Madiun Putra Ogah Malu di Kandang
A
A
A
MADIUN - Status tuan rumah Piala Kemerdekaan bukan lantas menjadikan Madiun Putra FC (MPFC) sebagai tim yang dijagokan di Grup D. Justru mereka harus berjuang ekstra keras dan menanggung beban agar bisa bersaing dan menjaga gengsi sebagai pemilik kandang.
Perburuan pemain masih terus dilakukan, termasuk pemain asing setelah gagal mendatangkan Osas Marvelous Saha. Manajemen MPFC pun menyadari timnya belum benar-benar sempurna untuk menjadi tuan rumah sekaligus tim yang layak untuk diunggulkan.
"Kami butuh persiapan lebih bagus lagi sebelum turnamen dimulai, tidak hanya mengandalkan keuntungan status tuan rumah. Jangan sampai kami malu saat bermain di kandang sendiri. Kami masih terus berusaha lebih baik," tutur Harminto, Wakil Ketua Umum MPFC.
Menurut jadwal, tim berjuluk Blue Force akan menghadapi Persekap Pasuruan di laga pembuka. Walau lawan bukan termasuk unggulan dan belum mencapai level terbaiknya, kubu MPFC tidak memandang enteng partai tersebut. Sebab rata-rata semua tim belum paham kekuatan lawan.
"Jujur saja kami tidak pantas memandang ada tim kuat atau tim lemah. MPFC harus fokus pada penyempurnaan kekuatan sendiri agar bisa kompetitif. Kami tidak ingin mengecewakan publik Madiun yang tentunya akan mendukung secara total," tambah dia.
Untuk tambahan skuad, MPFC tengah berusaha mendekati eks striker Arema Cronus Yao Rudy. Striker asal Liberia tersebut merupakan salah satu dari sedikit pemain yang bisa ditarik, sebab kebanyakan pemain sulit didatangkan karena Kitas yang kedaluwarsa.
"Kami masih ingin mendapatkan pemain asing, terutama posisi striker. Kami coba mendekati Yao Rudy yang dilepas Arema," pungkas Harminto. Menjadi tuan rumah, sekilas memang menjadi beban tersendiri bagi skuad Blue Force yang otomatis diharapkan performa terbaiknya.
Kendati begitu manajemen maupun staf pelatih mencoba tidak semakin membebani tim dengan target menjulang. Sampai saat ini MPFC belum merinci target mereka di Piala Kemerdekaan, walau menginginkan satu tiket lolos dari fase grup.
Perburuan pemain masih terus dilakukan, termasuk pemain asing setelah gagal mendatangkan Osas Marvelous Saha. Manajemen MPFC pun menyadari timnya belum benar-benar sempurna untuk menjadi tuan rumah sekaligus tim yang layak untuk diunggulkan.
"Kami butuh persiapan lebih bagus lagi sebelum turnamen dimulai, tidak hanya mengandalkan keuntungan status tuan rumah. Jangan sampai kami malu saat bermain di kandang sendiri. Kami masih terus berusaha lebih baik," tutur Harminto, Wakil Ketua Umum MPFC.
Menurut jadwal, tim berjuluk Blue Force akan menghadapi Persekap Pasuruan di laga pembuka. Walau lawan bukan termasuk unggulan dan belum mencapai level terbaiknya, kubu MPFC tidak memandang enteng partai tersebut. Sebab rata-rata semua tim belum paham kekuatan lawan.
"Jujur saja kami tidak pantas memandang ada tim kuat atau tim lemah. MPFC harus fokus pada penyempurnaan kekuatan sendiri agar bisa kompetitif. Kami tidak ingin mengecewakan publik Madiun yang tentunya akan mendukung secara total," tambah dia.
Untuk tambahan skuad, MPFC tengah berusaha mendekati eks striker Arema Cronus Yao Rudy. Striker asal Liberia tersebut merupakan salah satu dari sedikit pemain yang bisa ditarik, sebab kebanyakan pemain sulit didatangkan karena Kitas yang kedaluwarsa.
"Kami masih ingin mendapatkan pemain asing, terutama posisi striker. Kami coba mendekati Yao Rudy yang dilepas Arema," pungkas Harminto. Menjadi tuan rumah, sekilas memang menjadi beban tersendiri bagi skuad Blue Force yang otomatis diharapkan performa terbaiknya.
Kendati begitu manajemen maupun staf pelatih mencoba tidak semakin membebani tim dengan target menjulang. Sampai saat ini MPFC belum merinci target mereka di Piala Kemerdekaan, walau menginginkan satu tiket lolos dari fase grup.
(aww)