fase grup) Liga Champions musim ini,” ujar De Boer, dilansir Yahoo Sports. Keterlibatan klub elite seperti Ajax pada kualifikasi Liga Champions tidak bisa lepas dari pencapaian musim lalu.
Di Liga Belanda, Ajax hanya mampu menjadi runner-up di bawah PSV Eindhoven. Dengan koefisien UEFA yang rendah, hanya juara Liga Belanda yang otomatis ke fase grup. Peringkat 3 juga tidak mendapatkan tiket Liga Champions, melainkan Liga Europa.
“Kami melihat ada masalah besar di sepak bola Belanda. Koefisien UEFA ditentukan dengan prestasi klub di kompetisi. Namun, dalam beberapa tahun terakhir tim-tim kami tidak tampil terlalu bagus. Pertandingan internasional sangat penting bagi pemain dan pelatih. Itu juga akan berdampak pada prestasi tim nasional,” kata Direktur Teknik Asosiasi Sepak Bola Belanda (KNVB), Jelle Goes, dikutip Reuters. Selain Ajax yang akan menjamu Rapid, pertandingan kedua kualifikasi III, dini hari nanti, juga akan mementaskan sejumlah klub.
Apoel Nicosia (Siprus) akan melawan FC Midtjylland (Denmark), Molde (Norwegia) bertemu Dinamo Zagreb (Kroasia), dan AS Monaco (Prancis) menghadapi Young Boys (Swiss). Sama seperti Ajax, Monaco juga diunggulkan lolos karena pada leg pertama menang 3-1 di Bern.
Andri ananto
(ars)